KULIAH TAMU DAN KUNJUNGAN PSPA ANGKATAN 50 KE PEDAGANG BESAR FARMASI PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, TBK. fadjar August 18, 2016

KULIAH TAMU DAN KUNJUNGAN PSPA ANGKATAN 50 KE PEDAGANG BESAR FARMASI PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, TBK.

Dalam proses pendidikan profesi apoteker, mahasiswa dibekali dengan berbagai praktek kerja profesi (PKP). PKP tersebut dilaksanakan di apotek, rumah sakit, industri farmasi dan di instansi pemerintahan (Dinas Kesehatan dan Balai Besar Pengawas Obat Makanan). Setelah itu mahasiswa pendidikan profesi apoteker diberi wawasan tentang distribusi sediaan farmasi. Oleh karena itu, pada hari Sabtu 13 Agustus 2016 yang lalu diadakan kuliah tamu dengan tema Peran Apoteker dalam Distribusi Obat dan Penerapan CDOB di Pedagang Besar Farmasi (PBF). Sebagai narasumber diundang Bapak Junaidi S.H. (Area Bussines Manager Surabaya 2) dan Yunita Irwanto, S.Farm., Apt. (Apoteker Penanggung Jawab) dari PT. Enseval Putera Megatrading. Beliau berdua menguraikan betapa pentingya peran Apoteker di PBF yang mencakup distribution support, administration support, logistic support, external support, dan regulation adviser.

Diuraikan juga tentang pentingnya penerapan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) untuk menjaga stabilitas sediaan farmasi mulai dari PBF hingga ke apotek/rumah sakit. Percuma saja industri farmasi menerapkan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dalam memproduksi suatu obat, apabila saat didistribusikan mengabaikan prinsip CDOB. Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana suatu PBF memperoleh sertifikat CDOB dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Tujuan Sertifikasi CDOB adalah memberikan jaminan pelaksanaan CDOB memberikan jaminan konsistensi mutu obat sesuai spesifikasi. Memang tidak mudah memperoleh serifikat ini karena banyak sekali persyaratan yang harus dipenuhi. Ada tiga tahap yang harus dilalui yaitu proses mapping, penyusunan CAPA, permohonan sertifikasi dan pembayaran PNBP.


Selanjutnya pada hari Senin, 15 Agustus 2016 mahasiswa profesi apoteker angkatan 50 didampingi Kaprodi Apoteker, Bapak Alasen Sembiring Milala, M.Si., Apt., dan juga Ibu Endang Wahyu Fitriani, M.Farm., Apt. berkunjung ke PT. Enseval Putera Megatrading yang berada di Jalan Nambangan Nomer 34 Surabaya. PBF ini merupakan distributor untuk industri farmasi yang tergabung dalam Kalbe Group (Kalbe Farma, Dankos Farma, Bintang Toedjoe, Hexpharm Jaya, dll). Rombongan langsung disambut oleh Ibu Yunita Irwanto, S.Farm., Apt. yang merupakan alumni Fakultas Farmasi Ubaya angkatan 2001. Setelah menyampaikan sambutan singkat, mahasiswa langsung diajak melihat proses distribusi obat mulai dari pengambilan obat di gudang, packing, pembuatan faktur dan penyerahan ke kurir untuk dikirim ke apotek/rumah sakit pemesan. Gudang yang dimiliki PT. Enseval Surabaya 2 ini (ada dua PBF Enseval di Surabaya: Nambangan dan Rungkut) terdiri dari 3 jenis, yaitu gudang ambient room (untuk produk yang stabil pada suhu 25-30oC), cool room (untuk produk yang stabil pada suhu 20-25 oC), dan chiller room/cool storage (untuk produk yang stabil pada suhu 2-8 oC). Ketiga gudang tersebut terletak dalam satu gedung, namun dipisahkan dengan tirai dari plastik transparan yang tebal.

Salah satu jenis obat yang disimpan di cool room adalah golongan psikotropika. Untuk pengambilan produk psikotropika dilakukan langsung oleh Apoteker. Untuk Surat Pesanan (SP) psikotropika harus terlebih dahulu dievaluasi dan divalidasi kebenarannya oleh apoteker penanggung jawab yang meliputi nama apoteker, izin praktek apoteker (SIPA), alamat rumah apoteker, dan tanda tangan apoteker. Jika salah satu dari persyaratan tidak benar maka Apoteker Penanggung Jawab PBF akan menolak SP tersebut.
Bagaimana dengan proses pengiriman obat ke apotek/rumah sakit yang memesan? Sebelum dikirimkan, dilakukan triple check terlebih dahulu. Check pertama dilakukan oleh picker, yaitu karyawan yang bertanggung jawab mengambil obat di gudang, selanjutnya oleh checker, dan check ketiga dilakukan oleh driver yang bertanggung jawab mengantarkan obat kepada pemesan.

Setelah selesai mempelajari alur pendistibusian obat, dilanjutkan dengan tanya jawab yang didampingi Area Bussines Manager, Bapak Junaidi, S.H. Salah satu pertanyaan yang diajukan mahasiswa adalah bagaimana mencegah terjadinya penukaran obat dengan obat palsu yang mungkin saja terjadi ketika dilakukan pengiriman ke pemesan. Dengan diplomatis Bapak Junaidi menyampaikan bahwa di PT. Enseval hal ini tidak akan terjadi, karena ada sistem kontrol yang dilakukan untuk setiap kurir. Selain itu sanksi yang ditanggung cukup berat sehingga kurir akan berpikir dua kali untuk melakukannya. Setelah selesai tanya jawab, kunjungan diakhiri dengan berfoto bersama di depan kantor PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk.