Casing Warna-Warni dari Limbah Rotan fadjar July 21, 2016

Casing Warna-Warni dari Limbah Rotan

SURABAYA – Pengguna gadget tentu tidak asing dengan berbagai jenis casing. Baik softcase maupun hardcase. Kini muncul aksesori baru bernama livcase. Itu adalah casing handphone yang terbuat dari bahan-bahan alami.

Misalnya, livcase karya Isahito Narhatan. Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) itu membuat livcase berbahan dasar limbah rotan. Kemarin (20/7) livcase karya Isahito dipamerkan di selasar Gedung International Village Ubaya.

Mahasiswa fakultas industri kreatif (FIK) angkatan 2011 itu mengungkapkan, ide membuat livcase berawal dari keresahan melihat banyak limbah rotan. Biasanya limbah rotan dibiarkan begitu saja. Jika sudah menumpuk, limbah rotan hanya dibakar. ‘Padahal, serat-serat rotan bagus. Jika diolah dengan benar, rotan bisa menjadi barang bernilai rupiah,’ katanya.

Karena itu, dia mulai meneliti struktur-struktur rotan. Bahkan, Isahito juga mencari banyak referensi tentang tingkat kekuatan rotan apabila dijadikan casing handphone.

Meski terbuat dari limbah rotan, Isahito menjamin bahwa livcase karyanya tidak hanya menjadi aksesori handphone. Tapi, livcase juga mampu melindungi handphone dari goresan. ‘Ketika jatuh ke lantai, livcase tidak akan pecah,’ ujar Isahito. (rst/c7/nda)

Jawa Pos, 21 Juli 2016

Limbah Kulit Rotan Dimanfaatkan jadi Casing Handphone Ramah Lingkungan

SURYA.co.id | SURABAYA – Kulit rotan yang tidak dipergunakan seringkali hanya berakhir menjadi sampah yang menumpuk yang kemudian dibakar.

Namun, di tangan mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya), Isahito Norhatan, limbah kulit rotan tersebut diubah menjadi casing handphone ramah lingkungan.

Dengan label merek Liv Case, casing handphone dari limbah rotan tersebut tampak cantik dengan beragam warna.

Tidak hanya bahan baku yang ramah lingkungan, Isahito juga mewarnai produknya dengan pewarna alami yang menciptakan warna tak kalah bagus dengan pewarna buatan.

Ide awal pembuatan Liv Case adalah penelitian dosen ITS yang membuat gelas dari bahan jerami.

Setelah membaca beberapa literatur lain, Isahito akhirnya memilih rotan sebagai bahan baku produknya.

‘Green material saat ini sedang digalakkan dan masyarakat juga sudah mulai sadar akan bahaya plastik di lingkungan. Sampah plastik adalah limbah yang sulit didegradasi sehingga saat ini peneliti berlomba-lomba melakukan riset mengenai bahan alami yang dapat digunakan sebagai green material yang ramah lingkungan,’ ujarnya pada SURYA.co.id, Rabu (20/7/2016).

Indonesia sebagai supplier terbesar rotan, kemudian menjadi perhatian Isahito karena banyaknya limbah kulit rotan yang terbuang setelah batangnya digunakan sebagai mebel.

‘Saya mengambil kulit rotan dari daerah Menganti, Gresik secara gratis karena memang kulit rotan ini tidak dipergunakan dan hanya menjadi limbah,’ katanya.

Proses pembuatannya, Isahito membuat ekstrak dari kulit rotan dengan cara diserut hingga didapat ekstrak yang bertekstur halus, kemudian dicampur dengan pati yang bertindak sebagai perekat, lalu diberi perlakuan panas yaitu steam dan hot press sekaligus untuk mencetak casing, dan dirapikan.

Hasilnya, tambah mahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif itu, casing dari rotan cukup kuat untuk menahan handphone dari goresan.

‘Memang kurang fleksibel dan bukan diperuntukkan sebagai penahan benturan. Tapi ketika telah menempel dengan handphone akan terasa kekuatan rotan yang melindungi handphone dengan baik,’ katanya.

Penelitian lanjutan masih dibutuhkan untuk menambah ketahanan dari perekat pati.

‘Perekat pati masih bisa dengan mudah terdegradasi dengan air maka dari itu saat ini saya lapisi dengan cat bening. Namun untuk membuat casing ini 100 persen green material maka lapisan juga harus dari bahan alami. Itulah yang masih harus diperbaiki,’ ujarnya.

Jika dilepas di pasaran, Isahito mematok casingnya seharga Rp 99.000 dengan pilihan warna merah, hijau, biru, dan coklat.

Dikutip dari: https://surabaya.tribunnews.com