Jumlah Publikasi Dosen Meningkat fadjar June 24, 2016

Jumlah Publikasi Dosen Meningkat

SURABAYA ndash; Gairah untuk menulis jurnal berstandar internasional di kalangan dosen cukup tinggi. Di Universita Kristen (UK) Petra Surabaya, misalnya. Jumlah jurnal yang dipublikasikan dalam dua tahun terakhir meningkat.

Pada 2014, jurnal berstandar internasional yang dipublikasikan mencapai 61 jurnal. Setahun kemudian, jumlahnya meningkat menjadi 73 jurnal. ‘Naiknya mencapai 23 persen,’ kata Kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) UK Petra Felix Pasila. Tahun ini pihaknya menargetkan 90 judul bisa menembus internasional. ‘Masih proses. Para dosen sedang mengajukan dan beberapa sedang jalan risetnya,’ imbuhnya.

Untuk menggenjot dosen menulis jurnal, lanjut Felix, pihaknya memberikan insentif. Besarannya disesuaikan dengan kebutuhan penelitian masing-masing. ‘Biasanya satu orang berkisar Rp 7 juta,’ ujar pengajar di prodi teknik elektro tersebut.

Meski jumlah jurnal berstandar internasional meningkat, Felix mengakui jumlah tersebut masih sedikit jika dibandingkan dengan negara lain. ‘Memang, standar dari Kemenristekdikti setidaknya 20 persen jumlah jurnal berstandar internasional. Tetapi, jumlah ini masih sedikit,’ tuturnya. Kendalanya bukan soal dana penelitian. Sebab, pihak kampus memberikan fasilitas tambahan dana penelitian. ‘Kendalanya ya pada individunya. Yakni, tidak memiliki waktu untuk menulis,’ ungkapnya.

Senada, Rektor Univeritas Surabaya (Ubaya) Joniarto Parung mengungkapkan, jumlah publikasi, baik internasional maupun nasional, terus bertambah. Tercatat, pada 2015 hingga 2016, jumlah penelitian internasional di Ubaya menembus 93 publiksasi. Bahkan, 30 di antaranya berstandar scopus. ‘Tentu kami sangat bangga, mengingat melakukan riset dan diakui lembaga tersebut bukanlah hal yang mudah,’ jelasnya. Jika diban dingkan dengan periode 2014ndash;2015, jumlah penelitian naik 40 persen.

Joni menjelaskan, kampus memang memberikan perhatian pada publikasi penelitian sehingga jumlahnya terus meningkat. Kampus akan memberikan reward berupa tambahan gaji bagi dosen yang karyanya lolos publikasi. ‘Semakin tinggi publikasi yang ditulis, semakin besar reward yang didapat,’ katanya. (ara/elo/c5/fal)

Sumber: Jawa Pos, 18 Juni 2016