Gebrak Semangat Berpikir Kritis, Ubaya Datangkan Sujidwo Tejo fadjar June 9, 2016

Gebrak Semangat Berpikir Kritis, Ubaya Datangkan Sujidwo Tejo

Menipisnya atmosfer bernalar dan berpikir kritis di kalangan mahasiswa, tak membuat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Surabaya (BEMUS) berdiam diri. Beranjak dari keprihatinan tersebut, BEMUS mengadakan sebuah event berbeda dengan mengundang pembicara handal, yakni Sujidwo Tejo. Sebuah seminar, talkshow, hingga fun discusion pun dikemas dalam event berjudul ‘Solution Oriented Generation’.

Jumat, 27 Mei 2016 menjadi moment spesial terselenggaranya event perdana BEMUS di bidang penalaran. Acara yang berlangsung di Gedung PF lantai 6 ini dihadiri oleh kalangan mahasiswa Ubaya hingga non Ubaya. Sejak open gate, antrian para peserta terus menerus memenuhi meja registrasi yang berada di lantai 1. Sekitar 250 massa memadati setiap sudut bangku dalam ruangan, bahkan tak sedikit dari mereka yang memilih bersantai dengan duduk lesehan di depan panggung.

Dalam pembukaannya, Wakil Rektor 3 Ubaya yakni Ir. Hudiyo Firmanto, M.Sc., Ph.D., menyapa seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir. ‘Selamat datang di Ubaya bagi yang baru pertama kali hadir disini. Ini merupakan satu rangkaian acara Ubaya Logic Fest yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Ubaya. Acara ini sekaligus bentuk upaya untuk membangkitkan semangat baca, tulis, dan diskusi dengan menghadirkan Sujidwo Tejo sebagai pembicara,’ tutur Hudiyo. Seminar ini juga dihadiri oleh Direktur Department Pengembangan Kemahasiswaan, Dekan tiap fakultas, Perwakilan BEM Universitas lain, serta tamu undangan lainnya.

Seusai kata sambutan oleh Rektor 3, acara dilanjutkan dengan presentasi pemenang Ubaya Logic Fest. Satu tim yang berisikan 3 mahasiswa aktif ini dengan percaya diri menjelaskan tentang potensi Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia. Suasana ruangan terasa hening, semua penonton sibuk menyimak presentasi dari awal hingga akhir. Tak heran jika banyak penonton mengapresiasi karya mereka dengan memberikan applause meriah.

Tak lama kemudian, moderator membacakan sekilas profil Sujidwo Tejo dan dilanjutkan dengan pemberian cindera mata dari Ubaya. Setelah itu, Sujidwo mulai menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan yang ada bermula dari problem-problem sekitar. ‘Apel jatuh hingga 2000 kali pun, kalau tidak dianggap masalah, ya tidak akan menghasilkan pengetahuan. Tapi, kalau Isac Newton yang melihat, hal itu dianggap sebagai suatu masalah. Akhirnya, munculah ilmu pengetahuan,’ ungkap Sujidwo. Selain itu, beliau juga sempat menghibur peserta dengan menyanyikan lagu ciptaannya. Gelak tawa penonton seakan pecah melihat gaya khas Sudjiwo ketika bernyanyi.

Sebelum penutupannya, Presiden Universitas Surabaya yakni Nadya Valerie menyampaikan sambutan terakhirnya. ‘Sebelum ULF, kegiatan BEMUS yang telah berjalan yaitu Warkopologi 1 dan 2. Di Warkopologi 1, pengunjung berdiskusi mengenai definisi dari kebahagiaan. Pada Warkopologi 2, esensi vs eksistensi diangkat menjadi topik pembicaraan. Lalu, dilanjutkan dengan seminar ‘Solution Oriented Generation’ ini. Rangkaian acara ini digelar agar mahasiswa lebih peka dengan peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Sekaligus mencari jalan keluar dan solusi yang diperlukan,” tutupnya. (slr)