Mahasiswa Ubaya ciptakan ‘fliptruck’ multifungsi fadjar May 12, 2016

Mahasiswa Ubaya ciptakan ‘fliptruck’ multifungsi

Dua Fungsi Alat Pengangkut

SURABAYA – Anda pernah mengalami nyeri pada tangan, bahkan punggung, saat mengangkut alat berat dengan tangan kosong? Pengalaman itu menjadi inspirasi tiga mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya), Yongky Lio, Oktavia Karlina, dan Florencia Tandian, untuk berinovasi. Mereka merancang pengangkut alat berat dengan sebutan fliptruck.

Peranti berukuran 60 cm x 130 cm itu memiliki dua fungsi. Yang pertama sebagai vertical position. Pada posisi itu, fliptruck dapat menampung beban hingga 50 kilogram dengan tinggi maksimal 100 sentimeter. Yang kedua sebagai horizontal position. Pada posisi itu, fliptruck dapat menampung beban hingga 300 kilogram.

Alat tersebut juga dilengkapi pembatas saat berada di posisi horizontal. Tujuannya, barang yang diletakkan tidak melebihi kapasitas dan menghindari bahaya penumpukan barang yang berlebihan. ”Kami juga merancang pegangan fliptruck senyaman mungkin agar tidak menimbulkan cedera,” jelas Yongky.

”Sebenarnya fliptruck terinspirasi dari alat pengangkut beban seperti handtruck yang sudah ada di pasaran. Tetapi, ini kami modifikasi agar memiliki banyak fungsi,” imbuhnya.

Mahasiswa jurusan teknik industri tersebut menjelaskan, fliptruck memiliki banyak kelebihan. ”Fungsinya yang banyak dapat menekan biaya produksi. Selain itu, alat ini lebih efektif,” paparnya.

Produk tersebut juga mampu menjaga keamanan pengguna. Sebab, pada umumnya handtruck manual dapat membuat cedera pengguna. Misalnya, cedera tangan maupun punggung.

Rancangan itu mengantarkan tiga mahasiswa tersebut menyabet juara pertama dalam ajang Design Competition for Industrial System and Environment (Descomfirst 2016) oleh Universitas Sebelas Maret awal Mei lalu. Dalam kompetisi itu, tim Ubaya menjadi kampiun dengan menyisihkan 12 tim dari berbagai kampus seluruh Indonesia. ”Saingan kami juga cukup berat seperti ITS dan Universitas Kristen Maranatha Bandung,” ungkap Yongky.

Meski telah meraih juara, tim Ubaya tidak berpuas diri. ”Kami sadar ini masih membutuhkan banyak perbaikan. Ke depan, akan dilakukan perbaikan. Misalnya, bahan dasarnya akan menggunakan pipa baja agar terus tahan lama,” ujarnya. (ara/c17/fal)

Jawa Pos

Mahasiswa Ubaya ciptakan ‘fliptruck’ multifungsi

Surabaya (ANTARA News) – Tiga mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik (FT), Universitas Surabaya (Ubaya), menciptakan ‘fliptruck’ (alat memindahkan barang sejenis troli) yang multifungsi, karena posisi bisa diatur untuk vertikal, horisontal, dan ketinggian tertentu.

‘Kami bersyukur, karena alat yang kami rancang meraih juara pertama dan juara umum dalam ajang DESCOMFIRST 2016 (Design Competition for Industrial System and Environtment) di UNS (Solo) pada 2-3 Mei lalu,’ kata anggota tim mahasiswa, Yongky Lio, di Surabaya, Rabu.

Didampingi rekannya, Oktavia Karlina dan Florencia Tandian, mahasiswa Ubaya angkatan Tahun 2013 itu menjelaskan kompetisi desain produk (Descomfirst) tingkat nasional itu baru pertama kalinya diadakan dengan tema ‘Sustainable Design for Manual Material Handling’ dengan finalis ada 12 tim se-Indonesia.

‘Akhirnya, kami merancang produk manual handling sesuai tema itu dengan membuat prototipe Fliptruck dengan ukuran 60×130 centimeter,’ katanya, didampingi dosen pembimbing, Indri Hapsari ST MT.

Ditanya inspirasi dari karya buatannya, ia mengatakan ide awal terinspirasi dari handtruck yang ada pada umumnya di bandara, pasar swalayan modern, dan sebagainya.

Namun, mereka berusaha membuat produk serupa yang multifungsi, sehingga penggunaannya akan lebih efektif dengan biaya produksi yang minimal.

‘Untuk posisi vertikal mampu menampung beban 50 kilogram dengan tinggi maksimal 100 centimeter, sedangkan posisi horisontal dengan tinggi sama (maksimal 100 cm) mampu menampung beban sebanyak 300 kilogram,’ katanya.

Selain itu, posisi ketinggian juga bisa diatur secara naik-turun dengan ketinggian maksimal 100 cm. ‘Kalau tumpukan barang mungkin maksimal 4-5 tumpuk barang,’ katanya.

Untuk biaya produksi untuk ‘fliptruck’ dengan bahan dari baja dan beberapa engsel serta roda permanen, mereka sudah melakukan kalkulasi biaya produksi dengan nilai sebesar Rp1,2 juta.

‘Ke depan, kami belum berpikir untuk memproduksi, karena kami masih ingin melakukan perbaikan terlebih dulu, baik estetika maupun teknis,’ katanya, didampingi Humas Ubaya, Hayuning Purnama.

Sumber: https://www.antaranews.com

Padukan 3 Fungsi Dalam 1 Produk, Fliptruck Karya 3 Mahasiswa Ubaya Juarai Kompetisi Nasional

SURYA.co.id | SURABAYA – Mengusung produk manual material handling, 3 mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil menjuarai kompetisi DESCOMFIRST 2016.

DESCOMFIRST merupakan kompetisi desain produk yang diadkan oleh Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Kompetisi tersebut diadakan pada 2-3 Mei 2016.

Yongki Lio, Oktavia Karlina, dan Florencia Tandian membuat produk bernama Fliptruck, yaitu produk manual material handling yang memiliki lebih banyak fungsi dari produk pada umumnya.

‘Fliptruck memiliki 3 fungsi, yaitu untuk mengangkut barang bentuk stand (berdiri), bertingkat, dan horizontal,’ kata Yongki.

Dalam posisi stand dan bertingkat, Fliptruck dapat menahan beban hingga 50 kg dengan 4 tumpukan setinggi 100 cm. Sedangkan dalam posisi horizontal, Fliptruck mampu menahan beban seberat 300 kg dengan 2 tumpukan setinggi maksimal 100 cm.

Yongki, Karlina, dan Florencia yakin bahwa Fliptruck yang mereka buat lebih efisien daripada alat pengangkut biasa. ‘Karena bahan yang kami gunakan adalah pipa dan plat baja sehingga kuat. Fliptruck juga efisien dengan 3 fungsi dan mudah dibawa kemana saja,’ ungkap Yongki.

Apalagi, tambah Karlina, dengan adanya 3 fungsi dalam satu alat, Fliptruck menekan biaya lebih dari Rp 1 juta. ‘Kalau beli 3 alat tersendiri, totalnya bisa mencapai Rp 2.350.000, tapi dengan Fliptruck biaya yang dibutuhkan hanya Rp 1.099.000,’ jelasnya.

Mereka bertiga belum berniat untuk langsung melepas Fliptruck ke pasaran. Mereka masih ingin memperbaiki beberapa hal dalam alat tersebut.

‘Kami akan memperbaiki pada estetikanya karena basis kami di teknik dan sama sekali tidak memperhatikan tampilan produk. Diperbagus supaya nilai jualnya bisa lebih tinggi,’ kata Yongki.

Alat yang mengalahkan 10 kompetitor pada babak final itu berhasil mengantarkan tim Ubaya meraih hadiah sebesar Rp 5 juta. Mereka mengalahkan Universitas Kristen Maranata Bandung yang berada di juara 2 dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember di peringkat 3.

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com