SURYA.co.id | SURABAYA – Pekerjaan besar masih harus dilakukan tim futsal Universitas Surabaya (Ubaya). Hal ini terlihat dari evaluasi hasil pertandingan persahabatan melawan tim Academy Bintang Timur Surabaya, Rabu (10/2/2016).
Bertanding di Baskhara, Ubaya terlihat kedodoran sejak awal pertandingan. Bahkan, tim yang menggunakan jersey merah ini harus kebobolan tiga gol hanya dalam waktu kurang 15 menit.
‘Kami kurang fokus dan adaptasi dengan lapangan di awal laga,’ ujar Berry Trihandoyo, asisten pelatih Ubaya seusai laga.
Sadar timnya lemah di sisi penyerangan, pelatih Ubaya, Martin Setiabudi pun langsung menerapkan strategi powerplay. Hasilnya, Ubaya sempat mengejar ketertinggalan menjadi 2-3.
Di sisi lain, permainan rapat yang diperagakan Academy BTS sukses membuat para penyerang Ubaya frustrasi. Penjaga gawang Dion Dimas yang bermain cemerlang di bawah mistar juga sukses membendung gol Ubaya.
Selain itu, cepatnya transisi pemain Academy BTS dari menyerang ke bertahan juga sempat menyulitkan para pemain Ubaya.
Namun, di babak kedua Ubaya sedikit mengubah strategi. Memaksimalkan serangan balik, Ubaya berhasil keluar dari tekanan. Hasilnya, Ubaya berhasil menutup pertandingan dengan selisih tipis, 7-8.
‘Masih banyak yang kurang. Terutama dalam hal fokus dan defense. Hasil ini bagus untuk bahan evaluasi,’ lanjut Berry.
Di sisi lain, Rizky Febryanto, pelatih Academy BTS, mengaku puas dengan performa timnya.
‘Kami sebenarnya cuma berlatih fokus untuk bertahan. Tapi anak-anak justru bisa mengimbangi permainan Ubaya. Ini progress yang bagus,’ papar Rizky. (bobby)
Sumber: https://surabaya.tribunnews.com
