Kapasitas Baterai, Power Bank, Fast Charging, dan Ketergantungan Telepon Genggam fadjar January 13, 2016

Kapasitas Baterai, Power Bank, Fast Charging, dan Ketergantungan Telepon Genggam

Listyo Yuwanto

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Kemajuan teknologi pendukung telepon genggam merupakan gambaran pemenuhan kebutuhan individu dalam era digital dan globalisasi. Salah satu bentuk kemajuan tersebut adalah kapasitas baterai yang makin besar, power bank dan fast charging. Dampak positif dari adanya kapasitas baterai lebih besar, power bank dan fast charging adalah mendukung mobilitas pengguna telepon genggam dalam kehidupan sehari-hari. Power bank merupakan perangkat pengisi daya portable yang memungkinkan penggunanya melakukan pengisian daya/baterai telepon genggam secara cepat dan dimanapun tanpa perlu sumber daya listrik permanen. Fast charging merupakan teknologi yang membuat pengisian baterai telepon genggam menjadi lebih cepat. Terdapat dua bentuk fast charging, yang pertama adalah telepon genggam yang dapat diisi secara cepat. Kedua adalah port charger yang dapat mengisi secara cepat. Telepon genggam yang biasanya dapat terisi penuh secara normal membutuhkan waktu 3-4 jam sekarang dapat terisi secara penuh dalam waktu kurang dari 2 jam. Melalui tiga teknologi pendukung telepon genggam tersebut maka telepon genggam dapat aktif lebih lama, lebih cepat terisi, dan dapat diisi dimanapun ketika dibutuhkan.

Namun kemajuan teknologi selalu terdapat sisi negatifnya. Dengan adanya kapasitas baterai lebih besar, power bank dan fast charging maka dapat memperkuat perilaku menggunakan telepon genggam secara berlebihan dan mengarah pada ketergantungan. Disebut memperkuat karena telepon genggam sendiri dengan segala fasilitasnya telah mampu membuat penggunanya mengalami ketergantungan. Penggunaan telepon genggam berlebihan yang sudah mengarah pada ketergantungan dicirikan dengan empat kriteria yaitu ketidakmampuan mengontrol keinginan menggunakan telepon genggam (inability to control craving), merasa cemas, ada yang kurang, atau merasa kehilangan apabila tidak menggunakan telepon genggam (feeling anxious lost), menggunakan telepon genggam sebagai media pengalih atau melarikan diri dari masalah (withdrawal/escape), dan kehilangan produktivitas (productivity loss).

Fenomena fast charging dan power bank memfasilitasi individu yang mengggunakan telepon genggam berlebihan yang sudah mengarah pada ketergantungan berdasarkan ciri ketidakmampuan mengontrol pengunaan telepon genggam and merasa cemas, ada yang kurang, atau merasa kehilangan apabila tidak menggunakan telepon genggam. Indikasi ketidakmampuan mengontrol penggunaan telepon genggam adalah menghabiskan banyak waktu dengan telepon genggam baik ketika sendiri atau bersama orang lain. Dengan demikian penggunaan daya telepon genggam yang digunakan dalam waktu lama akan tinggi dan menguras baterai telepon genggam meskipun kapasitas baterai telepon genggam telah ditingkatkan oleh produsen yang memungkinkan daya tahan baterai menjadi lebih lama.

Saat telepon genggam kehabisan daya, maka telepon genggam akan tidak aktif. Saat telepon genggam tidak aktif ada indikasi merasa cemas, ada yang kurang, atau merasa kehilangan apabila tidak menggunakan telepon genggam nampak dari jawaban ketika telepon genggam tidak aktif dalam waktu tertentu terus berpikir akan adanya pesan masuk ataupun panggilan tidak terjawab sehingga merasa keberatan mematikan telepon genggam. Dengan demikian telepon genggam tetap harus aktif, kebutuhan untuk mengisi ulang daya telepon genggam menjadi tinggi, mengisi baterai menjadi semakin sering sehingga membutuhkan power bank yang sifatnya portable sehingga dimanapun dapat mengisi daya telepon genggam dan telepon genggam tetap dapat digunakan. Demikian juga saat menggunakan pengisi daya fast charging atau telepon genggam yang memiliki teknologi fast charging, sehingga waktu pengisian baterai menjadi penuh tidak terlalu lama dan telepon genggam segera dapat digunakan kembali.

Dengan demikian, telepon genggam akan semakin sering berada dalam genggaman. Dahulu saat pengisian baterai telepon genggam merupakan salah satu waktu individu tidak berinteraksi dengan telepon genggam karena secara ideal pengisian membutuhkan waktu yang lama dan telepon genggam dalam kondisi tidak aktif. Sekarang saat pengisian baterai telepon genggam, telepon genggam dalam kondisi tetap aktif dan tetap digunakan. Perlu adanya kontrol diri individu yang baik terhadap setiap kemajuan teknologi agar ketergantungan terhadap telepon genggam tidak terjadi. Kita tidak dapat menghindarkan penggunaan telepon genggam karena merupakan suatu kebutuhan dan sudah masanya namun tetap harus menggunakannya secara tepat guna.