Clever darts buatan Abi Zennapaty, Ali Al-Hureiby, Irma Novia Pohan, dan Aisyah Wida Sari tidak seperti dart pada umumnya yang hanya tertempel di dinding. Permainan buatan mahasiswa jurusan teknik industri tersebut dapat berdiri dan diatur sesuai dengan ketinggian anak-anak. Selain itu, pada clever darts, terdapat dua papan lingkaran permainan. ”Dua papan ini menandakan adanya dua level,” ujar Abi Zennapaty.
Dua papan tersebut memiliki level berbeda. Papan pertama yang bergambar pie digunakan untuk operasi bilangan penjumlahan dan pengurangan. Sementara itu, siswa dapat bermain operasi bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada papan level kedua. ”Kita bagi level seperti ini supaya siswa tidak bingung. Disesuaikan dengan materi yang dapat di sekolah,” jelas Abi. Level pertama diperuntukkan bagi siswa mulai kelas I hingga III SD. Level kedua dapat dimainkan siswa kelas IV hingga VI.
Pada tiang clever darts juga disediakan enam stik. Tujuannya, memasukkan hasil hitung para siswa. ”Konsepnya mirip sempoa,” kata Abi. Stik tersebut memiliki warna yang berbeda. Misalnya, hijau menjelaskan satuan, biru menunjukkan puluhan, dan kuning ratusan.
Clever darts dapat dimainkan dua orang. Setiap siswa sebelumnya diberi sebuah ring poin. Itu merupakan magnet kecil yang diletakkan di stik hijau. Lalu, siswa dapat melempar dart ke angka yang diinginkan. ”Misalnya, dart tersebut jatuh di angka 13, siswa dapat menjumlahnya dengan ring poin di awal permainan tadi,” jelas mahasiswa semester tujuh tersebut.
Abi menyatakan, permainan itu tercipta karena mulai menjamurnya siswa yang bergantung pada gadget. ”Siswa jadi asyik dengan gadget. Termasuk dalam menghitung,” ujarnya. Clever darts merupakan upaya untuk mengajak siswa belajar sambil berinteraksi dengan teman-teman mereka. ”Dengan permainan ini, mereka jadi belajar strategi juga,” paparnya. Yang mendapatkan nilai tertinggi yang menang. (ara/c15/ai)
