Meet and Greet Bersama Livi Zheng fadjar November 17, 2015

Meet and Greet Bersama Livi Zheng

Saat ini, film Indonesia seakan-akan kurang berkibar di dunia internasional. Namun siapa sangka, baru-baru ini film Indonesia yang berjudul: “Brush With Danger”merupakan salah satu film karya anak bangsa yang berhasil masuk ke dalam salah satu seleksi nominasi Oscar.Dengan tujuan untukmenginspirasi mahasiswanya, Ubaya mengadakan acara meet and greetdengan tajuk “Cerita Inspiratif Bersama Livi Zheng”.

Acara meet and greetyang berlangsung pada hari Selasa, 3 November 2015, pukul 13.00, ini dibuka dengan memperkenalkan Anton Prijatno, S.H., selaku Ketua Yayasan Ubaya. Setelah ituGuguh Sujatmiko, S.T., M.Ds.,selaku pembawa acara mempersilahkan Livi Zheng sendiri untuk menjabarkan materi film Brush With Danger. Acara yang baru pertama kali digelar ini terbilang cukup sukses, terbukti dengan banyaknya jumlah peserta yang terdiri dari para mahasiswa, karyawan serta para dosen Ubaya yang memenuhi seluruh kursi di gedung perpustakaan lantai 5.

Dalam sharing-nya, Livi menceritakan awal karir yang dimulai dari nol hingga bisa mensutradarai film sekaligus bermain sebagai salah satu pemeran utama. “Follow your dream, bekerja keras, dan pantang menyerah,” ujarnya. Tiga hal itulah yang bisa membuat Livi sukses seperti sekarang. Livi juga menyampaikan awal dia bisa menjadi sutradara film karena kegemaranya akan bela diri Wushu. Ia juga sempat bingung antara memilih melanjutkan kuliah S2 jurusan ekonomi atau fokus berkarya ke dunia film. Lalu pada akhirnya film-lah menjadi prioritas dengan kuliah di salah satu universitas di California.

Pada pertengahan acara dua orang penonton yang terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan yang diminta maju ke panggung untuk beradu akting. Livi menantang dua orang mahasiswa tersebut untuk memerankan adegan laki-laki yang memutuskan pacarnya di cafe. Adegan yang terlihat mudah ini ternyata sangat sulit dilakukan oleh dua mahasiswa itu, genreyang seharusnya romantis berbelok menjadi komedi. Ruangan perpustakaan pun dipenuhi oleh gelak tawa penonton yang menyaksikan. Di akhir acara diberikan sesi tanya jawab kepada Livi serta kuis berhadiah tiket nonton film Brush With Danger.

“Yang pasti termotivasi oleh semangat Livi Zheng karena beliau pantang menyerah dan ambisisus,” ujar Stephani Larissa, mahasiswa Teknik Kimia 2015. Stephani juga berharap semoga industri perfilman di Indonesia semakin maju serta genrefilmindonesia yang ‘menyerang’ Oscarlebih bervariasi. (re6)