SURYA.CO.ID | SODOARJO – Anak-anak tak mengenal konflik orang dewasa. Sekalipun lingkungannya tengah dirundung masalah, keinginan anak-anak adalah untuk bermain.
Hal itulah yang dialami anak-anak penyintas syiah Sampang di pengungsian Rumah Susun Jemundo, Puspa Agro, Sukodono, Sidoarjo, Jumat (30/10/2015).
Kiswatun Hasanah (12) duduk bersimpuh di atas panggung. Ia membacakan cerita berjudul Burung-Burung di Hutan.
Kiswatun bertugas sebagai narator pertunjukan drama pada acara Pentas Seni Penyintas Syiah Sampang yang digagas LSM Yakkum Emergency Unit (YEU) Jogja dan Universitas Surabaya (Ubaya).
Tiap Kiswatun menyelesaikan satu kalimat, para pemeran menjalani adegan seperti apa yang diceritakannya.
‘Saya senang bisa tampil main drama. Diajari kakak-kakak (YEU dan Ubaya), saya selalu tertawa. Saya ingin jadi guru juga seperti kakak-kakak saya,’ kata Kiswatun bersemqngat.
Demikian pula yang dirasakan Suwaiyah (10). Berperan sebagai burung hutan, ia menuturkan berperan di drama sama seperti sedang bermain.