10 Sekolah di Surabaya Diberi Edukasi Bahaya HIV/AIDS fadjar September 30, 2015

10 Sekolah di Surabaya Diberi Edukasi Bahaya HIV/AIDS

Surabaya – Ratusan siswa SMKN 3 Surabaya mendapat edukasi dan penyuluhan tentang bahaya virus HIV dan penyakit AIDS. Apalagi tren saat ini virus HIV/AIDS ditularkan dari remaja mulai usia 14-24 tahun melalui seks sesama pasangan jenis, baik laki atau perempuan serta narkoba.

‘Tren saat ini HIV/AIDS ditularkan remaja melalui narkoba dan seks sesama jenis mulai usia 14-24 tahun. Hal ini diketahui relawan terdiri dari mahasiswa dengan melakukan pendekatan,’ kata seorang relawan dan anggota Viva Education of Drugs and HIVAIDS (VEDHA), Anna M di sela-sela sosialisasi di SMKN 3 Jalan Ahmad Yani, Senin (28/9/2015).

Para relawan, jelas dia, masuk ke tiap kelas yang berjumlah 50 ruangan. Mereka menyebar dan memberikan pertanyaan tertulis untuk diisi para siswa serta menerangkan pelbagai hal soal AIDS mulai dari penyebab, penularan dan risiko.

‘Kalangan pelajar sengaja jadi sasaran kami karena peningkatan kasus HIV AIDS di Indonesia dalam dua tahun terakhir paling tinggi terjadi pada remaja usia 14 hingga 24 tahun,’ tegasnya.

Sosialisasi bahaya HIV/AIDS selain menggandeng VEDHA terdiri dari mahasiswa di 5 perguruan tinggi yakni Unair, Ubaya, Unusa, Hangtuah, Widya Kartika, juga melibatkan Standard Chartered (Stanchart) Bank. Mereka merasa peduli terlibat dalam menekan penyebaran virus mematikan.

Kepala Sekolah SMKN 3 Surabaya, Mudianto Spd MM mengaku kegiatan ini diharapkan terus berkelanjutan. Tentu saja bisa menambah wawasan 900 siswanya dan bisa memilih teman yang baik dalam pergaulan.

‘Selain bisa memilih teman yang baik, diharapkan para siswa bisa memiliki budi pekerti agar berperilaku baik di dalam dan di luar sekolah,’ katanya.

Sementara Sandra Santoso, Head of Client Relationship Cluster Standard Chartered mengaku penyuluhan ini diharapkan bisa menekan angka HIV/AIDS. Rencananya di Jatim, kegiatan ini akan digelar di 30 sekolah yang berbeda dan 10 sekolah di Surabaya. Dan saat ini masih 1.500 siswa mendapat penyuluhan.

‘Sebab Jatim berada di posisi kedua dan Surabaya menjadi kota pertama kasus HIV/AIDS,’ tandasnya.
(fat/fat)

Sumber: News.Detik.Com