Ubaya Berbagi Tips Mengatasi Trauma Pasca Bencana fadjar August 26, 2015

Ubaya Berbagi Tips Mengatasi Trauma Pasca Bencana

KBRN, Surabaya : Bencana alam merupakan musibah yang sering terjadi di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia. Dampaknya tentu saja sangat besar dan merugikan, baik kerugian secara fisik maupun material.

Namun, dibalik kerugian tersebut, ada juga dampak yang tak kasat mata, yakni secara psikis. Lalu bagaimana cara mengatasi trauma akibat bencana? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka diadakan seminar Disaster Psychology : “Psychological First Aid.” Bertempat di Ruang Serbaguna Fakultas Psikologi (SGFP) ini, dipersembahkan secara secara cuma-cuma oleh Program Studi Magister Psikologi Sains Universitas Surabaya (Ubaya).

Ketua pelaksana seminar adalah Dr. Frikson Christian Sinambela, S.Psi., M.T., dan dua orang pembicaranya adalah Listyo Yuwanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dan Kristianto Batuadji, S.Psi., M.A., yang merupakan dosen dari Fakultas Psikologi.

‘Peserta yang hadir tidak hanya terbatas untuk sarjana atau mahasiswa Fakultas Psikologi saja, walaupun tanpa background psikologi pun boleh mengikuti seminar,’ ungkap Hayuning Purnama – Humas Ubaya, Selasa (25/8/2015).

Selain dari Surabaya, ada juga peserta yang rela datang jauhndash;jauh dari Semarang, Yogyakarta, serta kota-kota lainnya, keseluruhan peserta mencapai 115 orang. Menariknya lagi, seminar dengan tema ini baru pertama kali diadakan secara terbuka, sebab biasanya hanya untuk kalangan internal saja.

‘Tujuan dari seminar ini, agar para peserta dapat memahami bencana yang terjadi, baik secara fisik maupun psikis, serta berfokus pada penanganan trauma akibat penyakit,’ imbuhnya.

Seminar dibagi menjadi dua sesi, yakni pada sesi pertama dibawakan oleh Kristianto, membahas tentang bencana terhadap faktor ekonomi, sosial, dan budaya. Dilanjutkan sesi kedua oleh Listyo yang membahas tentang Psychological First Aid (PFA). Para hadirin pun terlihat antusias dengan ditandai banyaknya pertanyaan yang dilontarkan pada setiap sesi tanya jawab dibuka.

“Banyak yang mengatakan Jogja adalah tempat bencana. Padahal di dunia hampir setiap hari terjadi gempa bumi”, ujar Listyo.

Pada kesempatan tersebut, diberikan pula pelatihan PPGD atau Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Peserta diajarkan cara menolong orang yang terluka bakar, pingsan dan teknik menggendong/membopong yang benar. Selain mendapatkan bekal ilmu, para peserta yang hadir juga dapat lebih peduli terhadap sesama, sebab mereka hanya perlu mempraktekkan saja hal-hal yang telah disampaikan dalam seminar. (AH/DS)

Dari: https://www.rri.co.id