Emil Raih Mapres 1 PIMFI fadjar August 25, 2015

Emil Raih Mapres 1 PIMFI

SURABAYA ndash; Emilia Sidharta, mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya), girang sekali. Dia tidak menyangka dinobatkan menjadi mahasiswa berprestasi dalam kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia (PIMFI). Kompetisi pada 10ndash;16 Agustus lalu itu diselenggarakan Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (Ismafarsi).

‘Saya masih tidak menyangka. Tapi, inilah yang terjadi. Saya bisa mengalahkan seluruh kompetitor.Ternyata apa yang saya pikirkan salah,’ kata dia ketika ditemui di kampusnya kemarin (21/8).

Dia berhasil mengalahkan kompetitor dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjajaran (Unpad), dan Universitas Islam Sultan Agung Semarang (Unissula).

Untuk ikut kompetisi tersebut, Emil, panggilan akrabnya, mengangkat tema Peran Apoteker dalam Penanganan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selain itu, banyak syarat yang harus dipenuhi untuk ikut serta. Yakni, para peserta harus mengumpulkan berkas yang isinya indeks prestasi, prestasi yang pernah diraih, serta membuat karya tulis ilmiah (KTI) dan motivation letter. ‘Semua harus dipenuhi lebih dulu. Paling lama adalah mempersiapkan KTI karena tidak ingin sembarangan. Waktu persiapannya mencapai sebulanan,’ terangnya.

Menurut gadis 20 tahun tersebut, peran apoteker sangat dibutuhkan untuk efisiensi urusan medis. Termasuk JKN. Emil mengkaji literatur khusus untuk melihat potensi peranan apoteker dalam menekan masalah resistansi antibiotik yang banyak terjadi di Indonesia. ‘Makin banyak yang mengalami resistansi antibiotik. Otomatis, hal itu akan berdampak langsung dengan biaya JKN. Makin banyak biaya yang dikeluarkan untuk kasus ini,’ jelas Emil. (dha/c14/ai)

Sumber: Jawa Pos, 22 Agustus 2015

Mahasiswa Ubaya Sabet Juara Mahasiswa Berprestasi Nasional

Oleh Inang Handayani

Surabaya, (Antara Jatim) ndash; Mahasiswa Jurusan Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya), Emilia Sidharta, menyabet juara pertama Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional 2015 dalam kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia (PIMFI) di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, pada 10-16 Agustus 2015.

“Karya tulis ilmiah ini khusus mengangkat peran apoteker dalam pelaksanaan ‘Antibiotic Steward Ship’, karena tingkat resistensi antibiotik saat ini sangat luas dan terjadi dimana-mana. Bila dibiarkan terus menerus tanpa ada penanganan yang benar akan berdampak langsung terhadap kenaikan Jaminan Kesehatan Nasional,” ujarnya di Gedung International Village Ubaya, Jumat.

Ia terpilih sebagai finalis setelah melalui proses penyeleksian dengan mengumpulkan berkas berupa Indeks Prestasi Komulatif (IPK), prestasi yang pernah diraih, membuat karya tulis dan membuat ‘motivation letter’.

“Pengumuman untuk melaju ke final diambil 5 finalis terbaik diumumkan pada tanggal 6 juli lalu , membuatnya berfikir keras untuk mempersiapkan tema yang didapatkan tentang Pengembangan Peran Apoteker dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat,” kata mahasiswa farmasi semester tujuh tersebut.

Mahasiswa dengan IPK 3.927 tersebut memerlukan waktu hampir 2 bulan untuk membuat karya ilmiah dengan study litelatur dari berbagai jurnal Internasional, karena di Indonesia belum popular mengenai fokus permasalahan yang dia dapatkan.

“Dalam pengerjaannya saya juga berkonsultasi dengan pihak apoteker yang ada di beberapa rumah sakit, hasil penelitian dosen, dan dibantu banyak pihak yang selalu mendukung hingga menghasilkan prestasi saat ini,” ucapnya.

Dia juga mengatakan pada babak final ada tiga tahapan yang harus dilaluianya, tahap satu tes tulis potensi akademik dengan empat bidang, tahap dua membuat obat (puyer) sesuai resep dan poin konseling terhadap pasien. Dilanjutkan tahap tiga presentasi karya ilmiah, presentasi video dan tanya jawab dengan menggunakan bahasa inggris.

Pada waktu pengumuman akhir pada tanggal 15 Agustus lalu, Emilia menyabet posisi terbaik pertama untuk kategori Mawapres 2015 yang diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI), disusul Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai terbaik ke-2 dan Universitas Padjadjaran sebagai terbaik ke-3.

Sementara itu, mahasiswa asal Bondowoso ini beberapa kali mengantongi prestasi diantaranya juara 1 dalam lomba Segitiga Emas yang diikuti fakultas farmasi Surabaya pada tahun 2012, juara 3 Mawapres antar fakultas di Ubaya tahun 2013, dan juara 2 dalam olimpiade farmasi Indonesia tahun 2014.

“Karena karya ilmiah ini akan saya kembangkan untuk skripsi, dan semoga ke depan dapat mengikuti kompetisi yang lebih besar, seperti tingkat internasional,” kataya. (*)

Editor: Slamet Hadi Purnomo

Sumber: https://www.antarajatim.com