Dia secara khusus membuat aplikasi tersebut untuk membantu sesamanya. ”Aku pengin masyarakat bisa lengkap mempelajari tajwid. Sekaligus menyediakan media yang murah, bahkan gratis untuk masyarakat agar bisa mendalami kitab sucinya,” ujarnya.
Waktu untuk membuat aplikasi tersebut cukup lama. ”Sekitar satu tahun untuk pengumpulan data dan pembuatannya. Saya berharap data yang ada sudah lengkap. Jadi bisa digunakan sebagai acuan untuk belajar Alquran dan tajwidnya secara lengkap,” tuturnya.
Dwi juga memberikan ikon minigames pada aplikasi tersebut. Isinya mengenai permainan menjawab hukum tajwid pada Alquran. ”Serunya game ini punya limit waktu. Jadi, user harus berkejaran dengan waktu jika ingin memenangkan game-nya,” ujar anak ketiga dari enam bersaudara tersebut.
Dwi yakin seluruh item di aplikasinya sudah dikonsultasikan dan disetujui lembaga UMMI Foundation. UMMI Foundation merupakan lembaga pengajaran ilmu membaca Alquran yang diisi pengajar bersertifikat. ”Jadi, insya Allah yang ada di dalam aplikasi tersebut sudah terstandardisasi,” jelasnya. (dha/c15/ai)