Para penonton pun bersorak memberikan dukungan. Eleni dan Brittanny adalah dua di antara delapan mahasiswa asing yang menampilkan tari asal Nanggroe Aceh Darussalam itu.
Mereka tampil kompak dengan mengenakan pakaian adat asal kota berjuluk Serambi Makkah tersebut.
Delapan bule itu adalah mahasiswa Bachelor of Property Economics Course University of Technology (QUT) Australia yang sedang mengikuti summer program selama delapan hari di Ubaya. Mereka terdiri atas lima perempuan, yaitu Susan Connor, Eleni Alexandra Grady, Lucy Victoria Irvine, Katie Trinh, dan Brittanny Margaret White. Lalu, tiga mahasiswa pria adalah Scott David Usher, Kelvin Kumar Poptan, dan Kenneth Lee.
Selain berfokus pada pembelajaran the essential of Indonesian property, mereka belajar budaya Indonesia. ”Belajar tarian asli Indonesia menjadi muatan penting dalam rangkaian summer program kali ini supaya mahasiswa asing mengenal salah satu kekayaan Nusantara,’ ungkap Adi Teja Kusuma, manajer kerja sama internasional Ubaya. Sejak tiba di Surabaya, delapan mahasiswa tersebut memang antusias mengikuti dan mempelajari tari saman.
Eleni mengungkapkan, dirinya datang khusus ke Indonesia memang untuk mempelajari properti dan membandingkannya dengan negara asalnya, Australia. Dia tidak menyangka bahwa Indonesia memiliki beragam kebudayaan unik, salah satunya tari saman. ”Saya menikmatinya, ini sangat menyenangkan,’ ujarnya bersemangat. (dha/dna/c7/oni)
Sumber: Jawa Pos, 8 Juli 2015