Rahajeng Rauh Ring Bali! fadjar June 4, 2015

Rahajeng Rauh Ring Bali!

(arti: Selamat datang di Bali!)

Alunan musik khas Bali yang terdengar merdu sukses memecah kesunyian sore Universitas Surabaya Kampus II Tenggilis, Jum’at 29 Mei 2015, kemarin. Beberapa muda-mudi terlihat hilir mudik dengan balutan ‘kamen’ (sejenis sarung khas Bali) dan kebaya. Lapangan di depan perpustakaan Ubaya yang biasanya hanya dihiasi oleh mobil-mobil parkir, hari ini terlihat berbeda. Dekorasi khas Bali terlihat menghiasi. Putu Egik Praserta Candra Gunawan selaku ketua panitia BaliFestivalberharap dengan diadakannya Bali Festivalini masyarakat Surabaya khususnya mahasiswa Universitas Surabaya dapat merasakan nuansa khas Bali tanpa harus pergi jauh-jauh ke Bali.

Para pengunjung disambut dengan beberapa penerima tamu dengan kecantikan khas Bali. Selain itu lidah para pengunjung juga dimanjakan dengan beberapa kuliner khas bali, seperti nasi betutu, tipat cantokdan jaje Bali yang khas. Tak ketinggalan kue cubit yang manis dan legit dengan berbagai macam rasa. Selain itu ada juga kain-kain khas bali, dreamcatcherdan gelang-gelang khas pulau dewata. Tak sampai disitu pengunjung juga dapat berfoto dengan nuansa Bali di photo boothyang telah disediakan. Tak hanya mahasiswa Universitas Surabaya, beberapa mahasiswa Universitas lain pun juga diundang dalam acara malam itu.

Beberapaa pertunjukan sendratari, kecak, hingga fashionshowberhasil mengundak decak kagum dari penonton. Dengan konsep sendratari yang bercerita mengenai kemenangan dharmamelawan adharma, atau kebaikan melawan kejahatan. Bali Festival berhasil membuka mata penonton mengenai bagaimana kebaikan itu masih diperlukan di jaman ini. Di Hindu sendiri jaman seperti saat ini disebut jaman Kaliyuga

“Bagus, dengan harga yang terjangkau, balifest ini bisa membawa suasana Bali dengan baik. Keseniannya ditampilkan dengan luar biasa, saya serasa menjadi bule di Balifest. Pokoknya bagus deh!” ungkap Judith Shantika salah satu mahasiswa Psikologi Universitas Surabaya yang juga merupakan pengunjung Bali Festival.

Dengan persiapan selama 6 bulan, Egik yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Farmasi itu, berhasil menunjukan totalitasnya di dalam keberhasilan acara malam kemarin. Egik juga berharap tahun depan Bali Festival dapat lebih baik lagi, sehingga masyarakat Surabaya akan semakin mengenal kesenian Bali. Ditunggu tahun depan ya acaranya guys! (lan)