Manusia Selotip Ajak Gemar Membaca fadjar April 30, 2015

Manusia Selotip Ajak Gemar Membaca

SURABAYA – Suasana berbeda tampak pada interior Kantin Keluwih Universitas Surabaya (Ubaya) kemarin (29/4). Ada tujuh patung manusia bening yang berkumpul di pojok kantin sembari membaca. ‘Human duct tape alias manusia selotip itu di-display di kantin biar dilihat banyak pengunjung,’ kata Febrian Ramadhan, ketua proyek seni instalasi tersebut.

Mahasiswa fakultas industri kreatif itu menjelaskan, pajangan tersebut bertujuan mengajak para mahasiswa agar gemar membaca. Itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei dan Hari Buku Nasional pada 17 Mei. ‘Harapannya, kampanye tidak biasa tersebut membuat pengunjung kantin punya budaya literasi,’ paparnya.

Untuk membuat manusia bening itu, Febrian membutuhkan lebih dari 20 rol selotip bening berdiameter 5 cm. ‘Murni selotip yang dibebat per bagian hingga membentuk lapisan tebal. Jadi, bukan manekin yang dibebat selotip,’ ucapnya. Setelah terbentuk beberapa lapisan, selotip itu dirangkai menjadi manusia.

Jika patung manusia biasanya padat, manekin selotip karya Febrian dan 14 temannya justru ringan. Sebab, bagian dalamnya kosong. Manusia buatan itu wajib dilapisi selotip lagi jika bentuknya mulai berubah. Khusus untuk bagian yang kaku -seperti leher, sudut wajah, dan kaki-, mereka menggunakan tambahan kawat.

‘Supaya pesannya lebih tersampaikan, kami juga memajang kutipan dari tokoh-tokoh,’ papar mahasiswa jurusan desain dan manajemen tersebut. Di antaranya, Ki Hajar Dewantara, C.S. Lewis, J.K. Rowling, dan KH Abdurrahman Wahid. (fam/c7/ai)

Sumber: Jawa Pos, 30 April 2015

Unik, Human Tape Ajak Mahasiswa Gemar Membaca

suarasurabaya.net – Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Ubaya menghadirkan Human Tape kampanyekan gemar membaca. Karya ini terinspirasi seniman Jerman melalui dunia maya yang membuat bentuk sosok-sosok manusia dalam berbagai aktivitasnya sebagai satu diantara karya seni.

Terbuat dari tape atau Lakban berwarna bening, sosok-sosok imitasi manusia tersebut dibuat sedemikian rupa menyerupai manusia. Mulai dari lekuk tubuh, ukuran, hingga gerakannya seperti tingkah sosok manusia.

‘Human tape ini bentuknya transparan, karena memang terbuat dari Lakban transparan. Sengaja kami hadirkan pada bulan Mei bertepatan menjelang hari Pendidikan Nasional dan Hari Buku Nasional,’ terang Febrian Ramadhan leader project.

Belum pernah ada di Kota Surabaya, human tape kata Febrian sebagai bentuk ambience media dalam kampus karena produk ini bentuk praktek mata kuliah advertising dengan menggunakan pendekatan through the line berbentuk tiga dimensi.

Secara teknis pembuatan human tape tidak terlalu sulit. Model dibalut menggunakan Lakban transparan dengan gerakan sesuai kebutuhan. Setelah seluruh tubuh tertutup Lakban, digunting dan dilepaskan dari tubuh model.

‘Pose model sebelum dilakukan pembalutan memang harus disesuaikan dengan bentuk kampanye yang dikehendaki. Sehingga didapatkan hasil yang sesuai. Butuh ketelatenan memang,’ tambah Febrian yang membawahi 15 mahasiswa anggotanya.

Dipasang kawat sedemikian rupa, maka human tape dapat menyerupai sosok manusia, tetapi dengan warna bening transparan. Dan itu memberikan sentuhan artistik yang lebih menarik.

‘Kami sengaja membuatnya tetap bening karena, bening ini adalah warna yang tidak terbatasi. Kami menganalogikan dengan membaca buku yang bisa dilakukan dimana saja kapan saja tak terbatasi keadaan dan fisik kita,’ tukas mahasiswa angktan 2012 ini pada suarasurabaya.net, Rabu (29/4/2015).

Human tape ditampilkan perdana Rabu (29/4/2015) di dalam Kantin Keluwih Kampus Tenggilis Universitas Surabaya. Dan nantinya akan ditempatkan di Grand City Mall dalam event party yang digelar rutin setiap tahun.

Sementara itu ditegaskan Guguh Sujatmiko ST, M.Ds penanggung jawab aksi, bahwa penempatan dan pembuatan human tape diharapkan dapat memberikan kesan atau pesan lebih mendalam terhadap masyarakat.

‘Harapan kami human tape ini menjadi pengingat bagi mahasiswa dan masyarakat untuk lebih gemar membaca. Karena dengan human tape diharapkan ingatan akan pesan kepada masyarakat lebih kuat,’ tegas Guguh Sujatmiko.(tok)
Editor: Dwi Yuli Handayani

Sumber: https://kelanakota.suarasurabaya.net