Satu Semester Belajar di Australia fadjar February 13, 2015

Satu Semester Belajar di Australia

Pepatah “tuntutlah ilmu setinggi langit”, pantas disematkan pada tiga mahasiswi Ubaya. Mereka adalah Yanarica Yuliani Narthovanie dari Fakultas Teknobiologi angkatan 2011, Alberta Listiyani Siegit dari Fakultas Psikologi angkatan 2011, serta Stephanie Angela dari Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia angkatan 2013. Ketiganya mendapat kesempatan emas untuk menempuh pendidikan selama satu semester di Queensland University of Technology (QUT), Australia. Lalu pada Selasa, 10 Februari 2015 pukul 13.00di Meeting Room B Gedung International Village, diadakan briefingjelang keberangkatan mereka esoknya.

Berbekal keinginan belajar di luar negeri, ketiga mahasiswi ini mengikuti student exchangedari program Ubaya International Scholarship yang menyediakan beasiswa ke negeri orang. Persyaratan utamanya adalah IPK minimal 2,8, skor TOEFL IBT minimal 90, serta skor IELTS minimal 6. Setelah persyaratan tersebut terpenuhi, maka mahasiswa akan menjalani seleksi interview dan diumumkan beberapa hari setelahnya.

“Sebenarnya saya sudah berminat sejak tahun lalu. Akhirnya tahun 2015 bisa terlaksana”, tutur Stephanie Angela yang juga mahasiswi termuda diantara kedua rekannya. Lain dengan Stephanie, Alberta Listiyani Siegit sejatinya sudah pernah merasakan belajar di Cina selama satu bulan. “Kali ini pengalamannya pasti beda dengan dulu, karena saya akan belajar di Australia selama kurang lebih empat bulan”, jelas mahasiswi yang akrab disapa Listiyani. Namun bukan hal mudah untuk meninggalkan kampus Ubaya dengan perasaan senang, seperti yang dialami oleh Yanarica Yuliani Narthovanie. Pasalnya, Yana terpaksa menunda sidang skripsi dan wisuda S1demi menempuh pendidikan di QUT. Serupa tapi tak sama, juga dialami Listiyani, ia juga terpaksa menunda wisudanya tahun ini, tetapi beruntung ia sudah menjalani sidang skripsi.

Untuk studyapa yang akan mereka ambil di QUT, masing-masing mempunyai jawaban berbeda. Jika Yana mengambil mata kuliah sesuai jurusannya di Ubaya, maka Stephanie memilih untuk memasukkan mata kuliah accounting, serta Listiyani mengambil mata kuliah businessandinnovationyang belum pernah mereka pelajari pada jurusan Teknobiologi dan Psikologi. Agar mampu mengikuti pembelajaran di sana, mereka menyiasati dengan mempelajari materi-materi tersebut sebelumnya. Harapan setelah kembali ke Indonesia pada 6 Juli mendatang, mereka mempunyai referensi untuk mengambil S2dan dapat menerapkan ilmu yang didapat ke Ubaya. (ka/wu)