Menimba Ilmu ke Negara Swedia fadjar January 26, 2015

Menimba Ilmu ke Negara Swedia

Bagi sebagian orang, belajar tidak hanya sebatas di dalam negeri saja. Hal itu juga bisa dilakukan dengan menimba ilmu ke negara orang seperti yang dilakukan oleh Steffi Sunur. Pada bulan pertama di tahun 2015 ini, ia membukanya dengan mengikuti student exchangeke Swedia. Hebatnya lagi, Steffi melakukan ini dengan sendirian tanpa dibarengi teman-temannya.

Berawal dari keinginan untuk belajar di luar negeri, mahasiswitahunangkatan 2011 ini memilih Ubaya dan mengambil jurusan profeesional accountinguntuk memudahkan jalannya tersebut. Sebelumnya, Swedia bukanlah negara utama yang dipilihnya untuk melakukan student exchange. Mahasiswi yang akrab dipanggil Steffi ini mengaku bahwa sebenarnya ia ingin memilih negara Jerman atau Perancis. Namun sayangnya keterbatasan bahasa mengurungkan niatnya untuk memilih negara tersebut dan dibarengi dengan waktunya yang memang sudah terlalu mepet.

“Tidak ada persiapan, aku kan angkatan 2011 jadi tidak ada yang perlu dipersiapkan lagi kalau dari segi pelajaran. Dari segi finansial juga sudah cukup, jadi tinggal beres-beres baju saja,” tuturnya. Untuk menimba ilmu sampai ke negera Swedia ternyata tidaklah semudah itu. Awalnya, ia sempat tidak mendapat persetujuan dari orang tuanya untuk melakukan student exchangeke Swedia ini. Menurut kedua orang tuanya, Swedia terlalu jauh apalagi Steffi melakukannya sendirian. “Tapi akhirnya keputusanku disetujui dan aku detemani kakakku selama 1 minggu di sana nanti,” ujarnya menambahkan.

Mahasiswi yang bercita-cita meneruskan usaha orang tua ini sangatlah mandiri dalam keperluan mengurus student exchange. Ia mengurus segala sesuatunya sendiri dan hanya meminta bantuan Ubaya dalam hal memberikan informasi tentang universitas yang menjadi tujuannya, yaitu Kristianstad University, Swedia. Segala biaya untuk berangkat dan menjalani perkuliahan di sana juga ditanggung sendiri. Menurutnya, student exchangeitu perlu agar ada pengalaman belajar di luar negeri. Dengan begitu kita juga bisa tahu budayanyadanpunya pengalamanberhadapan dengan orang yang berbeda culture. “Jangan takut kalau misalnya sendirian seperti aku. Aku hanya satu-satunya orang Indonesia yang mendaftar student exchangedi sana. Tapi kalau aku tidak melakukannya, bagaimana bisa maju? Jadi kita harus berani dan bondo nekataja, tidak usah takut karena mereka pasti akan membantu,” tuturnya. (frs/wu)