Backpack 4 Unit Karya Mahasiswa Ubaya Menangi Lomba se Asean fadjar November 20, 2014

Backpack 4 Unit Karya Mahasiswa Ubaya Menangi Lomba se Asean

Backpack 4 Unit Karya Mahasiswa Ubaya Menangi Lomba se Asean

suarasurabaya.net – Dengan pilihan tema karya Travelling for Long Duration Trip, 4 mahasiswa jurusan Teknik Industri dan Desain Manajemen Produk Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil menyabet juara 1 untuk lomba tingkat Asean. Dengan karya Bacpack 4 unit yang dapat dipakai untuk travelling.

Albert Ong, Vincent dan Willyanto Wirya Dinata adalah mahasiswa Jurusan Teknik Industri, dan Fiorencius Franantya adalah satu-satunya mahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk, Ubaya, yang tergabung dalam kelompok ini serta bersaing dengan seratus lebih tim untuk kalangan mahasiswa dari Negara Indonesia, Filipina, dan Thailand.

Dengan merek Moba, backpack 4 unit itu terdiri dari: Pertama suitcase atau orang sering menyebut koper, yang memiliki kelebihan pada tuas pendorong yang dapat berfungsi sebagai tongsis (tongkat narsis).

Kedua dilengkapi case untuk laptop sehingga relatif aman dari guncangan. Backpack ini dilengkapi system piezo electric, yang mampu mengubah energy kinetic menjadi energy listrik, sehingga output energy yang dihasilkan oleh piezo elektronic dapat digunakan untuk mengisi baterai gadget.

Bagian ketiga dari Moba adalah shoes bag atau tempat menyimpan sepatu. Dengan dimensi 18 x 33 x 11 volume tas ini cukup untuk menyimpan segala jenis sepatu dewasa. Dengan berat maksimal sepatu sekurangnya 3 kilogram. Bagian yang terakhir adalah sling bag atau biasa disebut tas selempang. Berdimensi 20 x 4 x 24 maka sangat fleksibel digunakan untuk bepergian dengan barang bawaan sedikit.

Lomba Crhonics 2014 yang diikuti sejumlah negara Asean, menurut Markus Hartono, S.T., M.Sc., Ph.D, CHFP, selaku dosen pembimbing, memang layak diikuti para mahasiswa untuk berkreasi dan menggali ide.

Dan dengan prinsip ergonomi untuk kenyamanan pengguna baik traveling darat maupun udara. ‘Selain itu unsur lifestyle, safety dan technology include dalam desain Moba ini,’ papar Markus Hartono, S.T., M.Sc., Ph.D, CHFP pada suarasurabaya.net, Rabu (19/11/2014).(tok/rst)
Editor: Restu Indah

Sumber: SuaraSurabaya.Net

Ubaya raih juara pertama lomba despro se-Asean

Surabaya (ANTARA News) – Empat mahasiswa dari Jurusan Teknik Industri dan Desain Manajemen Produk Universitas Surabaya (Ubaya) meraih juara pertama lomba CHRONICS (Challenge on Product Design and Ergonomics) 2014 yang untuk pertama kalinya digelar setingkat regional Asia Tenggara.

‘Lomba desain produk (despro) yang ergonomis itu mengusung tema Traveling For Long Duration Trip, karena itu kami membuat tas dengan label MOBA,’ kata mahasiswa Ubaya, Albert Ong, di kampus setempat, Kamis.

Didampingi tiga rekannya yakni Vincent dan Willyanto Wirya Dinata (Jurusan Teknik Industri) serta Fiorencius Franantya (Jurusan Desain Manajemen Produk), ia menjelaskan Lomba CHRONICS 2014 se-Asean yang diselenggarakan UGM Yogyakarta itu diikuti 100 lebih tim mahasiswa dari Indonesia, Filipina, dan Thailand.

‘MOBA adalah tas yang terdiri dari empat bagian, yakni bagian pertama adalah suitcase atau orang sering menyebut koper. Koper hasil karya kami memiliki kelebihan pada tuas pendorong yang dapat berfungsi sebagai tongsis (tongkat narsis),’ katanya.

Tidak hanya itu, pada bagian koper itu, Fiorencius Franantya selaku ‘product design’ melengkapinya dengan roda ringan yang mampu berputar 360 derajat.

Bagian kedua adalah ‘backpack’ yang dilengkapi ‘case’ untuk laptop sehingga relatih aman dari guncangan. Backpack ini dilengkapi ‘system piezo electric’ yang mampu mengubah energy kinetic menjadi energy listrik, sehingga output energy yang dihasilkan oleh piezo elektronic dapat digunakan mengisi baterai gadget (HP, Android, tab, dan sebagainya).

Bagian ketiga dari MOBA adalah shoes bag atau tempat menyimpan sepatu. Dengan dimensi 18 x 33 x 11 cukup untuk segala jenis sepatu dewasa. Dengan berat maksimal sepatu 3 kilogram. Bagian yang terakhir adalah sling bag atau biasa disebut tas selempang. Berdimensi 20 x 4 x 24, maka sangat fleksibel digunakan bepergian dengan barang bawaan sedikit.

Pada bagian branding merk MOBA, Fiorencius Franantya memberikan sentuhan dengan ‘scotchlit’, lalu bagian samping tas ditambah pula dengan ID si pemilik tas berupa miniature plat nomor.

‘Kedua bagian desain itu difungsikan untuk mempermudah mengenal identitas si pemilik tas,’ kata Vincent yang mengaku memilih bahan dasar recyclable fabric and breath air.

Lain halnya dengan Albert Ong. ‘Tugas saya presentator dalam tim ini, sehingga saat di depan dewan juri saya sampaikan secara detail kelebihan serta banyaknya faktor ergonomic yang terdapat dalam MOBA,’ katanya.

Juara pertama diraih Ubaya dengan total hadiah Rp20 juta, juara II diraih tuan rumah UGM dengan total hadiah Rp10 juta dan juara III oleh Universitas Maranatha dengan total hadiah Rp7,5 juta.

‘Kendala terberat pada pencarian penjahit yang mau menjahit hanya sebuah tas dengan banyak permintaan. Kendala lain, singkatnya waktu yang diberikan panitia untuk membuat produk MOBA ini,’ kata Vincet selaku ketua tim.

Didampingi dosen pembimbing Markus Hartono ST MSc PhD CHFP, Vincent mengatakan pihaknya ingin mematenkan karya MOBA dan mencoba mencari industri yang ingin memproduksi massal dengan kisaran harga Rp663.999.

‘Ke depan, kami juga ingin mengembangkan menjadi tas kamera atau tempat makan,’ katanya.

Editor: B Kunto Wibisono

Sumber: https://www.antaranews.com

Rancang Tas 4 in 1 Plus Tongsis

SURABAYA ndash; Tas buatan mahasiswa Ubaya ini bisa jadi pilihan bagi penggemar jalan-jalan (traveling). Namanya Moba. Dengan karya inovasi berupa tas multifungsi tersebut, mereka menang lomba Challenge on Product Design and Ergonomics (Chronics) 2014 se ASE AN di Jogjakarta.

Empat mahasiswa itu adalah Vincent, Willyanto Wirya Dinata, Albert Ong, dan Fiorencius Franantya. Mereka menyebut tas multifungsi tersebut Mobile Simple Flexible atau disingkat Moba. Dalam lomba itu, mereka bersaing dengan lebih dari seratus tim dari Indonesia, Filipina, dan Thailand.

Vincent menyebut, ide awal Moba tercetus saat dia mengalami kesulitan waktu jalan-jalan. ‘Kalau jalan-jalan, biasanya ribet bawa koper dan tas selempang,’ ujarnya di Ubaya kemarin (19/11). Akhirnya, Vincent bersama teman-temannya membuat tas yang bisa dilepas dalam empat jenis berbeda.

Empat macam itu adalah tas selempang, koper, tas punggung, dan tas untuk menyimpan sepatu. Lebih dari itu, pegangan kopernya pun bisa dimanfaatkan menjadi tongkat narsis (tongsis). Frans ndash;begitu Fiorencius Franantya biasa dipanggilndash; mendesainnya agar bisa digunakan untuk selfie selama perjalanan.

Moba juga dilengkapi roda ringan yang mampu berputar 360 derajat. Di samping tas, terdapat miniatur pelat nomor yang dapat dinamai sesuai dengan identitas pemilik tas. ‘Kami ingin setiap bagian itu punya manfaat,’ tutur Frans.

Untuk ke depannya, empat mahasiswa itu ingin menyempurnakan Moba. Pada bagian punggung tas, akan ditanamkan sistem piezoelectric. Alat tersebut mampu mengubah energi kinetik menjadi listrik. Jika ada guncangan saat berjalan, Moba dapat menyimpan tenaga listrik itu untuk power bank. Penggunanya pun dapat mengisi baterai HP sambil berjalan. (der/c23/roz)

Sumber: Jawa Pos, 20 Nov 2014