Mahasiswa Ubaya ciptakan alat bantu cerebral palsy fadjar October 29, 2014

Mahasiswa Ubaya ciptakan alat bantu cerebral palsy

Mai-CP Bantu Penderita Crebral Palsy Jadi Mandiri

suarasurabaya.net – Meningkatnya jumlah anak-anak penyandang Cerebral Palsy di Indonesia, antara 1 hingga 5 anak dari per 1.000 jumlah kelahiran hidup setiap tahunnya menjadi keprihatinan tersendiri bagi Rido Satria Wijaya.

Mahasiswa Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) ini, kemudian mendesain produk alat bantu penunjang aktivitas dan terapi bagi anak penyandang Cerebral Palsy, yang diberi nama Mobility Aid for Cerebral Palsy (Mai-CP).

Cerebral Palsy merupakan kelainan yang terjadi pada otak yang mengakibatkan kelainan pada fungsi gerak, bentuk tubuh dan koordinasi, psikologis dan kognitif sehingga mempengaruhi aktivitas seseorang.

Umumnya, penderita mengalami kaku otot pada bagian tubuh tertentu sesuai dengan tingkat keparahannya. Selama ini, alat bantu untuk penderita Cerebral Palsy masih terbatas pada kursi roda.

Dengan Mai-CP karya Rido Satria Wijaya, alat bantu yang hadir dengan konsep desain easy and tough. Berukuran 104 cm x 48 cm x 65 cm, seorang anak penyandang Cerebral Palsy pada tingkat keparahan ringan dan sedang dapat terbantu aktivitasnya.

‘Anak laki-laki mapun perempuan dapat menggunakan alat ini. Usianya dibatasi pada rentang 9 hingga 16 tahun dengan berat badan maksimal 60 kg,’ papar Rido pada suarasurabaya.net, Selasa (28/10/2014).

Untuk operasionalisasi produk ini dilakukan dengan cara duduk dan berdiri. Dengan alat ini, penyandang Cerebral Palsy yang mengalami keterbatasan, terutama terbatas pada geraknya ketika beraktivitas dapat terbantu sehingga dapat berpindah tempat lebih mandiri.

‘Namun demikian, penggunaan produk ini masih memerlukan pengawasan dan pendampingan orangtua. Karena bagaimanapun dukungan dan perhatian orangtua tetap menjadi kunci perkembangan anak,’ pungkas Rido Satria Wijaya.(tok/ipg)

Sumber: https://kelanakota.suarasurabaya.net

Mahasiswa Ubaya ciptakan alat bantu cerebral palsy

Surabaya (ANTARA News) – Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) Rido Satria Wijaya menciptakan alat bantu untuk penyandang cerebral palsy (kelainan otak yang mengakibatkan kelainan pada fungsi gerak, bentuk tubuh dan koordinasi, psikologis, dan kognitif).

‘Awalnya, saya prihatin dengan meningkatnya jumlah anak penyandang cerebral palsy di Indonesia sebesar 1-5 per 1.000 jumlah kelahiran hidup dalam setiap tahunnya,’ kata Rido Satria Wijaya di kampus setempat, Rabu.

Dari keprihatinan itu, mahasiswa Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Ubaya tersebut mendesain produk alat bantu penunjang aktivitas dan terapi bagi anak penyandang cerebral palsy.

Produk berlabel Mobility Aid for Cerebral Palsy (Mai-CP) itu sudah dicoba pada penderita cerebral palsy dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Fajar Harapan Surabaya pada Selasa (28/10).

‘Selama ini, alat bantu untuk penderita Cerebral Palsy masih terbatas pada kursi roda, tapi Mai-CP dengan ukuran 104 cm x 48 cm x 65 cm menghadirkan konsep desain easy and tough,’ katanya.

Hasilnya, anak penyandang cerebral palsy pada tingkat ringan dan sedang dapat terbantu aktivitasnya. Pengoperasian produk ini dilakukan dengan cara duduk dan berdiri.

Dengan alat ini, penyandang cerebral palsy yang mengalami keterbatasan, terutama terbatas pada geraknya ketika beraktivitas, dapat terbantu sehingga dapat berpindah tempat lebih mandiri.

‘Anak laki-laki maupun perempuan dapat menggunakan alat ini. Usianya dibatasi pada rentang 9-16 tahun dengan berat badan maksimal 60 kg,’ ujar Rido.

Namun, katanya, penggunaan produk ini masih memerlukan pengawasan dan pendampingan orang tua.

‘Karena bagaimanapun, dukungan dan perhatian orang tua tetap menjadi kunci perkembangan anak,’ katanya.

Sumber: https://www.antaranews.com

Ciptakan Mobility Aid, Mahasiswa Ubaya Bantu Penyandang Cerebral Palsy

KBRN, Surabaya : Meningkatnya jumlah anak penyandang Cerebral Palsy di Indonesia 1-5 per 1000 jumlah kelahiran hidup setiap tahunnya menjadi keprihatinan tersendiri bagi Rido Satria Wijaya. Mahasiswa Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) ini mendesain produk alat bantu penunjang aktivitas dan terapi bagi anak penyandang Cerebral Palsy. Rido menamai produknya Mobility Aid for Cerebral Palsy (Mai-CP)

Cerebral Palsy merupakan suatu kelainan yang terjadi pada otak yang mengakibatkan kelainan pada fungsi gerak, bentuk tubuh dan koordinasi, psikologis dan kognitif sehingga mempengaruhi aktivitas seseorang. Umumnya, penderita mengalami kaku otot pada bagian tubuh tertentu sesuai dengan tingkat keparahannya.

Selama ini, alat bantu untuk penderita Cerebral Palsy masih terbatas pada kursi roda. Kini, Mai-CP hadir dengan konsep desain easy and tough. Dengan ukuran 104 cm x 48 cm x 65 cm, anak penyandang Cerebral Palsy pada tingkat keparahan ringan dan sedang dapat terbantu aktivitasnya.

‘Anak laki-laki mapun perempuan dapat menggunakan alat ini. Usianya dibatasi pada rentang 9 sampai 16 tahun dengan berat badan maksimal 60 kg,’ ujar Rido, Selasa (28/10/2014).

Pengoperasian produk ini dilakukan dengan cara duduk dan berdiri. Dengan alat ini, penyandang Cerebral Palsy yang mengalami keterbatasan, terutama terbatas pada geraknya ketika beraktivitas dapat terbantu sehingga dapat berpindah tempat lebih mandiri.

‘Namun penggunaan produk ini masih memerlukan pengawasan dan pendampingan orangtua. Karena bagaimanapun dukungan dan perhatian orangtua tetap menjadi kunci perkembangan anak,’ tutur Rido. (Anik/HF)

Sumber: https://www.rri.co.id