Sertifikasi Akuntansi fadjar October 23, 2014

Sertifikasi Akuntansi

Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau yang juga biasa disebut dengan ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015, mayoritas Perguruan Tinggi mulai menyiapkan lulusannya dengan maksimal agar tak kalah saing dengan serbuan pekerja dari negara tetangga ASEAN. Tidak hanya berbekal ijazah, namun sertifikat kompetensi juga menjadi modal utama. Salah satu persiapan datang dari program studi Akuntansi Politeknik Ubaya. Bertempat di gedung B Politeknik Ubaya, pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 10-11 Oktober 2014 telah dilaksanakan ujian sertifikasi untuk Teknisi Akuntan. Materi yang diujikan untuk mendapat predikat ‘kompeten’ berupa tes praktek alur pembuatan laporan keuangan, uji teori, hingga interview yang dibagi menjadi lima tahapan dalam dua hari. Pengakuan kompetensi profesi akan datang melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dan untuk bidang Akuntansi, BNSP telah membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi Teknisi Akuntansi, sehingga sertifikat yang didapat nanti akan berlaku secara nasional.

“Tidak ada syarat tertentu untuk dapat mengikuti uji kompetensi sertifikasi akuntansi, hanya syarat utama yang harus dimiliki adalah kemampuan serta ketrampilan di bidang akuntansi. Jadi tidak harus orang yang mengambil jurusan akuntansi saja, namun orang yang memiliki pengalaman kerja di bidang akuntansi juga dapat ikut serta dalam ujian ini. Dan tidak ada batasan umur yang berlaku pula,” jelas Ir Drs Setiadi Alim Ak M Ak atau yang biasa disapa Setiadi, selaku Kepala Prodi Akuntansi Politeknik Ubaya.

Bagi siapapun yang berminat untuk mengikuti uji kompetensi, hanya perlu mendaftarkan diri dengan membawa berkas yang diperlukan. Setelah itu peserta wajib mengikuti pembekalan yang dilakukan sebelum uji kompetensi selama dua minggu. Pembekalan tersebut dimaksudkan agar peserta dapat membiasakan diri dengan materi yang diujikan dan membuat persiapan peserta menjadi lebih maksimal lagi. Sementara itu, tahun ini adalah kali keempat Politeknik Ubaya menjadi satu-satunya Tempat Uji Kompetensi (TUK) bagi sertifikasi akuntansi di Jawa Timur. Bukan karena sembarang hal Politeknik Ubaya dapat menjadi TUK, hal ini karena pengkajian secara kontinu yang diadakan tiap tahun oleh penyelenggara sendiri. Terdapat kriteria tersendiri yang membuat Politeknik Ubaya dipilih menjadi TUK berkali-kali, salah satunya adalah dari segi fasilitas.

Dan bagi para peserta yang belum berhasil tahun ini, Setiadi menghimbau agar mereka dapat mencoba lagi di tahun selanjutnya. Atau dapat juga mengikuti ujian tahun ini yang dilaksanakan di tempat lain, seperti Bali atau provinsi lainnya. Karena ada beberapa daerah yang jadwal ujiannya diadakan tidak serempak, sehingga peserta masih mempunyai kesempatan untuk menyandang predikat ‘kompeten’ di tahun ini. Materi yang diujikan tentu serupa, sehingga peserta relatif sudah terbiasa dengan soal yang diujikan. Oleh sebab itu, jangan sampai berkecil hati dan putus asa untuk mencoba serta berusaha ya kawan. Peluang masih terbuka lebar kok. Semangat! (res)