Ubaya Juarai Lomba Desain Kemasan Produk UKM fadjar October 7, 2014

Ubaya Juarai Lomba Desain Kemasan Produk UKM

Kemasan 3D Terinspirasi Model Gantungan Baju

SURABAYA ndash; Kemasan menentukan daya tarik. Karena terilhami bentuk gantungan baju, mahasiswa Ubaya, Rido Satrya Wijaya, mendesain kemasan produk kripik yang mirip hanger pakaian. Bentuk menarik dan rentengan efektif.

Model kemasan keripik pisang karya Rido itu sukses menjuarai lomba desain kemasan yang diadakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur Kamis (2/10). Dia menyisihkan 81 desain milik peserta lain dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan pengusaha industri kreatif.

Nama keripik itu dalam desain kemasan buatannya belum diproduksi. ‘Keripik pisang masih banyak diproduksi industri-industri kecil dan menengah. Desain kemasan yang unik dapat meningkatkan daya saing,’ ujarnya.

Dengan desainnya, mahasiswa jurusan desain manajemen produk itu juga mewujudkan nilai cinta lingkungan dengan minimalkan penggunaan kantong plastik. Desain mirip gantungan baju tersebut memiliki celah yang dapat disambung satu sama lain. Jadi, beberapa kemasan keripik dapat dibawa sekaligus tanpa kantong plastik.

Stiker varian rasa yang ditempatkan Rido sekaligus berfungsi sebagai segel kemasan yang berukuran 8x6x22 sentimeter itu. Tampilannya pun menjadi tiga dimensi (3D).

Dengan bentuk dan fungsi desain karya Rido itu, juri pun memutuskan dia sebagai pemenang. (rim/c23/roz)

Sumber: Jawa Pos, 7 Oktober 2014

Ubaya Juarai Lomba Desain Kemasan Produk UKM

Surabaya (Antara Jatim) – Mahasiswa Desain Manajemen Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Surabaya (Ubaya), Rido Satrya Wijaya, menjuarai Lomba Desain Kemasan 2014 untuk kemasan produk usaha kecil dan mikro (UKM).

‘Dalam lomba yang diadakan Disperindag Jatim pada 4 Agustus-19 September itu, panitia menetapkan tema ‘Aneka Olahan Keripik’, lalu saya membuat prototipe kemasan ‘Radja Keripik Pisang’,’ katanya di kampus setempat, Senin.

Setelah bersaing dengan 82 peserta se-Jatim, prototipe kemasan ‘Radjo Keripik Pisang’ yang membuat pembeli mudah membawanya itu dinyatakan sebagai Juara 1.

‘Di tengah maraknya Industri Kecil Menengah (IKM), masyarakat berlomba-lomba mencari cara agar produknya dapat bersaing dengan produk-produk lain,’ kata mahasiswa semester 7 Ubaya itu.

Untuk itu, Rido membuat desain kemasan keripik pisang agar dapat meningkatkan daya saing produk IKM. Ia membuat desain kemasan keripik pisang yang simpel dan praktis dengan dimensi berukuran 8 cm x 6 cm x 22 cm.

Rido sengaja memilih keripik pisang sebagai sasarannya, karena hingga saat ini keripik pisang masih paling banyak diproduksi dan ditemukan di industri-industri kecil menengah di Jawa Timur.

‘Saya hanya berusaha berpikir agak berbeda untuk merancang inovasi pada sistem kemasannya. Sampai akhirnya terpikir mengadaptasi sistem ‘renteng’ agar memudahkan konsumen untuk membawanya, sekaligus meminimalkan penggunaan kantong plastik,’ katanya.

Akhirnya, desain karya mahasiswa asal Surabaya itu menjadi terbaik. ‘Sebagai kompensasi, saya mendapat tropi, piagam, dan uang tunai sebesar Rp7,5 juta. Senang sekali karya saya bisa menjadi pilihan terbaik para juri. Semoga bermanfaat bagi para pengusaha IKM di Jawa Timur,’ katanya. (*)

Sumber: https://www.antarajatim.com

Juara Berkat Desain Kemasan

SURYA Online, SURABAYA ndash; Sebuah kemasan harus bisa menjelaskan identitas produk. Kemasan yang baik mampu meningkatkan nilai produknya. Hal ini benar-benar dipahami Rido Satrya Wijaya, Mahasiswa Desain Manajemen Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Surabaya (Ubaya).

Kemasan keripik pisang yang dibuatnya, tak sekadar pembungkus makanan biasa. Lebih dari itu, kemasan yang dibuatnya terlihat unik dengan sistem renteng yang selama ini belum pernah ada Kreativitas Rido ini meraih juara pertama lomba desain kemasan bertema “aneka olahan keripik” yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim beberapa waktu lalu.

Desain kemasang keripik pisang ini praktis dengan dimensi berukuran 8 cm x 6 cm x 22 cm. Gambar dan warna dibuat begitu serasi. Di bagian atasnya dibuat semacam cantolan laiknya gantungan baju (hanger). Bagian ini bisa dikaitkan bagian belakang kemasan lain yang sudah diberi cantolan sehingga terlihat seperti rentengan.

“Awalnya saya hanya berpikir bagaimana membuat kemasan yang berbeda dan inovatif. Sampai akhirnya saya pakai sistem renteng ini agar memudahkan konsumen membawanya,”kata Rido saat ditemui di kampusnya, Senin (6/10/2014).

Kemasan ini dibuat dari kertas art paper yang mampu membawa isi (beban) sekitar 130 gram. Rido sengaja tidak memakai plastik untuk meminimalisasi polusi lingkungan karena sulit terurai.
Hanya saja,kertas art paper ini tidak murah, sehingga biaya untuk panckaging nya membengkak.
“Memang kalau masih manual satu per satu seperti ini agak mahal. Tetapi kalau sudah mass production pasti lebih murah,”kata mahasiswa kelahiran 27 Agustus 1993.

Karena belum memiliki produk yang dikemas, untuk sementara Rido akan menawarkan karyanya ke perusahaan makanan ringan. “Kemasan yang saya buat ini bagian luarnya. Sementara bagian dalam yang membungkus produknya terbuat dari plastic berminyak,”kata alumnus SMAK Santo Yusuf, Karangpilang, Surabaya.

Untuk bisa memenangkan kompetisi itu, Rido lebih dulu melihat produk-produk yang menang tahun sebelumnya. Setelah itu barulah dia mencari inovasi bentuk dan grafis termasuk kombinasi warna yang sesuai. “Kemasan ini saya buat dua minggu, mulai dari mencari ide hingga jadi,”katanya.

Di lomba itu Rido berhasil menyisihkan 100 karya lain dari berbagai kalangan di jatim. Baik pelajar, mahasiswa maupun para pengusaha industry kecil menengah. Kini, desain kemasan keripik pisang buatan Rido telah dipublikasikan Disperindag Jatim.

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com