Mahasiswi Ubaya Ubah Bola Pingpong jadi Dekorasi fadjar September 24, 2014

Mahasiswi Ubaya Ubah Bola Pingpong jadi Dekorasi

Bola Ping Pong Jadi Hiasan Rumah Unik Ditangan Gaby

Selasa, 23 September 2014 20:14:35
Reporter : Renni Susilawati

Surabaya (beritajatim.com) – Sampah plastik sudah banyak menjadi tas, aksesoris hingga pakaian untuk parade daur ulang nan unik. Namun Gabriella Delavin Halim, mahasiswa Fakultas Industri Kreatif, Jurusan Desain Manajemen, Universitas Surabaya (Ubaya) justru menjadikan limbah bola ping pong menjadi hasta karya yang unik.

Bola ping pong bekas merupakan salah satu produk yang sulit diolah dan hal itu menjadi tantangan bagi mahasiswa yang akan diwisuda pekan ini.

Meskipun butuh waktu 10 bulan untuk mendaur ulang bola ping pong bekas, akhirnya Gaby, panggilan akrab gadis kelahiran 1992 itu mampu menghasilkan lima produk home decor yakni jam dinding, tempat tissu, lampu hias, pigura, dan cermin yang dinamainya satu set Pipo Deco.

‘Ide ini bermula dari informasi yang saya dapat dari petugas di perkumpulan tenis meja HCIYS Surabaya. Dimana untuk latihan saja selama sepekan mereka bisa menghabiskan 2 gross (@ 144 bola ping pong). Dan itu berserakan dilantai dalam keadaan rusak,’ ujar Gaby, saat ditemui di Kampus II Ubaya, Selasa (23/9/2014).

Proses pembuatannya pun cukup rumit, dimana untuk membuat pigura 4R, Gaby membutuhkan waktu 1,5 bulan. Sebab selain harus membelah ping pong berwarna putih menjadi dua bagian hingga membentuk lembaran. Kemudian lembaran bola ping pong yang berwarna orange di cincang hingga menyerupai serbuk. Setelah itu sebarkan serbuk keatas lembaran yang sudah diolesi lem.

‘Setelah kering, bahan itu dianyam dengan pola tertentu. Totalnya saya menghabiskan 5 gross untuk membuat 5 jenis Pipo deco ini. Adapun harga yang saya patok mulai Rp 500 -600 ribu untuk satu setnya,’ tandasnya.

Sumber: beritajatim.com

Manfaatkan Bola Pingpong Bekas, Pipo Deco Jadi Home Decor
Laporan J. Totok Sumarno | Selasa, 23 September 2014 | 20:50 WIB

suarasurabaya.net – Tergelitik dengan ratusan bola pingpong bekas pakai, Gabriella Delavin Halim, mahasiswi Fakultas Industri Kreatif, Jurusan Desain Manajemen Produk Universitas Surabaya (Ubaya), mencoba mengkreasikannya menjadi sejumlah barang-barang hiasan rumah yang unik dan bisa jadi pilihan alternatif menghias rumah.

‘Awalnya memang sempat tergerak untuk memanfaatkan bola pingpong bekas yang sudah tidak terpakai. Jumlahnya ratusan tetapi tidak dapat digunakan. lalu muncullah keinginan untuk menjadikannya barang-barang hiasan rumah yang dapat dipakai menghias dan mendekorasi rumah,’ terang Gaby.

Dengan penuh ketekunan, kesabaran, serta ketelatenan, Gaby kemudian melakukan beberapa kali percobaan dengan bola pingpong. Alhasil, setelah bola pingpong dibelah menjadi dua, lalu dipotong menjadi serpihan-serpihan, kemudian dipilin sedemikian rupa, maka terbentuklah bilah-bilah yang selanjutnya bisa digunakan membuat sesuatu.

Mulai dari pigura foto, kaca hias, hingga beberapa benda dekoratif yang cocok ditempatkan pada kamar-kamar rumah, Gaby kemudian menamai kreasinya itu dengan Pico Deco, yang juga merupakan bagian dari tugas akhir. ‘Yang paling sulit adalah memotong bagian bola pingpong itu menjadi kecil-kecil. Itu saja,’ pungkas Gaby saat berbincang dengan suarasurabaya.net, Selasa (23/9/2014).(tok/ipg)

Sumber: SuaraSurabaya.Net

Mahasiswi Ubaya Ubah Bola Pingpong jadi Dekorasi

Surabaya (Antara Jatim) – Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Gabriella Delavin Halim mengubah bola pingpong yang sudah tidak terpakai (bekas) menjadi lima produk dekorasi rumah (home decor) yang disebutnya ‘Pipo Deco’.

‘Saya memang tertarik membuat produk dekorasi rumah, lalu saya menemukan ide dengan adanya ratusan bola pingpong di HCIYS Surabaya (perkumpulan tenis meja di Galaxy Mall) yang dibuang begitu saja,’ katanya di kampus setempat, Selasa.

Selanjutnya, mahasiswi Fakultas Industri Kreatif, Jurusan Desain Manajemen Produk Ubaya itu mengedarkan kuesioner tentang produk dekorasi yang diminati responden yakni lima item berupa jam dinding, tempat tisu, lampu hias, pigura 4R, dan cermin.

‘Akhirnya, saya membuat lima produk dekorasi rumah itu dari bola pingpong bekas. Untuk bola pingpong yang pecah total akibat terinjak, saya rajang dalam bentuk kecil-kecil, sedangkan bola pingpong yang pecah sebagian saja, saya gunting dengan pola bunga,’ katanya.

Menurut dia, inovasi ‘Pipo Deco’ atau dekorasi (dari) pingpong itu merupakan cara untuk memanfaatkan bahan dasar yang sulit didaur ulang seperti bola pingpong yang terbuat dari plastik, menjadi benda bermanfaat.

‘Informasi yang saya dapat dari petugas di perkumpulan tenis meja HCIYS Surabaya, dalam seminggu mereka bisa menghabiskan dua gros bola pingpong, karena tak lagi terpakai maupun rusak, padahal satu gros ada 144 bola,’ katanya. (*)
Editor : Endang Sukarelawati

Sumber: https://www.antarajatim.com

Bola Ping-pong Jadi Kreasi Dekorasi Rumah

SURYA Online, SURABAYA – Kebanyakan orang memanfaatkan bola ping-pong untuk bermain tenis meja. Tidak demikian dengan Gabriella Delavin Halim. Mahasiswi Fakultas Industri Kreatif, Jurusan Desain Manajemen Produk Universitas Surabaya (Ubaya) ini mengolah bola ping-pong menjadi satu set hiasan rumah (home decor).

Dia memberi label produknya dengan nama Pipo Deco. Terdiri dari jam dinding, tempat tisu, lampu hias, pigora 4R, dan cermin.

‘Watu set Pipo Deco ini saya pakai bola ping-pong yang berwarna orange dan putih,’jelas Gaby saat ditemui di Seminar Room gedung International Village Kampus Tenggilis Ubaya, Selasa (23/9/2014).

Untuk membuatnya, bola ping-pong itu dibelah menjadi dua bagian hingga membentuk lembaran. Kemudian lembaran bola ping-pong tersebut dicincang hingga halus menyerupai serbuk. Setelah itu, serbuk disebarkan di permukaan lembaran mika yang sudah diolesi lem kayu hingga menjadi tiga lapis. Baru setelah itu, lembaran tersebut dipotong setiap 1 cm dan kemudian dianyam hingga membentuk pola tertentu.

‘Paling sulit adalah membuat serbuknya. Saya harus memotongnya hingga menjadi bagian terkecil dan itu membutuhkan waktu lima bulan sendiri,’ katanya.

Satu set Pipo Deco ini menghabiskan lima gros bola ping pong tak tak terpakai. Dia mendapatkan bola-bola itu dari perkumpulan tenis meja HCIYS Surabaya.

‘Informasi yang saya dapat dari petugas HCIYS Surabaya, dalam seminggu mereka bisa menghabiskan 2 gros bola ping-pong karena tak lagi terpakai maupun rusak. Karena itu saya ke sana ,’ kata Gaby, Selasa (23/9/2014).

Sebelum menemukan bola ping-pong sebagai materi karyanya. Gaby lebih dulu mencari bahan yang susah didaur ulang sebagai bahan dasar seperti plastik.

Alasannya, agar bahan itu tidak dibuang begitu saja dan dapat memiliki nilai guna yang lebih tinggi. Tetapi ketika melihat di lapangan tenis meja banyak bola yang tidak dipakai berserakan, ide kreatif Gaby langsung muncul. Dan mulailah dia berkreasi dengan bola ping pong.

Hasil kreasi ini pun terwujud dalam skripsinya yang berjudul ‘Pemanfaatan Bola Ping-Pong Bekas menjadi Home Decor Bernilai Estetis’.

Tak hanya sebagai bahan skripsi, Gaby pun berancang-ancang untuk menekuni usaha kreasi bola ping pong ini.

Dia mematok harga sekitar Rp 500.000 hingga Rp 600.000 untuk satu set Pipo Deco.

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com