Bank Indonesia Lakukan Sosialisasi ke Maharu Ubaya fadjar August 20, 2014

Bank Indonesia Lakukan Sosialisasi ke Maharu Ubaya

SELASA, 19 Agustus 2014, beberapa orang Bank Indonesia (BI) datang ke Ubaya demi memberikan sosialisasi mengenai program cashless society kepada para mahasiswa baru (maharu) Ubaya. Di dalam kelasnya masing ndash; masing, maharu duduk terpaku dan memperhatikan dengan seksama apa yang dijelaskan oleh orang kantoran itu di tiap slide-nya.

“Kami menggunakan momen maharu sebagai momen sosialisasi karena para maharu itu masih bisa diarahkan, sedangkan kalau mahasiswa lama itu sudah terpisah ndash; pisah,” ucap Yosefin Tyas Emmy D K selaku Kepala Divisi Sistem Pembayaran Bank Indonesia Wilayah IV Surabaya ketika diwawancara di Gedung International Village Ubaya hari itu juga.

Di Jawa Timur sendiri, baru dua universitas yang sudah bekerja sama dengan pihak Bank Indonesia mengenai sosialisasi gerakan nasional non-tunai atau cashless society. Dua universitas tersebut antara lain adalah Unair dan Ubaya. Ada beberapa alasan mengapa pihak BI menggandeng universitas untuk bekerja sama.

“Universitas itu kaum intelektual dan juga kaum muda. Sehingga mudah menerima perubahan dan perkembangan teknolog. Karena itu kami berharap melalui sosialisasi ini, para mahasiswa akan turut melakukan sosialisasi ke keluarga, tetangga atau saudara mereka, sehingga masyarakat semakin paham dan beralih menggunakan e-money sebagai uang sehari ndash; hari,” lanjutnya.

Banyak manfaat yang bisa diperoleh apabila kita meninggalkan menggunakan uang tunai dan beralih menggunakan e-money. Salah satunya adalah perasaan aman, apabila kita menggunakan uang tunai, kita selalu meletakkannya di dompet dan itu rawan untuk kena copet. Berbeda apabila kita menggunakan e-money.

Manfaat lainnya adalah apabila kita menggunakan transaksi uang tunai, maka kadang kala kita akan menerima uang kembalian. Sedangkan apabila kita menggunakan e-money, pembayaran bisa berlangsung secara tepat dan juga cepat. Masalahnya, ada beberapa hambatan yang menghalangi program cashless society ini, salah satunya adalah masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai keuntungan menggunakan e-money. Menangani itu, Yosefin tidak kehilangan akal, justru menghasilkan solusi baru.

“Kedepannya akan ada seminar, ada kuliah umum, dan mungkin audience-nya tidak hanya para maharu lagi melainkan bisa mahasiswa lama, dosen dan karyawan. Selain itu kedepannya kita juga akan mengadakan beberapa lomba ndash; lomba yang akan dikoordinasikan dengan pihak Ubaya terlebih dahulu, dan pastinya ada hadiah yang menarik untuk pemenangnya,” tutupnya. (dnl)