Tak Mau Mengkomersilkan, Siap Memberi jika Diminta fadjar July 23, 2014

Tak Mau Mengkomersilkan, Siap Memberi jika Diminta

Belajar Matematika dengan Animasi

Tak Mau Mengkomersilkan, Siap Memberi jika Diminta

SURYA Online, SURABAYA – Pelajaran Matematik umumnya tidak disukai anak-anak. Tetapi lain ceritanya jika Matematika itu diajarkan melalui film animasi petualangan yang dibuat Andre Ridwanto, mahasiswa Multimedia Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya.

Niko tampak kesusahan saat mendapati angka penjumlahan di sebuah mesin simulasi. Di mesin itu tertulis angka 116 + 48. Dan ada tiga pilihan jawaban yakni 154, 164 dan 264. Niko lalu meminta tolong Gery, sahabatnya yang memiliki otak cemerlang. Gery pun mengajarinya cara penjumlahan lengkap dengan trik-triknya.

Itulah salah satu kisah dari film animasi petualangan belajar Matematika yang diciptakan Andre Ridwanto. Gery dan Niko adalah dua karakter yang dibuat di film tersebut. Di film ini dikisahkan Gery membantu Niko belajar Matematika dalam sebuah petualangan di rumah seorang profesor Matematika. Petualangan itu semakin asyik ketika mereka secara tidak sengaja menemukan mesin simulasi milik profesor untuk membantu anak-anak belajar Matematika.

Di kisah berdurasi 30 menit ini penonton tak hanya melihat, tetapi juga bisa ikut mengerjakan soal-soal Matematikan secara interaktif di sela-sela petualangan. ”Saya sengaja membuat film ini untuk membantu belajar Matematika anak kelas 2 SD,”terang Andre saat ditemui di kampusnya, Selasa (22/7/2014).

Program berkapasitas 600 MB berisi tentang operasional bilangan seperti penjumlahan dan pengurangan hingga bilangan 500 dan perkalian serta pembagian hingga angka 100 berikut bilangan campurannya.

Program ini dibuat Andre dalam waktu 4,5 bulan. ”Tetapi kalau mulai dari konsep butuh sekitar dua semester,”kata alumnus SMAK Santa Maria, Malang.

Diakui Andre, dari proses tersebut yang dinilai sulit adalah pembuatan karakter Gery dan Niko dan menyusunnya dalam konsep animasi. ”Sebenarnya kalau ini dikerjakan bersama-sama lebih ringan. Tetapi karena sendirian jadi agak repot,”imbuhnya.

Sebelum memutuskan membuat film animasi Matematika dirinya sudah berancang-ancang membuat film biasa. Tetapi niat itu diurungkan karena dia bingung membuat materinya.

Dari situ dia langsung berpikir untuk membuat film yang bisa menjadi panduan anak-anak. Dan idenya langsung ke pelajaran Matematika karena pengalaman masa kecilnya memang tidak menyukai Matematika karena terlalu njlimet. ”Saat saya kecil belum ada pembelajaran interaktif, jadi saya ingin membuatnya biar tidak ada anak kecil yang malas belajar matematika seperti saya dulu,”aku pria kelahiran 4 Oktober 1992.

Sebelum membuatnya, Andre lebih dulu berkosultasi dengan guru kelas 2 SDK Santo Carolus Surabaya dan SDK Santo Yusuf Malang. Setelah mendapat informasi tentang kurikulum dan metodenya. Dia pun mulai membuat karakter dan menyusun jalan ceritanya.

Program ini telah diujicobakan ke 10 siswa kelas 2 SD di berbagai sekolah. Respon mereka positif dan bisa mengikuti materi yang diajarkan di film ini. ”Beberapa diantaranya mereka meminta film ini, katanya untuk belajar di rumah,”akunya sambil tersenyum.

Meski programnya ini direspon positif, tidak membuat Andre berbangga hati. Dia masih akan membuat edisi-edisi selanjutnya yang berisi tentang materi pelajaran Matematika lainnya. Dia pun tidak berhasrat untuk mengkomersilkan karyanya ini.

”Saya tidak akan menjualnya. Kalau ada sekolah yang membutuhkan silahkan saja menghubungi saya,”tawarnya.

Dosen Pembimbing Ongko Citrowinoto berharap karya Andre ini bisa membantu mengatasi kesulitan anak untuk belajar Matematika. ”Melalui film ini Matematika yang biasanya diajarkan secara baku dapat disampaikan dengan cara berbeda. Anak-anak bisa pelajar melalui tutorial operasi bilangan denagn lebih menarik, colorful dan diakses secara digital,”katanya.

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com

Mahasiswa Ubaya ciptakan animasi pembelajaran Matematika SD

Merdeka.com – Mahasiswa Program Studi Multimedia Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Andre Ridwanto, menciptakan animasi pembelajaran Matematika yang mengasyikkan untuk anak kelas 2 Sekolah Dasar (SD).

‘Saya sudah melakukan survei, ternyata anak-anak SD suka animasi 3-D, lalu saya membuat animasi berdurasi 30 menit untuk pembelajaran Matematika dengan judul ‘Petualangan Matematika Gery Niko’,’ katanya di kampus setempat, seperti diberitakan Antara, Selasa (22/07).

Ia menjelaskan, animasi pembelajaran Matematika ciptaannya merupakan cerita petualangan dua karakter utama yakni Gery dan Niko dengan dukungan karakter pembantu yakni profesor. ‘Gery itu pintar tapi pendiam, sedang Niko itu periang tapi tidak pintar,’ katanya.

Dalam petualangannya, Gery dan Niko memasuki rumah sang profesor secara diam-diam dan secara tidak sengaja menemukan mesin simulasi milik profesor untuk membantu anak-anak belajar Matematika, khususnya anak kelas 2 SD.

‘Kisah berdurasi sekitar 30 menit itu berawal dari petualangan Gery dan Niko yang masuk ke mesin simulasi Matematika itu dan akhirnya masuk ke dalam lorong operasi bilangan dengan tiga rintangan yakni penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, dan operasi bilangan campuran,’ katanya.

Kedua karakter itu harus menyelesaikan beberapa soal Matematika sesuai jenis rintangan agar terbebas dari setiap rintangan. ‘Bila tidak bisa menyelesaikan, maka dia tidak bisa terbebas dari rintangan yang ada dan harus mengerjakan ulang soal itu,’ katanya.

Bahkan, rintangan terakhir menampilkan rintangan yang menegangkan yakni mereka akan diserang robot penjepit bila tidak mampu menyelesaikan soal secara benar. Namun bila benar maka mereka tidak hanya aman dari serangan robot, melainkan mereka akan terbebas dari mesin simulasi itu.

‘Dalam setiap rintangan, Gery dan Niko tidak hanya menyelesaikan sendirian, namun anak-anak yang merupakan target penonton sekaligus pengguna program ini juga mendapat kesempatan mengerjakan soal-soal Matematika secara interaktif di sela-sela film petualangan itu,’ katanya.

Program berkapasitas 600 MB yang mengandung kurikulum Matematika itu disusun selama kurang lebih lima bulan. Lalu pria kelahiran Malang itu membuat animasi hingga akhirnya selesai dalam dua semester (setahun).

‘Kendala terbesar adalah pembuatan analisa soal dan karakter Gery dan Niko dalam animasi. Namun, metode pembelajaran yang ada membuat Matematika yang kurang asyik menjadi tidak membosankan,’ katanya.

Analisa dan karakter itu dibuat melalui survei dan konsultasi dengan guru kelas 2 SD kenalannya di SDK Santo Carolus Surabaya dan SDK Santo Santo Yusuf Malang.

Program ini telah diujicobakan kepada 10 siswa kelas 2 SD di berbagai sekolah dan mendapat respons yang positif. ‘Anak-anak suka, bahkan ada beberapa meminta film saya untuk belajar sendiri di rumah,’ kata mahasiswa yang berencana memperbanyak program itu untuk anak kelas 2 SD.

Ciptaan Andre itu dipuji dosen pembimbing Ongko Citrowinoto S.Sos. ‘Melalui film ini, Matematika yang biasanya diajarkan secara baku dapat disampaikan dengan cara berbeda. Anak-anak dapat belajar melalui pembelajaran tutorial operasi bilangan dengan lebih menarik, colourful dan dapat diakses secara digital,’ ujarnya.

Sumber: https://www.merdeka.com

Belajar Matematika, Kini Bisa Lebih Fun

SURABAYA (bangsaonline) – Mahasiswa Program Studi Multimedia Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), Andre Ridwanto menciptakan program berbentuk film animasi petualangan belajar Matematika untuk anak kelas 2 SD.

Program ini bertujuan agak menyukai matematika dengan judul Petualangan Gery Niko. Program berbentuk film ini, menceritakan sepasang sahabat bernama Gery dan Niko yang duduk di bangku kelas 2 SD.

Dengan karakter tokoh yang berbeda, diceritakan Gery adalah seorang anak yang pandai dan sahabatnya, Niko, tidak begitu pandai Matematika. Dalam film animasi ini dikisahkan Gery akan membantu Niko belajar Matematika dalam sebuah petualangan di rumah seorang Profesor Matematika. Keduanya berpetualang karena tidak sengaja menemukan mesin simulasi milik Profesor untuk membantu anak-anak belajar Matematika.

Kisah berdurasi sekitar 30 menit ini sekaligus berusaha membantu penonton yang merupakan anak-anak untuk belajar Matematika, melalui tutorial ketika Gery membantu Niko belajar. Selain itu, anak-anak yang merupakan target penonton sekaligus pengguna program ini juga mendapat kesempatan mengerjakan soal-soal Matematika secara interaktif di sela-sela film petualangan itu.

Program berkapasitas 600 MB ini mengandung kurikulum Matematika yang ditujukan bagi anak kelas 2 SD yaitu operasi bilangan.

‘Materi dan soal-soal Matematika dalam film terdiri dari 3 materi besar yang dikemas dalam bentuk cerita dan evaluasi interaktif yaitu penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, serta operasi bilangan campuran,’ terang Andre, kemarin (22/7).

Program ini disusun berdasarkan perhatian Andre terhadap pendidikan anak sekolah dasar, khususnya pelajaran Matematika. Selama kurang lebih lima bulan, pria kelahiran Kota Malang ini membuat animasi hingga selesai. Kendala terbesar adalah saat pembuatan karakter Gery dan Niko kedalam animasi. Namun karena “Menurut saya Matematika penting sekali dipelajari sejak kecil, karena sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Namun masih banyak anak-anak yang tidak suka belajar Matematika, karena metode pembelajaran yang kurang asyik dan membosankan,” tutur Andre.

Berawal dari perhatian tersebut, ia segera berkonsultasi dengan guru kelas 2 SD kenalannya di SDK Santo Carolus Surabaya dan SDK Santo Santo Yusuf Malang. Setelah mendapat informasi tentang kurikulum dan metode yang umumnya disukai anak-anak, ia pun memutuskan untuk membuat media belajar untuk anak kelas 2 karena kurikulumnya yang sudah tidak terlalu sederhana.

“Kali ini saya membuat dalam bentuk film 3D disertai dengan pembelajaran operasi bilangan. Ya biar mereka bisa menonton sekaligus belajar,” imbuhnya.

Program ini telah diuji cobakan kepada 10 siswa kelas 2 SD di berbagai sekolah dan mendapat respon yang positif. “Anak-anak suka dan beberapa ada yang meminta film saya untuk belajar sendiri di rumah,” katanya.

Melalui film ini, Matematika yang biasanya diajarkan secara baku dapat disampaikan dengan cara yang berbeda. ‘Anak-anak dapat belajar melalui pembelajaran tutorial operasi bilangan dengan lebih menarik, colorful, dan dapat diakses secara digital,” ujar Ongko Citrowinoto, S.Sos selaku Dosen Pembimbing.

Sumber: https://www.bangsaonline.com