Mari Berdoa untuk Social Disaster Palestina fadjar July 14, 2014

Mari Berdoa untuk Social Disaster Palestina

Listyo Yuwanto
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Membabi buta dan keji, itulah yang dapat digambarkan dari serangan Israel ke Jalur Gaza beberapa hari terakhir ini. Serangan roket dan rudal yang terus menerus dilakukan Israel ke Jalur Gaza telah menyebabkan kerusakan parah secara fisik dan infrastruktur Palestina. Terlebih telah menyebabkan banyak jatuhnya korban jiwa baik itu anak-anak, perempuan dan orang dewasa baik sipil ataupun milisi pejuang Palestina. Entah sudah ke berapa kalinya dalam hitungan sejarah berulang, perjanjian damai diteken dan disepakati, namun pada ujungnya selalu terjadi pengingkaran dan serangan Israel ke Palestina. Semacam lingkaran setan (vicious cycle) yang terjadi antara Israel dan Palestina, selalu Israel yang menunjukkan pihak kemurkaan dan serangan teror fisik dan psikologis ke Palestina dan itu tidak akan berhenti meskipun terdapat kecaman terhadap Israel dari penjuru dunia, kejadian serangan Israel ke Palestina sampai saat ini selalu berulang terjadi.

Berdasarkan kajian Ilmu Psikologi Bencana (Disaster Psychology), konflik antara Israel dan Palestina termasuk pada disasteryaitu social disaster. Disaster sendiri menurut WHO didefinisikan sebagai kejadian yang mengganggu kehidupan normal dan mengakibatkan penderitaan yang melampaui kapasitas manusia untuk menyesuaikan diri/mengatasinya. Social disasterdiakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia. Termasuk dalam social disasteradalah konflik sosial antar kelompok, antar komunitas, terror, dan perang. Sangat jelas bahwa serangan Israel ke Palestina sebagai bentuk social disaster karena peristiwa tersebut menakutkan dan mengancam keselamatan jiwa warga Palestina yang menyebabkan korban jiwa, kehilangan harta benda, dan hilangnya mata pencaharian serta kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

Konflik politik antara Israel dan Palestina telah lama terjadi dan tidak diketahui titik jelas penyelesaiannya. Rakyat Palestina ingin merdeka layaknya bangsa lain yang telah menikmati kebebasan dan kedamaian dalam bentuk kemerdekaannya. Namun sepertinya untuk Palestina mimpi tersebut belum terwujud hingga saat ini hingga negara Israel terus secara bebas menginjak-injak kedaulatannya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang seharusnya menjadi penengah untuk konflik antar negara juga seakan tidak berdaya membantu Palestina. Bagaimana dengan negara Amerika Serikat, negara yang sering mendengungkan perdamaian dan serangan kepada negara yang melakukan invasi ke negara lain seperti Iraq, Afganistan, dan Libya seakan menutup mata untuk kasus Palestina. Lebih menyedihkan lagi, serangan Israel tersebut dilakukan saat rakyat Palestina sedang menunaikan ibadah puasa di Bulan Ramadhan sehingga nampak rendahnya penghormatan Israel terhadap harkat dan martabat rakyat Palestina.

Menyikapi kondisi yang terjadi di Palestina, seperti biasa bangsa Indonesia mengecam keras dalam bentuk demonstrasi menentang serangan Israel ke Palestina, mengirimkan bantuan keuangan, bahan pangan, dan bahkan mengirimkan relawan untuk Palestina. Namun untuk saat ini, pengiriman relawan ke Palestina dikabarkan sebaiknya tidak dilakukan karena kondisi keamanan di Palestina yang tidak dapat diprediksi. Lantas apa yang bisa kita lakukan, masih terdapat yang bisa kita lakukan. Apabila kita memiliki dana kita dapat mengumpulkan sumbangan dana untuk bantuan Palestina. Negara Indonesia telah terbiasa mengalami bencana baik bencana alam, non alam, ataupun bencana sosial sehingga kepeduliaan dalam bentuk pengumpulan dana dapat cepat dilakukan untuk segera disalurkan kepada pihak yang membutuhkan. Selain itu kita dapat membantu dalam bentuk berdoa. Masalah Palestina sekarang bukan hanya menarik kepedulian sesama pemeluk agama Islam di segala penjuru dunia, namun juga semua pemeluk agama yang lain.

Untuk pemeluk agama Islam, sesama muslim yang saat ini sedang menjalankan ibadah puasa, doa kepada Allah menjadi lebih mustajab. Doa menjadi mustajab dengan beberapa syarat, doa yang dilakukan karena orang, karena tempat, karena amalan, dan karena waktunya. Doa umat Islam yang ditujukan kepada sesamanya yang sedang mengalami penderitaan termasuk doa yang mustajab. Begitu juga saat berdoa di bulan suci Ramadhan saat berpuasa, merupakan doa yang mustajab karena dilakukan di waktu dan amalan yang mustajab. Akan lebih mustajab lagi apabila mendoakan saat berpuasa dan di masjid sebagai tempat yang mustajab maka keyakinan kita doa dikabulkan Allah SWT menjadi lebih besar. Mari berdoa untuk keselamatan saudara-saudara kita di Palestina, semoga Allah memberikan berkah-Nya di bulan Ramadhan, Aamiin.