Sustainable Urban Community Development, Program Multikultur Ubaya fadjar October 17, 2013

Sustainable Urban Community Development, Program Multikultur Ubaya

Ruang Serbaguna Fakultas Psikologi (FP) Ubaya terlihat cukup ramai pada 8 Oktober 2013 lalu. Banyak orang berlalu-lalang dengan berbagai postur wajah dan warna kulit yang berbeda, namun dengan satu bahasa, yakni Bahasa Inggris yang selalu mereka gunakan sehari-hari. Mereka berkumpul bersama di Ubaya untuk mengikuti Summer Course 2013 yang diadakan pada 7-13 Oktober 2013. Peserta Summer Course ini pun datang dari berbagai bangsa dan negara, antara lain India, Prancis, Jepang, bahkan kepulauan Madagascar.

Tema utama dari Ubaya Summer Course Programme 2013 kali ini adalah “Sustainable Urban Community Development”. Acara ini diikuti oleh empat puluhorang yang terdiri dari dua puluhmahasiswa FP Ubaya dan dua puluhmahasiswa asing. Mereka dibagi dalam delapankelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari limaorang dari berbagai negara. Sesi pertama dari Summer Course ini diadakan pada 8 Oktober 2013 dan bertujuan untuk memperdalam konsep dasar komunitas perkotaan. Hal ini juga yang mendasari mengapa para peserta diajak untuk berkeliling kota Surabaya 7 Oktober lalu. “Kemarin kita jalan jalan ke Landmark Surabaya, diantaranya Monumen Kapal Selamdan Tugu Pahlawan,” ucap Teguh Dwi Wicaksono, salah satu mahasiswa FP Ubaya.

Acara ini akan mencapai puncaknya pada 12 Oktober. “Pada11 Oktoberkemarin, kami ke UTC Trawas.Sabtu nya, kami pergi ke Bromo untuk melakukan “short-live in”di tengah-tengah masyarakat Suku Tengger,” papar Fensi Arintia selaku panitia. Merekapun diajak untuk aktif dalam berpendapat dan bertukar pengalaman dari negara masing-masing selama acara berlangsung.“Harapannya, dengan acara ini kita dapat mengenalkan kultur Surabaya kepada para peserta yang sebagian besar warga negara asing supaya para peserta mampu menganalisis masalah urban,” papar Dra N K Endah Triwijati MA selaku salah satu dosen yang terlibat dalam Summer Course Programme. (re2/wu)