Hijab, Jalan Kita Mewangi menuju Surga fadjar October 4, 2013

Hijab, Jalan Kita Mewangi menuju Surga

Setiap wanita berjilbab belum tentu sholihah, tapi wanita sholihah pasti berjilbab”. Itulah kalimat yang mungkin bisa menyadarkan kita semua, umat muslim terutama para wanita yang belum mengenakan hijabnya. Ingin tahu liputan selengkapnya? Mari simak artikel berikut ini..

Mengenakan gamis berwarna hijau toska, Meyda Sefira (25) tampak anggun ketika mengisi acara Hijabers Day pada Sabtu, 21 September lalu. Bertempat di gedung F.F.1.1 Universitas Surabaya ini Meyda yang pernah membintangi sejumlah film layar lebar tersebut berbagi kisahnya ketika awal mengenakan hijab di tahun 2008. “Kebetulan kuliahku di Teknik Lingkungan yang mayoritasnya cowok. Pulangnya sering malam, jadi kadang suka risih. Akhirnya aku memutuskan berhijab,” ungkap pemain film Ketika Cinta Bertasbih tersebut.

Hijab bukanlah hal baru baginya. Meski saat kecil ia tak berhijab, Meyda pernah mengikuti pesantren kilat. Diakui dara kelahiran Bandung ini, godaan disaat berhijab selalu ada. “Aku dulu sempat jadi model freelance untuk distro-distro, pernah ditawarin lagi tapi harus buka hijab. Ya aku nggak mau lah,” ujarnya.

Lalu apa makna hijab bagi Meyda sendiri? Menurut anak ketiga dari lima bersaudara ini, hijab merupakan bentuk rasa syukur sebagai wanita, disamping perintah sebagai umat muslim. “Hijab juga bentuk proteksi kita ke orang luar dan diri sendiri,” tambahnya. Selain talkshow dari Meyda Sefira, Hijabers Day juga turut dimeriahkan dengan fashion show dari para Hijabee Surabaya, tutorial memakai hijab, bazaar, serta beauty class. (tif/wu)