Mengapa Pacaran di Waktu yang Tepat? fadjar September 20, 2013

Mengapa Pacaran di Waktu yang Tepat?

Pada tingkat SMA sering ditemukan kasus hamil di luar nikah ataupun kawin paksa (MBA) akibat dari pergaulan bebas dan waktu yang tidak tepat dalam memulai hubungan kasih sayang. Berkaitan dengan hal ini, Laboratorium Hukum Perdata FH Ubaya pun ikut serta berpartisipasi dengan mengadakan penyuluhan hukum dengan tema ‘Akibat Hukum dari Pergaulan Bebas Anak Dibawah Umur’ yang diselenggarakan pada tanggal 14 September 2013 silam di SMAK St. Agnes Surabaya.

Penyuluhan diberikan pada siswa-siswi kelas XI IPA, IPS maupun Bahasa. Presentasi awal diberikan oleh dr Gabrielle Juliana Hartono yang memberikan pengarahan tentang sistem reproduksi, proses kehamilan, tanda-tanda kehamilan hingga resiko kehamilan usia dini yang semuanya dijelaskan melalui aspek medis. Yang perlu digaris bawahi dari presentasi beliau adalah perempuan dianjurkan hamil dan melahirkan di usia produktif (21-30 tahun). Hal ini untuk menghindari resiko kehamilan seperti kehamilan di luar kandungan, keguguran, keracunan kehamilan dan gangguan pada cairan ketuban. Respon positif pun menanggapi presentasi yang diberikan dengan siswa-siswi yang antusias untuk bertanya.

Setelah melalui sisi medis, maka perlu juga sisi hukum dimana seseorang akan berpikir ulang sebelum melakukan pergaulan bebas yang berakibat lebih buruk pada masa depan. Diawali dengan slide-slide yang menunjukkan tahap pacaran, H Sudarsono SH MS berhasil menarik perhatian siswa-siswi. Yang kemudian beliau lanjutkan dengan hukuman-hukuman yang diberikan pada tindakan aborsi yang disengaja tanpa adanya kesalahan medis, dimana hukuman ini menjerat perempuan yang hamil, pria yang membuat perempuan itu hamil bahkan ke dokter atau bidan yang melakukan tindak aborsi tersebut.

Akhir kata Pak Darsono berpesan pada teman-teman dari SMAK St. Agnes Surabaya, “Yang harus dihindari oleh kalian adalah satu, jangan sering ke warnet tanpa tujuan karena dari tidak tahu menjadi ingin tahu, dari ingin tahu menjadi ingin mencoba, dua, Jangan berpacaran kalau belum cukup umur karena beresiko besar. Kalau pacaran sekarang rugi waktu dan rugi kebebasan.” Penyuluhan ini diakhiri dengan penukaran cindera mata oleh pihak Ubaya dan pihak dari SMAK St. Agnes Surabaya. (faz/wu)