Ubaya – NPUST Taiwan Jalin Kerja Sama Riset fadjar September 11, 2013

Ubaya – NPUST Taiwan Jalin Kerja Sama Riset

SURABAYA – Universitas Surabaya (Ubaya) menjalin kerja sama riset dengan National Pingtung University of Science and Technology (NPUST), salah satu Universitas Unggulan di Taiwan dalam bidang teknologi agrikultur.

‘Universitas kami sekarang menempati posisi 32 di dunia dalam Green Metric,’ kata pimpinan Hubungan Internasional NPUST, Dr. Henry Chen, dalam paparan menjelang penandatanganan kerja sama Ubaya-NPUST di International Village Ubaya, akhir pekan lalu.

Ia menjelaskan pihaknya memiliki 29 pusat riset dan pelatihan dengan tiga keunggulan yakni tropical agriculture, bio technology, dan green technology.

‘Kami senang menjalin kerja sama dengan Ubaya, baik pertukaran mahasiswa dan dosen maupun penelitian bersama. Menurut kami, isu agrikultur yang penting dipecahkan bersama di masa depan adalah food, energy, dan water,’ katanya.

Rektor Ubaya Prof. Joniarto Parung PhD pihaknya memang ingin bekerja sama dengan NPUST dalam bidang riset, namun kerja sama itu akan dilakukan antar fakultas dalam satu bidang.

‘Misalnya, kalau di Ubaya adalah Fakultas Teknik, maka kerja sama dengan NPUST juga dengan Fakultas Teknik. Atau, Fakultas Bioteknologi Ubaya dengan Fakultas Bioteknologi NPUST,’ katanya.

Rektor menjelaskan kerja sama riset akan dilakukan antarmahasiswa S2 Ubaya dengan mahasiswa S2 NPUST.

‘Tapi, Program Magister (S2) Teknik/Bioteknologi di Ubaya masih akan dibuka pada tahun depan, karena itu kerja sama ini sifatnya rintisan yang akan diwakili dengan dosen dan mungkin juga dengan mahasiswa S1,’ katanya.

Bagi Ubaya, kerja sama NPUST itu sangat penting, karena mereka memiliki pusat-pusat riset dan pelatihan yang memungkinkan terjadi alih teknologi kepada mahasiswa Ubaya.

Setelah menerima kedatangan tim dari NPUST, Rektor Ubaya Prof. Joniarto Parung PhD menerima kedatangan Direktur NESO Belanda, Marvin Bakker.

‘Selama ini, kami sudah memiliki kerja sama dengan NESO yang merupakan lembaga pemerintah Belanda dibidang ‘software edukasi’, bahkan empat mahasiswa kami sudah magang di Belanda, tapi kedatangan mereka kali ini menawarkan studi lanjut (S1/S2),’ katanya.

Hingga kini, Ubaya sudah menjalin kerja sama dengan berbagai universitas dan lembaga internasional dari berbagai negara, di antara Perancis, Belanda, AS, Australia, China, Thailand, dan Taiwan.

Sumber: Republika, 9 September 2013