Learning Beyond The Classroom : Live in di Pusat Rehabilitasi Yakkum fadjar August 23, 2013

Learning Beyond The Classroom : Live in di Pusat Rehabilitasi Yakkum

Listyo Yuwanto

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Live inmerupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan laboratorium Psikologi Umum Fakultas Psikologi Universitas Surabaya sebagai bentuk learning beyond the classroom. Live intahun 2013 ini dilakukan pada tanggal 19-22 Agustus 2013 dengan kancah Pusat Rehabilitasi Yakkum Yogyakarta. Pusat rehabilitasi Yakkum merupakan organisasi yang memberikan pelayanan bagi penyandang cacat (disabilitas). Jumlah peserta live in sebanyak 13 mahasiswa dengan didampingi Listyo Yuwanto, Agnes Fellicia Budiman, dan Rosiana Ferdinandus. Pemilihan Pusat Rehabilitasi Yakkum Yogyakarta sebagai kancah live indidasarkan pertimbangan Pusat Rehabilitasi Yakkum menggunakan pendekatanCommunity Based Rehabilitation(CBR) dan Institutional Based Rehabilitation(IBR).

Tujuan utama live in di Panti Rehabilitasi Yakkum adalah mahasiswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan komunitas yang berbeda dengan kondisi mahasiswa. Melalui tinggal dan melakukan kegiatan bersama dengan penyandang disabilitas mahasiswa dapat melatih empati, mengetahui cara berinteraksi dengan disabilitas, dan melakukan sesuatu sesuai dengan bidang ilmu psikologi yang telah didapatkan di kelas yang dapat bermanfaat bagi penyandang disabilitas.

Terdapat beberapa ketakutan dan harapan yang disampaikan mahasiswa sebelum program live indilakukan. Ketakutan utama yang muncul adalah beberapa dari mahasiswa belum pernah menggunakan kereta api ketika berpergian sehingga perjalanan menuju ke Yogyakarta menggunakan kereta api adalah pengalaman pertama. Ketakutan yang muncul ketika menggunakan kereta api berupa perasaan tidak aman karena selama ini sering mendapatkan informasi ketidaknyamanan pelayanan kereta api, banyak pedagang asongan yang menjajakan dagangan di kereta api, dan beragam kelas sosial yang menggunakan layanan kereta api. Namun ketakutan tersebut harus dihadapi karena apabila tidak pernah menjalaninya maka akan terus terbelenggu dengan pemikiran-pemikiran tersebut. Melalui program live indengan menggunakan kereta api menuju Yogyakarta, mahasiswa dapat menguji pemikiran-pemikiran tersebut melalui pengalaman secara nyata (experiencial learning).

Mahasiswa yang selama ini belum pernah berinteraksi dengan penyandang disabilitas, memiliki ketakutan tidak mampu menjalin relasi dengan baik, takut menyakiti, ataupun tidak mampu menjalani live indengan baik. Namun semuanya memiliki harapan, bahwa melalui live inmereka memiliki pengalaman dan keterampilan terutama dalam berinteraksi dengan penyandang disabilitas. Harapan-harapan peserta live indapat terwujud. Hal ini dapat terwujud karena adanya kemampuan adaptasi mahasiswa selama berada di Yakkum dan adanya penerimaan yang baik dari seluruh staff dan penyandang disabilitas Pusat Rehabilitasi Yakkum terutama Ibu Asrama Pusat Rehablitasi Yakkum Ibu Ruth D Far Far.

Melalui live indi Pusat Rehabilitasi Yakkum mahasiswa mendapatkan pembelajaran mengenai pelayanan bagi penyandang cacat. Pembelajaran tersebut antara lain rehabilitasi fisik, psikososial, pendidikan, ekonomi, dan advokasi. Mahasiswa tinggal di asrama, makan bersama penyandang disabilitas, berinteraksi bersama, menggunakan fasilitas yang selama ini didesain khusus bagi penyandang disabilitas, dapat membuat mahasiswa merasakan kondisi hidup penyandang disabilitas. Semoga learning beyond the classroomdalam bentuk live inmakin membekali mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya sebelum terjun ke masyarakat dalam berkarya sesuai dengan bidang ilmunya.