Kebahagiaan Menurut Kitab Bhagawadgita dan Kajian Filsafat Suryomentaram fadjar June 12, 2013

Kebahagiaan Menurut Kitab Bhagawadgita dan Kajian Filsafat Suryomentaram

Listyo Yuwanto

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Kitab Bhagawadgita merupakan karya religius klasik yang berisi saripati filsafat ketuhanan, ajaran kebajikan, dan nilai-nilai etik universal. Di dalamnya juga membahas tentang tema kebahagiaan. Filsafatnya sangat khas tentang psikologi timur yang sangat memperhatikan manusia sebagai subjek yang mengalami dan merasakan pengalaman.

Kitab Bhagawadgita membahas tentang tiga jenis kebahagiaan, yaitu rajasa, tamasa, dan sattvika. Rajasa menunjukkan kebahagiaan yang disebabkan antara objek dan pancaindera seperti keindahan, rasa enak, kehalusan fisik, kekayaan, kebanggaan dan sejenisnya. Tamasa menunjukkan kebahagiaan karena kepasifan seperti kemalasan, tidur berlebihan, dan tidak peduli terhadap orang lain ataupun pengembangan spiritual diri serta kekuasaan, dan kekerasan. Sattvika menunjukkan kebahagiaan yang bersumber dari kepeduliaan terhadap pengembangan diri spiritual dan orang lain, keluhuran budi serta ketenangan hati.

Manusia boleh memiliki tujuan kebahagiaan Tamasa ataupun Rajasa karena merupakan sifat dasar manusia. Namun kebahagiaan yang ideal adalah Sattvika. Manusia tidak boleh dominan mengejar kebahagiaan Tamasa atau Rajasa.

Salah satu dasar filsafat psikologi timur adalah kajian filsafat Suryomentaram yang dikenal dengan Kawruh Beja. Kebahagiaan juga menjadi kajian utama filsafat Suryomentaram. Kebahagiaan menurut filsafat Suryomentaram adalah kondisi tentram, nyaman, tidak berkonflik, bebas dari keinginan yang tidak pada tempatnya dan tidak terikat sesuatu.

Suryomentaram membagi tiga jenis manusia berdasarkan orientasinya yaitu semat, kramat, dan drajat. Manusia jenis semat orientasi kebahagiaannya adalah harta, benda, dan kekayaan. Manusia jenis kramat orientasi kebahagiaannya adalah kekuasaan atau power. Sedangkan drajat orientasi kebahagiaannya adalah gengsi, kebanggaan, atau status sosial.

Apabila ketiga jenis manusia berdasarkan orientasinya menurut filsafat Suryomentaram dibandingkan dengan jenis kebahagiaan Kitab Bhagawadgita terdapat kemiripan. Manusia tipe semat orientasi ke kekayaan dan manusia tipe drajat yang orientasinya kebanggaan menuju kebahagiaan jenis Rajasa. Manusia tipe kramat orientasi ke kekuasaan menuju kebahagiaan jenis Tamasa.

Konsep kebahagiaan filsafat Suryomentaram yang utama adalah bebas dari konflik atau ketentraman hati. Konsep bahagia ini serupa dengan kebahagiaan Sattvika dalam Kitab Bhagawadgita. Konsep kebahagiaan menurut Kitab Bhagawadgita dan Filsafat Suryomentaram benar adanya. Ketika manusia melekatkan kebahagiaan pada sesuatu, maka ketika sesuatu itu berkurang atau hilang maka hilanglah kebahagiaan itu. Manusia harus berjuang menuju kebahagiaan tercapainya ketentraman hati melalui perilaku spritual atau kebajikan universal.

Semoga tulisan ini bermanfaat.