Pada abad 21 ini, merupakan zaman konseptual di mana semua informasi mudah didapatkan, namun informasi yang bernilai menjadi langka seiring perkembangan teknologi dan globalisasi. Sehingga menjadikan abad ini menjadi abad di mana akan banyak bermunculan inovator-inovator dengan berbagai macam ide. Hal tersebut menjadi salah satu pesan yang disampaikan oleh Sujoko Efferin PhD sebagai pembicara dalam workshop ‘Creative Thinking’ pada 1 Juni lalu.
Bertempat di ruang Serba Guna Fakultas Teknik, acara tersebut diselenggarakan oleh Leadership Club FBE. Sujoko juga menghubungkan situasi pada zaman sekarang dengan kesempatan dalam berbisnis. Dosen Kepemimpinan FBE ini juga memaparkan cara-cara bagaimana bisnis tersebut dapat berkembang dengan desain, menjual cerita, menggabungkan ide dan konsep, empati, dan atmosfir positif.
“Bisnis bukanlah jual fungsi saja, namun jual perasaan,” tuturnya. Menurutnya, hal tersebut akan menjadikan produk yang kita tawarkan ke konsumen lebih bermakna sebagaimana produk tersebut relevan terhadap kehidupan manusia. Para peserta juga berkesempatan untuk bercerita dan berbagi pengalaman mereka, sebab Sujoko ingin membuktikan bahwa kekuatan menjual cerita lebih kuat dan menjadikan produk tersebut menjadi bermakna. (nif/wu)
