Mahasiswa Ubaya Raih Emas Olimpiade MIPA 2013 fadjar June 4, 2013

Mahasiswa Ubaya Raih Emas Olimpiade MIPA 2013

Bangga Bisa Mengalahkan Wakil PTN Ternama

SURYA Online, SURABAYA – Kesepian Januar Ishak selama empat hari berjuang sendiri di ajang Olimpiade MIPA 2013 akhirnya terbayar. Mahasiswa Fakultas Teknobiologi Univeritas Surabaya (Ubaya) ini dinobatkan sebagai juara pertama ajang yang digelar di Jogjakarta 29 Mei -1 Juni 2013.

Rasa tidak percaya masih membayangi Januar saat mengetahui dirinya diumumkan sebagai juara pertama Olimpiade Nasional (ON) MIPA 2013 di Jogjakarta pada Sabtu lalu (1/6/2013).

Januar tidak membayangkan bisa mengalahkan perwakilan perguruan tinggi negeri (PTN) ternama seperti ITB dan UI. ”PTN-PTN ini rata-rata mengirimkan 10 perwakilannya lho. Sedangkan saya hanya sendiri mewakili Ubaya,”katanya saat diwawancara, Senin (3/6/2013).

Tidak hanya kesepian yang dirasakan Januar selama empat hari mengikuti lomba yang digelar di Hotel Ina Garuda, Jogjakarta. Mahasiswa berkacamata ini juga memiliki beban mental karena di ajang serupa tahun 2012 dia dan kawan-kawannya hanya mampu meraih medali perunggu.

Namun, beban itu terus dikikisnya dan berubah menjadi motivasinya. Karena tidak ada teman, sehingga konsentrasinya untuk mengerjakan soal pun menjadi lebih bagus. Hal ini didukung dengan adanya dosen yang mendampinginya selama empat hari di Jogja.

Hasilnya, 20 soal yang dikerjakan selama empat hari itu bisa dijawabnya dengan lancar dan memuaskan. ”Saya memang suka biologi sejak duduk dibangku SMA, sehingga saya mengerjakannya relatif enjoy walau beban menjadi yang terbaik terus ada dibenak”, ungkap alumni SMA Kristen Petra 2 Surabaya.

Mahasiswa yang suka biologi tapi enggan menjadi dokter ini mengungkapkan, untuk bisa mengikuti ajang ini dia lebih dulu harus melewati sejumlah seleksi. Seleksi pertama dilakukan di tingkat kampus (ubaya) melalui ajang Pimus.

Di seleksi pertama ini, dia tidak menemui banyak hambatas karena memang sebelumnya dia sudah menjadi langganan mewakili Ubaya di ajang serupa.

Setelah lolos seleksi kampus, Januar harus mengikuti seleksi tingkat Jatim yang digelar Kopertis. Pada tahap ini ada 11 mahasiswa Ubaya yang bergabung.

“Seleksi tahap dua di Jambu Luwuk, Kota Batu, membuat saya bersemangat, karena ada dosen yang mendampingi. Beda dengan tahun yang lalu”, ungkap mahasiswa semester empat.

Di tahap ini Ubaya hanya menyisakan Januar. Sementara 10 mahasiswa lain harus gugur karena kurang persiapan. Maklum seleksi ini dilakukan ketika para perwakilan Ubaya baru saja mengikuti ujian tengah semester.

”Jelas kesepian, untung masih ada dosen sehingga makin semangat,”kata Januar.

Saat ditanya apa rencana ke depan, Januar mengaku masih bingung karena kebijakan penyelenggara jika sudah mendapat medali emas, tidak diizinkan mengikuti Olimpiade Nasional lagi.

Meski demikian dia tetap akan menggeluti bidang biologi yang menjadi kesukaannya.

Saat disinggung apa rencananya ke depan setelah lulus, Januar mengaku belum memikirkannya. ”Yang penting sekarang saya kuliah dan menyalurkan kemampuan di bidang yang saya sukai. Kalau kita suka, saya percaya ke depannya pasti baik,”tukasnya.

Aloysius Yuli W, dosen pembimbing Januar mengaku bangga dengan prestasi mahasiswanya itu.

“Di ajang bergengsi ini, banyak yang tidak menyangka bahwa Ubaya bisa meraih medali emas, karena dari cabang yang sudah diumumkan perolehan medali emas, sebagian besar direbut PTN. Tentu prestasi Ubaya ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan sekaligus memotivasi mahasiswa Ubaya yang lain”, ungkap Aloysius.

Sumber: https://surabaya.tribunnews.com

Mahasiswa Ubaya Raih Emas Olimpiade MIPA 2013

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA–Mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya) Januar Ishak meraih medali emas kategori Biologi dalam ajang bergengsi Olimpiade Nasional MIPA 2013 yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

‘Prosesnya berliku-liku, karena saya harus melalui seleksi di tingkat Ubaya, lalu seleksi di tingkat Kopertis VII/Jatim dan akhirnya ke seleksi tingkat nasional dengan puluhan mahasiswa se-Indonesia,’ kata alumni SMA Kristen Petra 2 Surabaya itu di Surabaya, Senin.

Dalam seleksi oleh Kopertis VII/Jatim, katanya, ada 11 mahasiswa Ubaya yang bergabung.
‘Saya tetap bersemangat dalam seleksi tingkat Kopertis VII itu di Jambu Luwuk Kota Batu, karena ada dosen yang mendampingi. Beda dengan tahun lalu,’ katanya.

Kegiatan yang digelar pada minggu pertama bulan Mei itu tergolong singkat dalam persiapan, karena seluruh mahasiswa Ubaya yang lolos dalam tahap itu baru saja menjalankan UTS (Ujian Tengah Semester).

‘Dari 11 mahasiswa yang lolos hanya saya yang melaju ke seleksi tingkat nasional. Jelas, saya kesepian, padahal kampus lain kebanyakan lebih dari satu perwakilan. Belum lagi beban mental dalam ajang yang sama pada tahun 2012 hanya meraih medali perunggu,’ katanya.

Selama empat hari sejak 29 Mei hingga 1 Juni di Yogyakarta, mahasiswa yang tinggal di Surabaya Selatan itu berjuang mengerjakan 20 persoalan. Di setiap harinya, dirinya harus berkonsentrasi penuh untuk menjawab semua soal yang diberikan.

‘Saya memang suka biologi sejak duduk dibangku SMA, sehingga saya mengerjakannya dengan ‘relative enjoy’ walau beban menjadi yang terbaik terus ada di benak,’ kata mahasiswa yang suka biologi tapi enggan menjadi dokter itu.

Namun, ia mengaku universitas mendukung penuh dengan menyertakan pendamping dari dosen, sehingga dirinya lebih percaya diri, meski kampus yang paling ditakuti sekaliber ITB dan UI mampu meloloskan 10 orang lebih perwakilan mahasiswanya.

Menurut dosen pendamping Januar Ishak, Aloysius Yuli W. ST DEA, banyak yang tidak menyangka bahwa Ubaya bisa meraih medali emas, karena dari cabang yang sudah diumumkan perolehan medali emas menunjukkan sebagian besar direbut PTN.

‘Tentu, prestasi Ubaya ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan sekaligus memotivasi mahasiswa Ubaya yang lain,’ kata Januar yang tampak sedih karena panitia melarang peraih medali emas untuk ikut lagi dalam lomba yang sama.

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Mahasiswa Ubaya Raih Medali Emas Olimpiade MIPA 2013

Surabaya (AntaraJatim) – Mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya) Januar Ishak meraih medali emas kategori Biologi dalam ajang bergengsi Olimpiade Nasional MIPA 2013 yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

‘Prosesnya berliku-liku, karena saya harus melalui seleksi di tingkat Ubaya, lalu seleksi di tingkat Kopertis VII/Jatim dan akhirnya ke seleksi tingkat nasional dengan puluhan mahasiswa se-Indonesia,’ kata alumni SMA Kristen Petra 2 Surabaya itu di Surabaya, Senin.

Dalam seleksi oleh Kopertis VII/Jatim, katanya, ada 11 mahasiswa Ubaya yang bergabung.

‘Saya tetap bersemangat dalam seleksi tingkat Kopertis VII itu di Jambu Luwuk Kota Batu, karena ada dosen yang mendampingi. Beda dengan tahun lalu,’ katanya.

Kegiatan yang digelar pada minggu pertama bulan Mei itu tergolong singkat dalam persiapan, karena seluruh mahasiswa Ubaya yang lolos dalam tahap itu baru saja menjalankan UTS (Ujian Tengah Semester).

‘Dari 11 mahasiswa yang lolos hanya saya yang melaju ke seleksi tingkat nasional. Jelas, saya kesepian, padahal kampus lain kebanyakan lebih dari satu perwakilan. Belum lagi beban mental dalam ajang yang sama pada tahun 2012 hanya meraih medali perunggu,’ katanya.

Selama empat hari sejak 29 Mei hingga 1 Juni di Yogyakarta, mahasiswa yang tinggal di Surabaya Selatan itu berjuang mengerjakan 20 persoalan. Di setiap harinya, dirinya harus berkonsentrasi penuh untuk menjawab semua soal yang diberikan.

‘Saya memang suka biologi sejak duduk dibangku SMA, sehingga saya mengerjakannya dengan ‘relative enjoy’ walau beban menjadi yang terbaik terus ada di benak,’ kata mahasiswa yang suka biologi tapi enggan menjadi dokter itu.

Namun, ia mengaku universitas mendukung penuh dengan menyertakan pendamping dari dosen, sehingga dirinya lebih percaya diri, meski kampus yang paling ditakuti sekaliber ITB dan UI mampu meloloskan 10 orang lebih perwakilan mahasiswanya.

Menurut dosen pendamping Januar Ishak, Aloysius Yuli W. ST DEA, banyak yang tidak menyangka bahwa Ubaya bisa meraih medali emas, karena dari cabang yang sudah diumumkan perolehan medali emas menunjukkan sebagian besar direbut PTN.

‘Tentu, prestasi Ubaya ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan sekaligus memotivasi mahasiswa Ubaya yang lain,’ kata Januar yang tampak sedih karena panitia melarang peraih medali emas untuk ikut lagi dalam lomba yang sama. (*)

Sumber: https://www.antarajatim.com

Dok. Foto : https://surabaya.tribunnews.com