Penyuluhan Identifikasi dan Stimulasi Kematangan Sosial Sebagai Bentuk Kepedulian terhadap Guru Desa fadjar May 29, 2013

Penyuluhan Identifikasi dan Stimulasi Kematangan Sosial Sebagai Bentuk Kepedulian terhadap Guru Desa

Listyo Yuwanto

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Salah satu bentuk pengabdian masyarakat Statistic Assistance Center Fakultas Psikologi Ubaya di bidang pendidikan adalah pembinaan pada guru TK di desa. Setelah memberikan program kreativitas dan penelitian tindakan kelas pada guru TK di desa Kepuharjo Sleman, SAC kembali mengadakan program penyuluhan dan stimulasi kematangan sosial anak usia dini pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 2013. Program ini mendapatkan dukungan dana dari SAC Fakultas Psikologi Ubaya dan Tanoto Foundation Jakarta.

Latar belakang diadakannya program ini adalah adanya keterbatasan kemampuan guru-guru TK Desa Kepuharjo Sleman dalam mengidentifikasi dan menstimulasi kematangan sosial anak usia dini. Mengingat pentingnya peran kematangan sosial dalam tumbuh kembang anak usia dini maka guru-guru wajib memiliki kemampuan mengidentifikasi dan menstimulasi kematangan sosial. Pemberi materi adalah Kristianto Batuadji dan Andini Atmadja dibantu rekan-rekan mahasiswa asisten SAC Cyntia Maria, Gloria Prasetya, dan M.V.Linda. Program ini masih kelanjutan dari kebersamaan dalam menerapkan psychology for disaster bagi pengungsi Merapi. Sekadar mengingatkan pembaca bahwa Desa Kepuharjo merupakan salah satu daerah yang terkena dampak erupsi Merapi dan masih membutuhkan dampingan dalam proses resiliensi pendidikan.

Pelaksanaan program berlangsung lancar, hal ini disebabkan adanya kebutuhan dari guru-guru TK Desa Kepuharjo dan adanya adaptasi yang baik dari tim pemberi materi. Tim pemberi materi mampu memposisikan dirinya sejajar dengan guru-guru Tk sehingga tidak terjadi gap dan proses pemberian materi menjadi tuntas. Antusiasme peserta semakin tampak pada saat sesi tanya jawab guru-guru TK kepada pemberi materi, terutama pertanyaan-pertanyaan terkait masalah dalam mendidik anak-anak usia dini dalam keseharian.

Terdapat beberapa hal yang menjadi pembelajaran dari program ini adalah sebagai berikut. Tim pemberi materi mendapatkan pembelajaran bagaimana memberi materi yang tidak dirasakan guru-guru TK sebagai menggurui. Proses yang terjadi lebih ke arah empowerment bagi guru-guru TK. Mahasiswa yang membantu dalam proses pemberian materi, dapat mempelajari bagaimana proses adaptasi materi dan cara pemberian materi. Mahasiswa yang selama ini terbiasa memberi materi di area urban dapat menerapkan dengan adaptasi pada area rural. Hal ini sekaligus sebagai sarana learning beyond the classroom yang dicanangkan Universitas Surabaya. Terakhir, program ini menunjukkan kepedulian Ubaya tidak hanya pada masyarakat bisnis dan perkotaan, tetapi juga pada masyarakat rural atau pedesaan.

Semoga ubaya semakin maju…