Pekerjaan Ideal Lebih Banyak Lahir Melalui Proses
Memiliki ambisi besar menemukan pekerjaan ideal? Bagi yang sudah bekerja, sudah idealkah pekerjaan Anda saat ini? Tentu setiap orang memiliki versi yang berbeda tentang hal itu karena setiap pekerja punya keinginan atau ekspektasi berbeda terhadap profesi yang mereka geluti.
Menemukan pekerjaan ideal berarti harus menemukan kecocokan dengan perusahaan yang dilamar. Nah, syarat terjadinya hal itu adalah adanya kesepakatan dari kedua pihak. Intinya, antara pelamar dan perusahaan harus saling merasa diuntungkan. Keduanya uga harus saling jujur membuka diri.
Pengenalan diri dengan baik itu akan mempermudah proses terjadinya kesepakatan. Tentu saja harus ada pengorbanan, bisa dari pelamar atau perusahaan yang dilamar. Biasanya, istilah idealisme sering dipakai pelamar ketika sulit mencapai kata sepakat. Tetapi, benarkah hal itu idealisme?
‘Sebenarnya itu bukan idealisme, tapi lebih kekeinginan atau ambisi pribadi. Idealisme itu justru mampu membaur bekerja sama dan memberikan influence yang baik. Sebenarnya pekerjaan ideal lebih banyak lahir melalui proses,’ ujar Kaprodi Magister Psikologi Profesi Universitas Surabaya (Ubaya) Verina H. Secapramana.
Kebanyakan pekerja atau generasi saat ini sedikit takut atau malah malas untuk berproses. ‘Kebanyakan mereka takut ’sakit’ atau jatuh. Mental inilah yang menghambat,’ lanjut Verina. Mereka ingin segera bisa menikmati keuntungan sesuai dengan yang diinginkan, ciri khas generasi instan. Perusahaan sendiri sebenarnya bisa menerima fenomena ini dengan membuka banyak lowongan di management trainee.
Bagaimanapun, unsur ketangguhan tetap diperlukan. Istilah populernya adalah adversity quotient atau ketangguhan bertahan dan menghadapi masalah. Itu bekal penting yang akan membuat para pekerja dapat mencapai pekerjaan ideal yang mereka impikan. (kkn/c13/xav)
Sumber : Jawa Pos, 18 Mei 2013
