Kebosanan dan FlowAkademik fadjar April 3, 2013

Kebosanan dan FlowAkademik

Listyo Yuwanto

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Flowadalah kondisi ketika individu mampu fokus, nyaman, dan termotivasi secara internal ketika mengerjakan suatu akvititas (Yuwanto, 2013). Flowdibutuhkan dalam berbagai aktivitas termasuk aktivitas akademik yang disebut dengan flowakademik. Sebagai contoh mahasiswa membutuhkan kondisi flowsehingga tercapai hasil belajar yang memuaskan.

Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan kondisi flowakademik, salah satunya adalah kebosanan (boredom). Kebosanan dari sudut pandang ataupun kajian psikologi dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu kebosanan karena situasi (state boredom) dan kebosanan sebagai sifat (boredom proneness). Kebosanan memiliki hubungan negatif dengan flowakademik. Tulisan ini akan menggambarkan dinamika hubungan antara boredom(state boredom boredom proneness) dengan flowakademik.

Kebosanan karena situasi disebut dengan state boredom. Salah satu contoh stateboredomadalah kejenuhan belajar. Kejenuhan belajar dapat difenisikan sebagai kondisi kelelahan fisik ataupun psikis yang dialami individu karena tekanan, tuntutan, beban belajar (Chandra, 2012). Berdasarkan hasil penelitian Chandra (2012) kebosanan belajar memiliki korelasi negatif dengan flowakademik (r = – 0.340). Penelitian tersebut dilakukan pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

Berbeda dengan stateboredomyang berfokus pada sumber kebosanan berasal dari kondisi di luar individu yang menstimulasi terjadinya kebosanan. Boredom pronenessmenggambarkan tentang kondisi individu yang mudah mengalami kebosanan, dengan kata lain sifat individu yang mudah bosan. Berdasarkan hasil penelitian Yuwanto (2012) dan Haris (20) boredompronenessmemiliki korelasi negatif dengan flowakademik. Penelitian Yuwanto menunjukkan nilai korelasi (r = – 0.275) dan penelitian Haris menunjukkan nilai korelasi (r = -0.300).

Mahasiswa yang mengalami kebosanan belajar akan memiliki flowakademik yang rendah. Demikian juga individu yang memiliki sifat bosan akan memiliki flowakademik yang rendah. Boredom pronenessmerupakan karakteristik personal yang dicirikan dengan mudah mengalami kebosanan. Karakteristik mahasiswa yang mudah bosan juga akan cenderung mudah mengalami kebosanan terhadap aktivitas akademik yang dikerjakan. Ketika mengalami kebosanan akan cenderung mudah mengalami emotional exhaustion. Saat mengalami kebosanan tugas dianggap tidak menarik sehingga dinilai menjadi beban dan kurang bermanfaat bagi mahasiswa.

Secara logika kombinasi antara boredom pronenessyang tinggi dan state boredomyang tinggi akan meningkatkan kondisi kebosanan saat menjalankan aktivitas akadmik sehingga flowakademik rendah. Namun penelitian yang mengkombinasikan stateboredomdan boredompronenessdihubungkan dengan flowakademik belum pernah dilakukan berdasarkan literatur studi yang penulis lakukan menggunakan beberapa pangkalan data misalnya google scholar, emerald, proquest, springer link, dan willey.

Upaya mengatasi kebosanan secara statedan traitperlu dilakukan untuk mencegah rendahnya tingkat flowakademik. Misalnya dengan cara melakukan variasi pola belajar baik waktu, materi, metode penyampaian belajar, tempat, dan manfaat belajar. Perlu adanya sinergi antara dosen dan mahasiswa dalam mencari alternatif pembelajaran yang menarik sehingga menurunkan boredomdan meningkatkan flow.

Pustaka Acuan

Chandra, F. V. (2012). Kejenuhan belajar dan flow akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Skripsi, tidak diterbitkan. Program Sarjana Universitas Surabaya, Surabaya.

Harris, M. B. (2000). Correlates and characteristics of boredom proneness and boredom. Journal of Applied Social Psychology, 30(3), 576ndash;598.

Yuwanto, L. (2012). Boredom proneness dan flow akademik. Laporan penelitian yang tidak dipublikasikan. Universitas Surabaya.

Yuwanto, L. (2013). The nature of flow. In L. Yuwanto (Ed.). The Nature of Flow(pp. 1-8). Sidoarjo : Dwiputra Pustaka Jaya.