Tampilan Tiga Dimensi Jadikan Program Enak Dilihat fadjar February 20, 2013

Tampilan Tiga Dimensi Jadikan Program Enak Dilihat

Jimmy Kurniawan, Tugas Akhir Buat Aplikasi Matematika SD
Tampilan Tiga Dimensi Jadikan Program Enak Dilihat

Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) Jimmy Kurniawan membuat aplikasi matematika. Dengan konsep tiga dimensi, anak-anak pun tak sulit memakai.

RIO FEBRIAN

BELAJAR matematika tak melulu dilakukan lewat buku dan tidak harus dengan bimbingan guru. Banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya dilakukan Jimmy Kurniawan. Pemuda 22 tahun tersebut mengajak anak-anak untuk belajar matematika sendiri.

Mahasiswa Fakultas Teknik Ubaya dari program studi multimedia itu membuat aplikasi pembelajaran matematika untuk kelas V SD. Jimmy lebih memfokuskan pada pengenalan bangun ruang.

Lewat aplikasi yang dibuat untuk tugas akhir itu, seorang siswa bisa mengetahui seluk-beluk bangun ruang yang diperkenalkan di kelas V SD. ‘Selama ini kan pelajaran bangun ruang cukup rumit. Sebab, yang dihitung banyak dan variatif. Misalnya, luas sisi, jari-jari bangun, dan volume,” kata pemuda kelahiran 1991 tersebut.

Jimmy mengklaim, aplikasi yang sistem operasinya memakai Adobe Flash itu gampang digunakan. Begitu dimasukkan ke komputer, ia langsung terinstalasi. Saat dibuka, sudah ada tampilan gambar kubus, balok, prisma, dan tabung, yakni empat bangun ruang yang biasanya diperkenalkan di kelas V SD.

”Tinggal ikuti atau klik saja yang ingin diketahui. Misalnya, ingin tahu jumlah sisi kubus. Klik kubus dan cari keterangan jumlah sisi,” paparnya.

Jika ingin dilanjutkan untuk mencari luas kubus, tinggal klik dan rumus cara mencarinya tampil. Bahkan, jika sudah memiliki angka atau sentimeter rusuknya dan ingin mencari luasnya, tersedia kolom khusus.

”Tinggal masukkan sentimeter rusuk. Nanti komputer mencari sendiri luasannya berikut rumusnya. Jadi, anak-anak bisa tetap belajar dan tidak asal mencontoh,” jelasnya.

‘Saya juga membuatkan gambar tiga dimensinya. Ada tombol-tombol di monitor yang bisa diklik siswa untuk mendapat penjelasan mengenai tiap bentuk bangun ruang. Bangun ruang juga terlihat bisa bergerak-gerak,’ ucapnya kemarin (19/2).

Dengan demikian, aplikasi tersebut lebih atraktif dan interaktif. Dia juga menyisipkan soal-soal latihan. Gambar di monitor yang variatif diyakini bisa membuat siswa tidak jenuh. Mahasiswa yang bakal diwisuda Agustus mendatang itu menyatakan segera menyosialisasikan program tersebut ke sejumlah sekolah.

Dia juga ingin menawarkannya ke dinas pendidikan (dispendik). Dia berharap, ada pihak yang mau diajak bekerja sama. Menurut Jimmy, untuk membuat aplikasi tersebut, butuh survei ke banyak siswa dan berbagai sekolah.

Hasilnya, kebanyakan mengaku terbantu dengan tugas akhir itu. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi tersebut sekitar enam bulan.

‘Secara prinsip, untuk mahasiswa jenjang S-1, karya Jimmy cukup aplikatif,’ tegas Ongko Citro, dosen pembimbing Jimmy. Ongko berharap, Jimmy mau mengembangkan aplikasi buatannya untuk jenjang atau kelas lain. Termasuk, pelajaran lain. Sebab, kebutuhan akan pendidikan yang ringkas dan atraktif semakin dibutuhkan. (*/c8/diq)

Sumber: Jawa Pos, 20 Februari 2013

Mahasiswa Ubaya Rancang Aplikasi Belajar Matematika Menyenangkan

19 Peb 2013 19:13:11| Pendidikan/Pesantren | Penulis : Edy M Yakub
Surabaya – Mahasiswa Program Studi Multimedia Universitas Surabaya (Ubaya) Jimmy Kurniawan merancang program ‘Aplikasi Interaktif Belajar Matematika Lebih Menyenangkan’ untuk membantu siswa sekolah dasar (SD).

‘Program aplikasi yang saya buat akan membantu anak SD, khususnya kelas 5, untuk memahami bangun ruang secara menyeluruh mulai dari kubus, balik, prisma dan tabung,’ mahasiswa Jurusan Informatika di Fakultas Teknik Ubaya itu di kampus setempat, Selasa.

Dalam program aplikasi yang merupakan karya tugas akhir (TA) itu, mahasiswa yang lulus S1 dalam tiga tahun itu mengajak anak-anak SD untuk mengenal bentuk bangun ruang, memahami jaring-jaring, menghitung luas serta volume secara interaktif, menyenangkan, dan mudah.

‘Misalnya, untuk pengenalan bentuk diberi definisi bangun itu sendiri dan mengenalkan bentuk bangun yang dilihat dari segala sisi dengan cara menggerakkan visualisasi bangun sesuai kebutuhan. Atau, pada pemahaman jaring-jaring juga sama, lalu pada perhitungan luas dan volume bangun ada juga visualisasi interaktif,’ katanya.

Ia menargetkan anak SD kelas 5 ke atas yang sudah diajari bangun ruang akan lebih mudah belajar memahami bangun ruang dari secara tiga dimensi (3-D) dan membantu mereka untuk menghitung luas serta volume yang selama ini hanya bisa membayangkan dari gambar dua dimensi.

‘Saya juga menambahkan sedikit evaluasi atau semacam contoh soal dan penyelesaiannya, sehingga anak-anak yang membuka program ini diharapkan paham betul akan bangun ruang dalam bentuk dasar,’ kata mahasiswa kelahiran 29 April 1991 itu.

Tentang kendala atau kesulitan dalam penggarapan karya TA yang dikerjakan Jimmy selama satu semester itu, dosen pembimbing Ongko Citro S.Sos mengaku kendala ada pada saat mengaplikasikan bentuk 3-D dari program Max menjadi output dalam bentuk Flash.

‘Memang TA Jimmy punya tingkat kesulitan tersendiri, terutama memindahkan ke dalam media yang cukup mudah digunakan oleh anak SD. Apalagi ada rotate yang setiap bangun bisa dilakukan,’ katanya.

Namun, ia yakin Jimmy mampu melakukannya, karena kemampuan Jimmy sejak semester satu memang di atas rata-rata temannya. ‘Saya yakin dia bisa dan buktinya memang bisa,’ katanya. (*)

Sumber: https://www.antarajatim.com

Lewat Multimedia, Belajar Matematika Makin Mudah
Selasa, 19 Peb 2013 – 17.09 WIB

Surabaya – Matematika bukan lagi pelajaran momok ‘berbahaya’. Dukungan dari perangkat teknologi yang semakin canggih membuat belajar matematika makin mudah. Seperti yang diperlihatkan dalam tugas akhir mahasiswa Program Studi Multimedia Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya.

Dalam program aplikasi interaktif karya Jimmy tersebut, belajar matematika terasa lebih menyenangkan dan mudah. Program aplikasi tersebut merupakan program yang membantu anak Sekolah Dasar (SD) khusunya siswa kelas 5 dalam memahami bangun ruang secara menyeluruh.

Mulai dari kubus, balok, prisma, dan tabung. Dalam program karya mahasiswa yang lulus dalam jangka waktu 3 tahun ini, dijelaskan secara detil pengenalan bentuk, memahami jaring-jaring, menghitung luas serta volume.

Lewat program ini siswa bisa melihat visualisasi kubus dalam bentuk 3 dimensi dan lebih mudah

mempelajari ruas dan jari jari bangun ruang. Dibagian akhir program, Jimmy juga menambahkan contoh soal dan penyelesaiannya. ‘Diharapkan anak-anak akan paham betul tentang bangun ruang dalam bentuk dasar’, ujar mahasiswa kelahiran 29 April 1991 tersebut.

Dalam pengerjaan, Jimmy yang menyelesaikan tugas akhirnya selama satu semester ini sempat mengalami kesulitan saat mengaplikasikan bentuk 3D dari program Max menjadi output dalam bentuk Flash. ‘Tugas Akhir Jimmy punya tingkat kesulitan tersendiri terutama memindahkan ke dalam media yang cukup mudah digunakan oleh anak usia sekolah dasar’ papar Ongko Citro S.Sos selaku

dosen pembimbing Jimmy Kurniawan.
Oleh:Suryanto-Editor:YL.antamaputra

Sumber: https://www.centroone.com

MAHASISWA UBAYA BUAT MATEMATIKA MENARIK- Visualkan Hitungan, Lebih Mudah Dipahami Siswa

Pelajaran matematika masih menjadi momok bagi siswa.Pelajaran ini identik dengan sebutan susah,rumit dan njlimet.

Kesan itu membuat salah mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) melakukan inovasi pembelajaran matematika agar lebih menarik. Jimmy Kurniawan, Mahasiswa Program Studi Multimedia Jurusan Informatika Fakultas Teknik Ubaya memutuskan membuat aplikasi interaktif belajar matematika yang lebih menyenangkan.Aplikasi ini menjelaskan dengan rinci materi bangun ruang untuk siswa sekolah dasar. Ada empat bangun ruang yang dijelaskan di aplikasi ini yakni kubus,balok,prisma dan tabung.

Dari hasil prosesnya,akan ada evaluasi kebenaran pengerjaan soalsoal yang telah diberikan dalam aplikasi ini.Jimmy mencontohkan untuk materi kubus.Jika selama ini,guru hanya menjelaskan tentang bentuknya yang menyerupai kotak kapur. Di aplikasi ini,ia membuat visualisasi tiga dimensi yang lebih menarik.Kemudian tampilan berikutnya juga menjelaskan sifat-sifat yang dibuat dalam satu bentuk video.

Penggunanya bisa membuka jaring-jaring kubus yang dia inginkan dengan mengklik petunjuk kanan atau kirinya. Jimmy juga melengkapi aplikasinya dengan membuat rumus luas dan volume kubus. Misalnya luas kubus adalah 6 kali luas sisinya.Dari rumus luas ini Jimmy langsung membuat perhitungan secara otomatis.Jadi,ketika panjang sisinya dimasukkan,ditunggu beberapa detik sudah keluar hasil perhitungan luasnya.Hal ini juga terjadi pada perhitungan volume kubus.

Di akhir aplikasinya, Jimmy membuat evaluasi dengan memberikan soal-soal untuk dijawab lengkap dengan hasilnya.Agar semakin menarik,Jimmy melengkapinya dengan medali seperti emas untuk hasil sempurna.Kemudian perak untuk nilai di atas 50 dan perunggu untuk nilai di bawah 50. Evaluasi ini juga bisa diubah dengan angka yang diciptakan gurunya.Artinya, pengguna berperan penting dalam perubahan dan inovasi membuat karya ini lebih menarik. “Dengan cara pembelajaran ini matematika semakin cepat diserap anak SD,saya yakin siswa akan menyukai ini,”terang mahasiswa yang menempuh kuliah hanya 3 tahun ini.

Secara pribadi,ungkap dia, hasil karya ini sudah bisa dipaparkan di dunia pendidikan.Namun,dia mengaku belum pedekarena masih ada kekurangankekurangan dalam penampilannya. Saat ini dia tengah menyempurnakan karyanya dengan membuat aplikasiaplikasi lain yang lebih menarik.“Sebelum mempublikasi, saya akan berusaha mendapat sertifikat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Saya juga akan menyempurnakannya lagi,”katanya saat ditemui di gedung International Village,Ubaya kemarin.

Untuk mempublikasi karya tugas akhir kuliah ini,Jimmy mengaku perlu mengeksplorasi lagi materi-materinya karena selain aplikasi ini juga akan dibuat buku panduan serta dilengkapi suara.“Buku panduan juga akan saya buat,” papar Jimmy. Dia mengaku sangat tertarik mengembangkan aplikasi ini karena banyak anak yang mengeluh dengan pelajaran matematika. Mereka merasa kesulitan untuk memahami,bahkan sebagian dari mereka jenuh dengan pelajaran yang ada di sekolah.

Untuk itu,lanjut dia,visualisasi pembelajaran matematika menjadi alternatif untuk membuat anak gandrung dengan pelajaran ilmu hitung ini.Hasil karya ini, ungkap dia telah diberikan ke beberapa sekolah,reaksi yang ditimbulkan sekolah sangat bagus. Mereka menyambut baik hasil karya mahasiswa semester 6 ini.Bahkan, sebagian sekolah ingin memesan aplikasi tentang ilmu hitung ini.Namun,respon sekolah masih belum ditanggapi,karena Jimmy meminta supaya Dinas Pendidikan (Dindik) membeli hasil karyanya ini.

“Kalau dinas tertarik,saya akan memberikannya,tentunya dengan proses,”paparnya. Ongko Citro,Dosen Pembimbing Jimmy mengakui karya ini punya tingkat kesulitan tersendiri terutama memindahkan ke dalam media yang bisa dengan mudah dipakai anak SD. “Ditambah lagi adanya rotate yang bisa dibuat di setiap bangun.Saya yakin Jimmy mampu melakukannya karena sejak semester satu kemampuan dia di atas ratarata temannya,”katanya.

Sementara Kepala Dindik Surabaya Ikhsan merespon baik karya mahasiswa Ubaya. Menurut dia,Dindik akan bekerja sama dengan Ubaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya. “Karya membuat pembelajaran matematika lebih menyenangkan sangat bagus.Kami akan mengkaji itu,”papar dia.

ARIEF ARDLIYANTO
Surabaya

Sumber: https://www.seputar-indonesia.com/

Mahasiswa Ubaya Ciptakan Aplikasi Belajar Matematika

SURYA Online, SURABAYA – Pelajaran matematika yang sering diidentikkan susah, rumit dan jlimet, di tangan Jimmy Kurniawan anggapan itu akan hilang.

Mahasiswa Program Studi Multimedia, Jurusan Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya ini menciptakan aplikasi interaktif belajar matematika yang lebih menyenangkan. Aplikasi ini menjelaskan dengan rinci materi bangun ruang untuk siswa sekolah dasar.

Ada empat bangun ruang yang dijelaskan di aplikasi ini yakni kubus, balok, prisma dan tabung. Jimmy mencontohkan untuk materi kubus. Jika selama ini, guru hanya menjelaskan tentang bentuknya yang menyerupai kotak kapur.

Di aplikasi ini, Jimmy membuat visualisasi tiga dimensi yang lebih menarik.
Tampilan berikutnya menjelaskan sifat-sifat yang dibuat dalam satu bentuk video. Kemudian pengguna bisa membuka jaring-jaring kubus yang dia inginkan dengan mengklik petunjuk kanan atau kirinya.

Jimmy juga melengkapi aplikasinya dengan membuat rumus luas dan volume kubus. Luas kubus adalah 6 kali luas sisinya. Dari rumus luas ini Jimmy langsung membuat perhitungan secara otomatis. Jadi, ketika panjang sisinya dimasukkan, ditunggu beberapa detik sudah keluar hasil perhitungan luasnya. Hal ini juga terjadi pada perhitungan volume kubus.

Di akhir aplikasinya, Jimmy membuat evaluasi dengan memberikan soal-soal untuk dijawab lengkap dengan hasilnya. Agar semakin menarik, Jimmy melengkapinya dengan medali seperti emas untuk hasil sempurna. Kemudian perak untuk nilai di atas 50 dan perunggu untuk nilai di bawah 50.

Evaluasi ini juga bisa diubah dengan angka yang diciptakan gurunya. ‘Dengan cara pembelajaran ini matematika semakin cepat diserap anak SD,’pungkasnya –

Sumber: Surya Online

Karya Mahasiswa Ubaya Siap Didaftarkan HAKI

SURYA Online, SURABAYA – Jimmy Kurniawan, mahasiswa Program Studi Multimedia, Universitas Subaya berencana mempublikasikan temuannya berupa aplikasi interaktif belajar matematika menyenangkan.

Saat ini dia tengah menyempurnakan karyanya dengan membuat aplikasi-aplikasi lain yang lebih menarik.

‘Sebelum mempublikasi, tentu saya akan berusaha mendapat sertifikat hak atas kekayaan intelektual (HAKI),’katanya saat ditemui di gedung International Village, Ubaya, Selasa (19/2/2013).

Untuk mempublikasi karya tugas akhir kuliah ini, Jimmy mengaku perlu mengeksplorasi lagi materi-materinya karena selain aplikasi ini juga akan dibuat buku panduan serta dilengkapi suara.

Jimmy juga sangat terbuka jika nanti ada institusi seperti dinas pendidikan yang mau menggunakan aplikasinya ini.

Dari hasil aplikasi acak yang diberikan ke sejumlah guru dan siswa, respons mereka cukup bagus dan mereka cukup memahami materi yang ada di aplikasi ini.

Ongko Citro, dosen pembimbing Jimmy mengakui karya ini punya tingkat kesulitan tersendiri terutama memindahkan ke dalam media yang bisa dengan mudah dipakai anak SD. ‘Ditambah lagi adanya rotasi yang bisa dibuat di setiap bangun. Saya yakin Jimmy mampu melakukannya karena sejak semester satu kemampuan dia di atas rata-rata temannya,’katanya.

Sumber: Surya Online