Pengurus Yayasan Ubaya Lakukan Peninjauan UTC fadjar December 11, 2012

Pengurus Yayasan Ubaya Lakukan Peninjauan UTC

Pada 8 Desember lalu rombongan pengurus Yayasan Universitas Surabaya (Ubaya) melakukan kegiatan peninjauan kampus III Ubaya, Ubaya Training Center (UTC) yang terletak di Mojokerto, Trawas. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan Ubaya, Anton Prijanto SH serta Pembina yayasan, Prof. Dr. Soetandyo Wignyosoebroto, MPA. Kedatangan ketua yayasan beserta rombongan langsung disambut oleh Rektor Ubaya, Prof Ir Joniarto Parung, MMBAT, PhD dan Direktur Integrated Outdoor Campus (IOC), Drs. Darmo Handojo, Apt. Kunjungan pertama yang mereka lakukan adalah Kebun Toga.

Hidangan seperti pisang rebus, ketela, dan minuman ramuan beras kencur dan sinom yang merupakan hasil kebun sendiri telah disiapkan oleh pihak setempat guna memberi semangat yang hilang setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dari Surabaya. Setelah menikmati sajian, rombongan yang dipandu oleh Direktur IOC mengunjungi watu pecah.

Perjalanan selanjutnya adalah ke Pendopo. Di sebelah pendopo tersebut terdapat gua peninggalan kerajaan terdahulu. Namun, untuk saat ini gua tersebut telah tertutup. Kegiatan menarik lain adalah ketika mereka berhenti di kolam ikan depan pintu masuk UTC. Di situ pimpinan Ubaya beserta keluarga Yayasan Ubaya memberi makan ikan sambil melihat-lihat sekeliling UTC.

Tempat berikutnya yang tak kalah penting adalah tempat pengolahan sampah. UTC mempunyai tempat khusus untuk melakukan pengolahan sampah. Semuanya dalam keadaan baik dan terjamin. Seusai melakukan kunjungan di beberapa tempat, rombongan pun menuju ke Hall UTC untuk menjelaskan pemaparan dari Direktur IOC. “UTC ini mampu menampung hingga 250 orang bahkan waktu lalu sebanyak 800 siswa SMA berkunjung ke sini,” ungkapnya.

Tempat terakhir yang mereka kunjungi adalah tempat pengelolaan air limbah. Tak terasa hari semakin siang dan tiba waktunya untuk makan siang. Mereka pun makan siang bersama. Kunjungan di UTC ini membawa kesan tersendiri bagi Prof. Soetandoyo. “Di UTC ini sangat ideal digunakan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan universitas karena letaknya di pegunungan,” kesannya. (voz/wu)