Suasana di Lapangan Parkir Universitas Surabaya (Ubaya) pada 11 November lalu terlihat tidak seperti biasanya. Banyak orang membawa sangkar burung yang tertutup dengan kain. Siapakah mereka? Ternyata mereka adalah para peserta Lomba Burung berkicau tingkat nasional “Pak De Karwo Cup II 2012” atau yang sering disebut para kicau mania.
Terdapat Sekitar 200 ekor burung yang dipertandingkan oleh para peserta yang berasal dari seluruh nusantara seperti Samarinda, Ujung Pandang, Bali. Acara diawali dengan sambutan dari Dr H Rasyo Msi selaku Sekretaris Daerah Jawa timur yang mewakili Pak De Karwo yang saat itu berhalangan hadir. “Ini adalah Acara yang sangat menarik bagi para pencinta burung,” ujarnya.
Rasyo menuturkan bahwa tujuan dari perlombaan ini yaitu untuk melestarikan burung dengan memberikan kesadaran mengembangbiakan atau menangkar burung kepada masyarakat. Mengingat penangkaran burung di kebun binatang masih sangat memprihatinkan maka dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan agar upaya pelestarian burung lebih terjamin.
Pemukulan gong oleh Pria berwibawa ini menandai mulainya kontes dan para peserta mulai memasuki arena perlombaan. Kicauan burung mulai bersahutan dan mulai dinilai oleh para juri yang sudah ahli dalam perlombaan ini. Lomba burung berkicau ini sangat efektif menjadi pemersatu bangsa karena dengan berbagai latar belakang tetapi memiliki kegemaran yang sama.
Di samping itu acara ini juga sebagai sarana untuk memperkenalkan lingkungan Ubaya. Pemilihan lokasi perlombaan di Ubaya karena letaknya yang sangat strategis dan rindang sangat sesuai untuk perlombaan ini. “Terima kasih buat Ubaya yang sudah memfasilitasi semua ini dengan pelayanan luar biasa,” tutupnya. (re7)
