Tingginya tingkat kecelakaan pada transportasi darat yang berujung pada kebakaranya kendaaran menjadi problem bagi kita semua. Setelah enam bulan lamanya melakukan riset, akhirnya tim dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Manufaktur Ubaya, berhasil menciptakan sistem pemadam kebakaran otomatis pada moda transportasi.
Untuk membuktikan bahwa sistem ini berjalan dengan baik atau tidak. Senin 11 September 2012, Yuwono Budi Pratiknyo ST MT selaku ketua Program Studi Teknik Manufaktur Ubaya mendemonstrasikan bagaimana alat tersebut bekerja dengan baik. Dengan membakar bis didepan perpustakan, api yang membakar bis tersebut dapat padam dengan sendirinya.
Yunowo mengatakan, bahwa alat ini bisa bekerja secara otomatis dan manual karena alat ini dilengkapi oleh sensor panas dan asap. Ia menjelaskan bahwa sensor pada alat tersebut dapat mendeteksi panas dan asap 40-50 derajat, maka secara otomatis alat akan meyemprotkan cairan. Sedangkan yang manual, alat tersebut dilengkapi oleh wireless. “Jadi, kalau supir sudah mengtahui sumber api maka supir hanya cukup menekan tombol remote yang ada di dekatnya,“ ungkap Yunowo.
Alat ini bisa dipasang di semua jenis transportasi. Untuk ukurannya pun dapat disesuaikan dengan volume kendaraan. Dengan memperhatikan titik rawan kebakaran pada setiap kendaraan, alat ini bisa menjadi safety bagi para pengemudi. “Berhubung masih jarang kendaraans yang dilengkapi dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), alat ini merupakan alat yang praktis dan aman untuk dipasang kendaraan pribadi atau kendaraan umum juga ramah lingkungan,” tutupnya. (ano/wu)
