Maksimimalkan Bakat Guru Lewat Karya Tulis fadjar September 18, 2012

Maksimimalkan Bakat Guru Lewat Karya Tulis

Guru memang dikenal sebagai pendidik, tapi disisi lain guru juga memiliki bakat dalam bidang menulis. Hal inilah yang akan digalih oleh Fakultas Psikologi (FP) Ubaya, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Dalam menyelenggarakan ‘Loka Karya Penyusunan Karya Tulis ilmiah’ bagi perwakilan guru-guru SMA/SMK di Surabaya, acara ini diselenggarakan pada 3-4 September 2012. Setiap sekolah diwakilkan oleh dua orang guru, pembahasan materi ini menyangkut dari hal mikro sampai makro.

Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Fakultas Hukum ini bertujuan untuk membuka wawasan para guru bahwa untuk menulis sebuah karya ilmiah itu tidak sulit. “Sebenarnya para guru sudah mempunyai basic yang cukup untuk karya tulis, tapi selama ini banyak digunakan untuk tindakan kelas saja dan untuk pembelajaran di kelas. Karena itu, perlu ditingkatkan melalui lokakarya ini” ujar Dr Lena N Panjaitan Med selaku ketua panitia pelaksana.

Lena menyampaikan bahwa pada dasarnya, para guru ini memiliki informasi data yang cukup dari pengalamannya. “Disinilah kami mau mencoba mengajak para guru untuk menulis lebih universal, kritis dalam kebijakan atau permasalahan pendidikan sehingga menjadi pembelajaran kepada masyarakat,” paparnya.

Antusiasme para peserta sangat terlihat saat sesi diskusi, terlontar banyak sekali ide dari para guru untuk sebuah karya tulis ilmiah. “Sebenarnya para guru memiliki ide dan bahan yang cukup untuk sebuah karya tulis ilmiah, tapi bagaimana cara menuangkan ide dan bahan tersebut untuk menjadi sebuah karya tulis ilmiah yang perlu dipelajari lagi,” ungkap Dr Lena.

Selain itu, kegiatan loka karya ini merupakan challenge bagi guru bagaimana mereka bisa membuka jalan pikiran untuk berani dalam menulis. Lena berharap, ini akan menjadi bekal untuk para guru yang bermanfaat,juga bisa menjadi bahan penelitian bagi guru-guru. Untuk kedepanya ia mengharapkan peserta bisa mempraktekan secara langsung dalam penulisan karya ilmiah. “Saat ini mungkin mereka tidak bisa maksimal karena keterbatasan waktu yang masih kurang sehingga menjadi hambatan,” tungkasnya.

Kendati demikian, banyak sekali masukan dari peserta dalam acara ini khususnya dalam hal tata cara penulisan karya ilmiah yang tidak membosankan. “Apalagi mereka bisa kumpul-kumpul sama teman yang jarang bisa dilakukan di sekolahnya masing-masing,” kesan Dr Iswadi Iman Santosa, salah satu peserta. (ano/wu)