13 Mahasiswa Asing Bagikan Takjil fadjar August 14, 2012

13 Mahasiswa Asing Bagikan Takjil

SURABAYA – Sebanyak 13 mahasiswa asing yang menempuh studi selama satu semester di Universitas Surabaya (Ubaya), turut memeriahkan bulan suci Ramadan. Mereka membagikan takjil gratis kepada pengguna jalan di depan Taman Bungkul Surabaya, Senin (13/8).

Untuk menyambut momen Ramadan, para mahasiswa asing laki-laki mengenakan busana koko. Sedangkan, yang perempuan mengenakan tunik lengan panjang dan pashmina. Mereka terlihat antusias membagi-bagikan takjil kepada pengendara yang lewat. ‘Asyik sekali bisa seperti ini,’ kata Linda Becker dari Maastricht University Belanda.

Selain Linda Becker, ada Robbert Brouwers dari Groningen University Belanda, Lara Bucker dari Maastricht University Belanda, Kristina Busch dari Maastricht University Belanda, Seira Berberovic dari Maastricht University Belanda, Jessica Heibach dari Maastricht University Belanda. Juga, Marthe Pariset dari Strasbourg University Perancis, Chen Fang dari SIAS International University China, Jia Xu dari SIAS International University China, Denise Cats dari Maastricht University Belanda, Arjuna van der Poort dari Maastricht University Belanda, Felix Lippe dari Maastricht University Belanda, dan Li Yuejiao dari Guangxi Overseas Chinese School China.

Rektor Ubaya, Prof Joniarto Parung mengungkapkan, setiap semester, selalu ada mahasiswa asing yang belajar di Ubaya dalam konteks pertukaran mahasiswa. Program ini bertujuan untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara rekan Ubaya. ‘Ubaya memang punya visi internasionalisasi yang misalnya tecermin dalam program dual degree dan pertukaran mahasiswa dengan banyak perguruan tinggi terkemuka di berbagai negara,’ katanya.

Joni menambahkan bahwa meskipun tidak ada seorang pun dari 13 mahasiswa asing itu yang beragama muslim, namun Ubaya tetap mencanangkan acara bagi takjil. Ini dilakukan agar mahasiswa asing yang berkuliah selama satu semester ini mengerti kebudaayan Indonesia, memupuk rasa persaudaraan meski banyak perbedaan
di antara warga asing dengan masyarakat Indonesia, khususnya Surabaya.

Kegiatan membagikan takjil gratis ini masuk dalam kegiatan International Learning. Selain membagikan takjil, masih banyak lagi rentetan kegiatan mahasiswa asing selama berorientasi. Seperti tour campus supaya lebih mengenal kondisi kampus Ubaya, city tour (berkunjung ke Masjid Cheng Hoo, House of Sampoerna, Museum Tugu Pahlawan), juga kegiatan budaya (belajar membatik dan gamelan).

Para mahasiswa asing yang berada di Ubaya tersebut termasuk ke dalam program pertukaran mahasiswa. Selama di Ubaya, sebagian besar para mahasiswa asing ini terdaftar di Fakultas Bisnis dan Ekonomika. Namun, mereka juga belajar di berbagai kelas, di fakultas-fakultas lain seperti Fakultas Psikologi.

Selain kegiatan di atas, selama bulan Ramadan ini, Ubaya juga membagikan puluhan dus minuman gelas ke masjid-masjid di sekitar Surabaya. Ada sekitar 10 masjid yang sudah dipilih oleh panitia untuk dibagikan minuman gelas. Setiap masjid, rata-rata akan mendapatkan 20 dus. Kegiatan ini didasari pula oleh wujud persaudaraan antara Universitas Surabaya dengan masyarakat Surabaya. Kesepuluh masjid tersebut di antaranya berada di daerah Gayungsari, Margorejo, Rungkut, Ngagel, SIER, Siwalankerto, Kemayoran, Pemkot, Tenggilis, dan Kalisari. (nin/rie/het)

Sumber: Radar Surabaya, 14 Agustus 2012

Mahasiswa Bule Bagi-bagi Takjil

Surabaya – Ada yang berbeda dalam pembagian takjir gratis di sekitaran Taman Bungkul Surabaya. Beberapa bule terlihat bersemangat membagikan takjil kepada setiap pengendara motor yang lewat pada saat adzan Magrib berlumandang.

Dengan menggunakan lengkap busana muslim, para mahasiswa pertukaran di Universitas Surabaya (Ubaya) ini menghentikan para pengendara motor dan pejalan kaki.

Denise Cats, mahasiswa transfer dari Maastricht, Belanda ini misalnya. Sambil mengenakan kerudung dan busana muslim, dia bersama belasan bule remaja lainnya tak sungkan memberikan bungkusan kue dan segelas minuman kepada pengguna jalan. Walau dengan hanya dengan seuntai senyum, Denise yang tak fasih berbahasa Indonesia, menyapa warga.

Begitu pun Jia Xu, perempuan asal SIAS International University China ini juga terlihat berjalan mengelilingi halaman Taman Bungkul. Alhasil, warga yang ngabuburit, pengendara, dan pejalan kaki berbondong-bondong mendatangi perempuan bermata bulat itu.

‘Saya tidak begitu paham tentang makna takjil. Tapi saya tahu ini masa Ramadan. Kami memberi makanan ala kadarnya untuk para warga yang berpuasa,’ kata Denise Cats saat berbincang dengan detiksurabaya.com di Taman Bungkul, Senin (13/8/2012).

Meskipun non muslim, Denise merasa senang bisa bergabung membagi-bagikan takjil. Perempuan berambut pirang ini mengaku ingin sekaligus berkenalan dengan warga Surabaya yang sangat plural itu.

‘This is my first time to say hallo to Surabaya people. Saya senang dan enjoy,’ terang Denise.

Akibat dari bagi-bagi takjil gratis ini, lalu lintas di kawasan Raya Darmo sempat merambat bahkan macet. Para pengendara roda dua yang ingin mendapat takjil, merapat mendekati gerombolan bule ini.

Tapi di luar itu semua, pengguna jalan terlihat terhibur atas kedatangan bule-bule yang cantik dan ganteng ini. Setelah mendapat takjil gratis, tak sedikit dari warga yang meminta foto bersama dengan para bule ini.

(nrm/bdh)

Sumber: Surabaya Detik.Com

Umat Kristiani dan Mahasiswa Asing di Surabaya Bagikan Sahur-Takjil

12 Agst 2012 17:50:48| Pendidikan/Pesantren | Penulis : Edy M Yakub

Surabaya – Kalangan non-Muslim dari Kristiani dan mahasiswa asing yang menempuh studi di Surabaya menyemarakkan Ramadhan 1433 Hijriah dengan membagikan makanan untuk sahur, takjil, dan berbuka puasa bersama.

‘Bulan Ramadhan adalah bulan berbagi bagi sahabat-sahabat Muslim, karena itu kami juga mengadakan program ‘Sahur on The Road’ dengan membagikan 1.000 nasi bungkus untuk sahur di Wonokromo dan Joyoboyo,’ kata motivator PT Total Quality Indonesia, Johan Yan di Surabaya, Minggu.

‘CEO’ dari perusahaan di bidang motivasi yang pemeluk Katholik Roma itu menjelaskan program ‘Sahur on The Road’ itu dilaksanakan pada Minggu (12/8) dini hari, namun dirinya setiap hari juga menyediakan 100 takjil dan nasi bungkus untuk berbuka di depan Kantor PT Total Quality Surabaya.

‘Sejak hari ketiga, kami juga berbagi takjil dan nasi bungkus untuk masyarakat yang berkendara dan melintasi kantor PT Total Quality Surabaya di Jalan Raya Jemursari, Surabaya. Awalnya hanya 50-an takjil dan nasi bungkus, tapi sekarang rata-rata 100 takjil dan nasi bungkus setiap hari,’ paparnya.

Sementara itu, 13 mahasiswa asing yang menempuh studi selama satu semester di Universitas Surabaya (Ubaya) membagikan takjil gratis di depan Taman Bungkul pada Senin (13/8) pukul 16.00-17.00 WIB. Ubaya juga membagikan berpuluh-puluh dus minuman gelas ke 10 masjid di sekitar kampus.

‘Kegiatan itu diselenggarakan sebagai bagian dari masa orientasi mahasiswa asing. Ke-13 mahasiswa asing yang berkuliah di Ubaya itu berasal dari Jerman sebanyak lima mahasiswa, empat mahasiswa dari Belanda, seorang mahasiswa dari Prancis, dan tiga mahasiswa dari China,’ kata Rektor Ubaya, Prof Joniarto Parung.

Meskipun tidak ada satu orangpun dari ke-13 mahasiswa asing tersebut yang Muslim, Ubaya tetap mencanangkan acara bagi takjil ini. ‘Tujuannya supaya mereka selama satu semester di Ubaya mengerti kebudaayan Indonesia, memupuk rasa persaudaraan, meski banyak perbedaan di antara warga asing dengan masyarakat Indonesia, khususnya Surabaya,’ tuturnya.

Ke-13 mahasiswa asing adalah Linda Becker (Jerman/Maastricht University, Belanda), Robbert Brouwers (Belanda/Groningen University, Belanda), Lara Bucker (Jerman/Maastricht University, Belanda), dan Kristina Busch (Jerman/Maastricht University, Belanda).

Selanjutnya, Seira Berberovic (Belanda/Maastricht University, Belanda), Jessica Heibach (Jerman/Maastricht University, Belanda), Marthe Pariset (Perancis/Strasbourg University, Perancis), dan Chen Fang (China/SIAS International University, China).

Selain itu, Jia Xu (China/SIAS International University, China), Denise Cats (Belanda/Maastricht University, Belanda), Arjuna van der Poort (Belanda /Maastricht University, Belanda), Felix Lippe (Jerman/Maastricht University, Belanda), dan Li Yuejiao (China/Guangxi Overseas Chinese School, China).

‘Kegiatan membagikan takjil gratis itu masuk dalam kegiatan International Learning. Kegiatan lain mahasiswa asing selama berorientasi, antara lain tour campus untuk mengenal kondisi kampus Ubaya, city tour ke Masjid Cheng Hoo, House of Sampoerna, dan Museum Tugu Pahlawan, serta kegiatan budaya yakni belajar membatik dan gamelan,’ ujarnya.

Didampingi staf Humas Ubaya, Hayuning Dewi Purnama, ia menambahkan ke-13 mahasiswa asing itu menjadi bagian dari program pertukaran mahasiswa. Selama di Ubaya, sebagian besar para mahasiswa asing ini terdaftar di Fakultas Bisnis dan Ekonomika, namun mereka juga belajar di berbagai kelas di fakultas-fakultas lain, seperti Fakultas Psikologi.

‘Setiap semester selalu ada mahasiswa asing yang belajar di Ubaya dalam konteks pertukaran mahasiswa untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara rekanan Ubaya. Ubaya memang punya visi internasionalisasi, yang misalnya tercermin dalam program dual degree dan pertukaran mahasiswa dengan banyak perguruan tinggi terkemuka di berbagai negara,’ katanya.

Sebelumnya (11/8), Ikatan Keluarga Alumni (IKA) ITS menggelar buka bersama anak yatim dan dhuafa, Sabtu (11/8) malam. Tak kurang dari 1.111 anak yatim menghadiri acara tersebut.

‘Jumlah itu mengalahkan total peserta tahun sebelumnya. Target awal memang 1.000 peserta, namun setelah meminta data sekitar 24 panti di sekitar kampus akhirnya menembus angka 1.111 anak/orang,’ ujar Ketua IKA Pengurus Wilayah (PW) Jawa Timur, Adi Prasetya.

Masing-masing dari 1.111 peserta mendapatkan satu paket santunan senilai Rp100 ribu untuk satu paket berisi menu berbuka puasa, tas sekolah dan alat shalat. ‘Paket ini hasil donasi seluruh alumni ITS,’ katanya.

Acara dimeriahkan dengan ceramah singkat dari Dr Darmadji, Ketua Tim Pembina Kerohanian Islam (TPKI) hingga malam. Dalam ceramahnya, ia mengulas tentang cinta.

‘Cinta Allah begitu besarnya kepada orang yang berpuasa. Sebuah dalil berkata bahwa nafas orang yang berpuasa adalah seharum kesturi di surga. Jangan melupakan ‘cinta segitiga’ yaitu cinta kepada Allah, cinta Rasul dan cinta kepada orang tua, balaslah dengan mencintai mereka,’ katanya. (*)

Sumber: https://www.antarajatim.com

13 Mahasiswa Asing Universitas Surabaya Bagi-Bagi Takjil

13 Agst 2012 20:09:10| Serba-serbi Ramadhan | Penulis : Fiqih Arfani
Surabaya – Sebanyak 13 mahasiswa asing yang menempuh pendidikan satu semester di Universitas Surabaya (Ubaya) membagi takjil gratis di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Senin petang.

‘Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Ubaya terhadap pengendara jalan yang tidak sempat berbuka puasa,’ ujar Humas Ubaya, Hayuning Purnama Dewi, kepada wartawan di lokasi.

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari masa orientasi mahasiswa asing. Sebagian besar mahasiswa asing yang berkuliah di Ubaya berasal dari Eropa, yakni lima mahasiswa asal Jerman, empat asal Belanda, satu asal Perancis dan tiga lainnya berasal dari Daratan Cina.

Hayuning mengatakan, meskipun tidak ada satupun mahasiswa asing tersebut beragama Islam, namun pihaknya tetap mencanangkan acara bagi takjil ini.

‘Kami berharap mahasiswa asing ini mengerti kebudaayan Indonesia dan memupuk rasa persaudaraan meski banyak perbedaan di antara warga asing dengan masyarakat,’ tukasnya.

Para mahasiswa asing yang terlibat yakni Linda Becker, Robbert Brouwers, Lara Bucker, Kristina Busch, Seira Berberovic, Jessica Heibach, Marthe Pariset, Chen Fang, Jia Xu, Denise Cats, Arjuna van der Poort, Felix Lippe serta Li Yuejiao.

Sementara itu, Rektor Ubaya Prof. Ir. Joniarto Parung, PhD mengatakan, kegiatan ini masuk dalam kegiatan ‘International Learning’. Tidak hanya itu saja, masih banyak rentetan kegiatan mahasiswa asing selama berorientasi.

‘Kegiatan orientasi lainnya seperti ‘Tour Campus’, dengan harapan lebih mengenal kondisi Kampus Ubaya, ‘City Tour’ yakni berkunjung ke Masjid Cheng Hoo, House of Sampoerna, Museum Tugu Pahlawan, serta kegiatan budaya seperti belajar membatik dan gamelan,’ katanya.

Para mahasiswa asing ini sebagai bagian dari program pertukaran mahasiswa. Selama di Ubaya, sebagian besar para mahasiswa asing ini terdaftar di Fakultas Bisnis dan Ekonomika serta Fakultas Psikologi.

Joniarto Parung mengaku, setiap semester selalu ada mahasiswa asing belajar di Ubaya dalam konteks pertukaran mahasiswa. Program ini, lanjut dia, bertujuan menjalin kerja sama dengan negara-negara rekanan Ubaya.

‘Ubaya memang punya visi internasionalisasi, yaitu tecermin dalam program ‘dual degree’ dan pertukaran mahasiswa dengan banyak perguruan tinggi terkemuka di berbagai negara,’ papar dia. (*)

Sumber: Antara Jatim

Mahasiswa Jerman Bagikan Takjil Gratis

Senin, 13 Agustus 2012, 21:04 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Sebanyak 13 mahasiswa asing yang menempuh pendidikan satu semester di Universitas Surabaya (Ubaya) membagikan takjil gratis. Mereka membagikan takjil di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Senin petang tadi.

‘Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Ubaya terhadap pengendara jalan yang tidak sempat berbuka puasa,’ ujar Humas Ubaya, Hayuning Purnama Dewi, kepada wartawan di lokasi.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari masa orientasi mahasiswa asing. Sebagian besar mahasiswa asing yang berkuliah di Ubaya berasal dari Eropa, yakni lima mahasiswa asal Jerman, empat asal Belanda, satu asal Perancis dan tiga lainnya berasal dari Daratan Cina.

Meskipun tidak ada satupun mahasiswa asing tersebut beragama Islam, namun pihaknya tetap mencanangkan acara bagi takjil ini.
‘Kami berharap mahasiswa asing ini mengerti kebudaayan Indonesia dan memupuk rasa persaudaraan meski banyak perbedaan di antara warga asing dengan masyarakat,’ tukasnya.

Redaktur: Didi Purwadi
Sumber: Antara

30 Menit, 1.200 Takjil Ludes

SURABAYA – Masa orientasi mahasiswa asing di Universitas Surabaya (Ubaya) dilaksanakan dengan cara yang unik. Sebanyak 13 mahasiswa bule dilibatkan langsung dalam bagi-bagi takjil kepada pengendara di depan Taman Bungkul, menjelang berbuka kemarin sore (13/8).

‘Ini kali pertama saya ke Indonesia. Senang sekali bisa mengikuti acara ini secara langsung,’ kata Juna Van Der Poort, mahasiswi asal Belanda. Sebelumnya, dia diberi tahu bahwa kegiatan tersebut ditujukan untuk memberikan makanan ringan kepada orang-orang yang berpuasa.

Mahasiswi yang akan belajar selama satu semester di Jurusan Psikologi Ubaya itu menuturkan, kini dirinya tahu tentang kultur masyarakat di Surabaya.

Hayuning Purnama Dewi, panitia acara, mengatakan, kegiatan yang melibatkan mahasiswa asing itu merupakan bagian dari international learning. Sebelum pembagian takjil, mereka diajak untuk berdialog dengan pengurus Masjid Al Falah. Dialog tersebut berkisar tentang Ramadan.

Dia menuturkan, para mahasiswa asing itu diminta untuk mengenakan baju lengan panjang dan menggunakan kerudung bagi yang putri. Tujuannya, para mahasiswa lebih bisa merasakan nuansa Ramadan yang sedang berlangsung.

Pembagian 1.200 paket takjil tersebut tak sampai setengah jam. Para pengendara motor tak menyia-nyiakan pemberian takjil itu. Apalagi yang membagikan takjil adalah para bule. (jun/c7/oni)

Sumber: Jawa Pos, 14 Agustus 2012