Memanfaatkan Berbagai Media untuk Pendidikan Karakter fadjar July 17, 2012

Memanfaatkan Berbagai Media untuk Pendidikan Karakter

Listyo Yuwanto

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Pendidikan memiliki dua bentuk, yaitu pendidikan yang mengarah pada kognitif dan afektif. Pendidikan kognitif menyasar pada kemampuan intelektual seperti yang dipelajari di sekolah secara formal. Pendidikan afektif mengarah pada pembentukan perilaku yang positif dan lebih dikenal dengan pendidikan karakter.

Salah satu isu nasional saat ini adalah upaya peningkatan karakter positif. Banyak kasus menunjukkan produk pendidikan nasional yang terlalu menekankan pendidikan kognitif berdampak pada karakter yang kurang baik. Pandai secara kognitif tetapi karakter yang tidak baik.

Pendidikan karakter akan berhasil bila disertai dengan media pembelajaran yang tepat dan diberikan sejak anak berusia dini. Pendidikan karakter menjadi tanggungjawab semua elemen pendidikan mulai dari dosen, guru, orangtua, dan sistem pendidikan. Kembali ke media pembelajaran, terdapat beberapa media yang dapat diterapkan untuk pendidikan karakter. Berikut akan digambarkan beberapa media yang dapat dimanfaatkan sebagai penyampai pendidikan karakter.

Cerita bergambar. Cerita bergambar seperti komik seharusnya dapat menjadi media pendidikan karakter. Tips membuat cerita bergambar menjadi media pendidikan karakter dengan membuat cerita semenarik mungkin, mengandung cerita kehidupan sehari-hari,sifatnya pendek, dan isi pendidikan karakter yang menjadi target penyampaian harus ditonjolkan. Pada akhir cerita, berikan satu sesi untuk tanya jawab terkait dengan muatan pendidikan karakter utamanya karakter positif atau negatif yang ada pada cerita.

Mewarnai gambar. Anak usia dini sangat menyukai aktivitas mewarnai gambar. Pendidikan karakter dapat disampaikan menggunakan media mewarnai gambar. Sekarang ini telah terdapat buku mewarnai gambar dengan disertai cerita. Sedikit modifikasi adalah membuat buku mewarnai gambar dengan cerita yang didalamnya terdapat muatan pendidikan karakter. Bagian akhir orangtua memberikan penjelasan dari gambar yang telah diwarnai dan memberikan penjelasan karakter positif atau negatif yang terdapat dalam mewarnai gambar yang ada ceritanya.

Dongeng. Cerita dongeng dapat menjadi sarana pendidikan karakter. Dalam dongeng tersebut harus terdapat pendidikan karakter yang akan disampaikan kepada anak-anak seperti pada cerita bergambar ataupun mewarnai gambar. Setelah mendongeng, pendidik harus melakukan dialog dengan anak-anak tentang karakter poisitif atau negatif yang ada di dalam dongeng.

Wayang atau boneka. Media wayang atau boneka merupakan media yang menarik bagi anak-anak karena sifatnya yang kongkret, lucu, dan memungkinkan terjadi dialog antara wayang atau boneka dengan anak-anak. Wayang atau boneka yang mewakili karakter positif menjadi model bagi anak-anak.

Musik dan drama juga dapat menjadi media dengan bentuk musik yang ceria dan drama yang menarik bagi anak-anak. Melalui lirik lagu ataupun dialog drama menjadi kekuatan utama penyampai pendidikan karakter. Paling penting adalah harus terjadi dialog antara anak-anak dan penyampai pendidikan karakter.

Beberapa media tersebut merupakan sarana penyampai pendidikan karakter anak usia dini. Pemilihan media disesuaikan dengan kondisi anak usia dini. Diperlukan kepekaan pendidik untuk memilih media tersebut.