Mahasiswa Ubaya Bikin Sepeda Air Tandem fadjar June 16, 2012

Mahasiswa Ubaya Bikin Sepeda Air Tandem

SURABAYA-Bersepeda kini jadi tren di masyarakat. Namun, bersepeda tidak hanya bisa dilakukan di daratan. Tapi, juga di permukaan air. Untuk itu, tiga mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Manufaktur Universitas Surabaya (Ubaya) menciptakan sebuah sepeda air tandem yang diberi nama Manufam (Manu-
vers Family).

Sepeda yang bisa dinaiki langsung 4 orang itu ditampilkan dalam pameran Ubaya National Innovation Challenge (UNIC) IV di gedung Fakultas Teknik Ubaya, kemarin (15/6). Pameran bertema Innovate, Standardize, GoGreen itu diikuti para mahasiswa teknik sePulau Jawa.

‘Sekarang kan bersepeda jadi tren. Nah, kalau bermain sepedanya di air dan bareng keluarga, maka itu akan jadi hal yang sangat indah. Makanya kita buat prototipenya ini,” kita buat prototipenya ini,’ terang Ricky Ricky Nathaniel yang menciptakan sepeda itu bersama Prasetya Nata dan Jessica. Prototipe sepeda air tandem tersebut mirip dengan sepeda umumnya. Hanya saja, semua rodanya dilepas. Sepeda itu diberdirikan dengan memasang pipa besi pada setang dan garpu belakangnya.
Untuk membuat prototipe ini, Ricky mengaku butuh waktu sekitar sebulan. Ia menggunakan empat sepeda bekas yang dibeli dengan harga Rp 200 ribu. Itu terdiri dari dua sepeda anak, dan dua sepeda dewasa.

Untuk posisi sepeda anak, lokasinya bisa diubah sesuai selera. Ini dilakukan untuk memudahkan orangtua mengawasi putra-putrinya saat bermain sepeda air. Lokasi sepeda anak di depan sepeda dewasa (orangtua). ‘Di sekeliling sepeda air ini juga kita buatkan penghalang sebagai pengaman,” imbuhnya.

Untuk penggerak sepeda air ini menggunakan kincir tambak yang menghasilkan gelembung udara. Hal ini sekaligus untuk menyehatkan biota air yang dilewati. Untuk membuat prototipe ini, mereka membutuhkan anggaran sekitar Rp 4 juta. (nin/jay)

Sumber: Radar Surabaya

Sepeda Air Bisa Untuk 4 Orang

SURABAYA, SURYA- MAhasiswa Teknik Manufaktur Universitas Surabaya (Ubaya) membuat inovasi baru dengan menciptakan sepeda air. “ Sudah kami coba, menyenangkan bersepeda dia atas air bersama keluarga dan teman. Seperti halnya naik bebek bebekan di wisata air. Tapi ini sepeda betul, “ungkap Ricky Nataniel, Mahasiswa semester empat, Jumat (15/6).

Ricky yang asli Blimbing Malang menciptakan sepeda air itu bersama dua orang teman satu kelasnya, Prasetya Nata dan Jessika. Mereka memnafaatkan empat sepeda bekas untuk dilekatkan diatas papan.

“Kita desain untuk empat orang. Dua sepeda kecil di depan dan dua di belakang untuk dewasa. Kami jamin dengan keselamatan anti terguling,” tambah Prasetya.

Karya ciptaan mahasiswa Ubaya ini diberi nama Manu Fam atau sepeda air keluarga. Mereka tergoda mengalihkan nggowes di medan air kerena setiap wisata air menyediakan sepeda air berbentuk bebek. Tapi dengan bersepeda sporty dan tampak gagah diatas air belum tersedia. “Nggowes kini sudah trend sekaligus gaya hidup. Tak ada salahnya mencoba sepeda di atas air yang menyenangkan tapi juga menyehatkan dan sporty,” Imbuh Jessica.

Karya inovatif ini dilepas Rp. 7 juta. “ Sepeda air ini kita desain sangat nyaman. Karya kami ini SNI. Tidak ada benda tumpul di permukaan. Anak laripun tak akan tersandung,” kata Ricky.

Sepeda ini sepanjang 3,6 meter lebar 2,5 meter dan tinggi 1,5. Kecepatan rata-rata 20 km per jam. (fai)

Sumber: Harian Surya, 16 Juni 2012

Inovasi Sepeda Air Ubaya

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Mahasiswa Teknik Manufaktur Universitas Surabaya membuat inovasi baru dalam bersepeda. Mereka melihat medan untuk bersepeda tak terhenti pada aspal atau medan jalan lain. Namun kini, para mahasiwa ini melirik medan air.

Suasana bersepeda makin menyenangkan bersama gemercik air dan badan terasa asyik mengapung di atas hamparan air.

‘Sudah kami coba, menyenangkan bersepeda di atas air bersama keluarga atau teman. Seperti halnya naik bebek-bebekan di wisata air. Tapi ini sepeda betul,’ ucap Ricky Nataniel, mahasisea teknik manufaktur semeser empat, Jumat (15/6/2012).

Ricky yang asli Blimbing, Malang, menciptakan sepeda air itu bersama dua teman satu kelasnya, Prasetya Nata dan Jessica. Mahasiswa ini memanfaatkan empat sepeda bekas untuk dilekatkan di atas papan mengapung.

Empat sepeda itu dikaitkan dengan sekrup dan baut yang kokoh dengan penampung tiga paralon besar. Pelampung paralon dengan papan bersama empat sepeda ini berkapasitas apung 400 kg.

‘Kita desain untuk empat orang. Dua sepeda kecil di depan dan dua di belakang untuk dewasa. Kita jamin dengan standar keselamatan anti terguling,’ tambah Prasetya.

Karya cipta mahasiswa teknik Ubaya ini mereka beri nama Manu Fam atau sepeda air keluarga. Mereka tergoda mengalihkan nggowes di medan air karena setiap wisata air menyediakan sepeda air berbentuk bebek. Tapi yang bersepeda sporty dan tampak gagah di atas air tak tersedia.

‘Nggowes kini sudah tren sekaligus gaya hidup. Tak ada salahnya mencoba sepeda di atas air yang menyenangkan tapi juga menyehatkan dan sporty. Bukan bersepeda bebek-bebekan yang kadang tidak semua orang mau,’ Imbuh Jessica.

Karya inovatif mahasiswa Ubaya tersebut dilepas dengan harga Rp 7 juta. Empat sepeda bekas dibeli dengan harga masing-masing Rp 200.000. Unit sepeda air ini dilengkapi peddle airator. Pedal ini sebagai motor.

Namun karena paddle airator sehingga baling-balingnya bolong-bolong. Jila pedal dikayuh akan muncul gelembung-gelembung air. Artinya melahirkan oksigen. Karena muncul oksigen berarti menyuburkan air. Makin banyak ikan dan tumbuhan bawah air.

‘Sepeda air ini kita desain sangat nyaman. Kendali atau setir sepeda serentak. Jangan salah, karya kami ini SNI. Tak ada benda tumpul di permukaan. Bila anak lari pun tak akan kesandung,’ kata Ricky.

Satu set sepeda air ini didesain dengan panjang 3,6 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 1,5 meter. Kecepatan rata-rata 20 km/jam. Sudah sukses diujicobalan di danau SIER. Sepeda air ini dibuat dengan sasaran pemilik wisata air.

Sumber: TribuneNews.Com