Arif Hidayat, Bintang Ubaya yang Jadi Most Valuable Player Libamanas 2012 fadjar February 25, 2012

Arif Hidayat, Bintang Ubaya yang Jadi Most Valuable Player Libamanas 2012

Terima Kasih untuk DBL Camp Bareng Pemain NBA

Arif Hidayat beruntung bisa menimba ilmu langsung dari dua bintang NBA yang bersama DBL menyelenggarakan camp pada 2008 dan 2009. Ilmu dari dua camp itu banyak membantu dia menjadi pemain terbaik Libamanas 2012.

JIKA dibandingkan dengan musim lalu, prestasi tim basket putra Universitas Surabaya (Ubaya) meningkat di Libamanas (Liga Basket Mahasiswa Nasional) tahun ini. Jika musim lalu tersingkir di semifinal, tahun ini tim putra Ubaya menembus final. Di Partai puncak, mereka kalah tipis 73-74 oleh Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) Bandung.

Point guard Arif Hidayat menjadi salah satu sosok penting di balik peningkatan performa Ubaya. Meski gagal mengantarkan Ubaya menjadi juara, dia terpilih sebagai pemain terbaik alias most valuable player (MVP).

‘Meski mendapat gelar MVP, saya belum puas. Seharusnya kami menjadi juara. Namun, faktor mental membuat kami tidak bisa memaksimalkan kesempatan,’ ujar Arif.

Arif sudah dua musim merasakan ketatnya persaingan di Libamanas. Tahun lalu dia langsung masuk tim meski baru beberapa bulan berstatus sebagai mahasiswa. Adaptasi dia dengan para seniornya tergolong cepat. Alumnus SMAN 2 Jember itu mengakui, pengalamannya dua musim mengikuti DetEksi Basketball League (DBL) atau yang sekarang menjadi Development Basketball League banyak membantu dirinya

‘Apalagi, pada 2008 dan 2009, saya bisa mengikuti camp yang dilatih langsung oleh pemain NBA. Dua kesempatan itu menjadi pengalaman tak ternilai yang membuat permainan basket saya meningkat secara signifikan,’ papar Arif.

Dalam dua musim berkiprah di DBL, Arif cukup sukses. Dia mengantarkan SMAN 2 Jember menjadi runner-up pada 2008. Pada musim berikutnya, dia mempersembahkan gelar juara sekaligus status MVP.

Penampilannya itu membuat Arif dua kali terpilih masuk DBL All-Star pada 2008 dan 2009. Selanjutnya, dia juga terpilih mengikuti NBA Basketball Clinics pada 2008 dan Indonesia Development Camp (IDC) pada 2009. Bintang Indiana Pacers Danny Granger turut memberikan materi dalam NBA Basketball Clinics. Sedangkan guard Houston Rockets Kevin Martin menjadi mentor dalam IDC. Arif juga ikut serta dalam tur DBL ke Australia pada tahun-tahun itu.

‘Dua camp itu membuat kemampuan dribbling, shooting, serta pemahaman pola menyerang dan bertahan meningkat pesat,’ kenang Arif.

Dari prestasinya yang mentereng di tingkat SMA itu, Arif pun makin memantapkan jalannya di dunia basket. Apalagi, sejak Mei 2010 atau beberapa saat setelah lulus SMA, dia dilirik untuk masuk tim junior tim peserta NBL Indonesia, CLS Knights. Cita-citanya menjadi pemain profesional pun mendapat jalan yang tepat.

‘Saya punya target pribadi masuk tim senior pada kompetisi tahun depan,’ tegasnya.

Kesungguhannya menekuni basket pun membuat masa depannya kian cerah. Sejak berstatus pemain CLS junior, Arif juga mendapat fasilitas beasiswa pendidikan. Kebetulan, CLS dan Ubaya memiliki memorandum of understanding (MoU) alias surat perjanjian kerja sama. Kesempatan itu tak disia-siakan. Arif memilih masuk fakultas hukum.

‘Dengan begitu, saya sudah membantu orang tua. Mereka tak perlu memikirkan biaya pendidikan saya untuk kuliah. Sekarang tinggal tanggung jawab saya untuk menyelesaikan pendidikan dengan baik seiring dengan karir di basket,’ ungkap putra pasangan Machmud dan Hatiba itu. (ady/c4/ang)

Dikutip dari: Jawa Pos, 25 Pebruari 2012