Pentingnya HKI Terhadap Perekonomian fadjar February 2, 2012

Pentingnya HKI Terhadap Perekonomian

Meningkatnya IT di suatu negara akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Perkembangan IT itulah yang nantinya akan mendapat perlindungan HKI (Hak Kekayaan Intelektual). Japan Patent Office (JPO) dan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum, HAM RI (DGIPR) menyelenggarakan seminar berkaitan dengan HKI yang menunjuk tim pelaksana dari Japan Institute of Invention and Innovation (JIII) dan Indonesia Intellectual Property Alumni Association (IIPAA). Seminar yang diadakan di Hotel Novotel, Surabaya pada hari Sabtu 28 Januari 2012 ini merupakan hasil kerjasama dari Laboratorium Hukum Keperdataan Fakultas Hukum (FH) Ubaya. Seminar ini diikuti oleh berbagai kalangan dari universitas, UKM, lembaga, dan pemerhati HKI yang khususnya mempunyai pengetahuan tentang HKI.

Acara yang dimulai jam 09.00 ini di buka oleh Helen Theorupun Ongko SH sebagai ketua IIPAA, Mr Toru Yamazaki ketua JPO, dan Prof Ir Joniarto Parung MMBAT PhD selaku rektor Ubaya untuk memberikan kata sambutan. Dalam sambutannya, Helen mengungkapkan bahwa iklim industri harus mampu bertahan dalam menghadapi dampak krisis global. Selain itu beliau juga melayangkan sebuah pertanyaan “Apakah Indonesia mempunyai perlindungan HKI yang efektif ?”. Pertanyaan itulah yang menjadi tantangan bagi warga Indonesia. Berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Mr Toru Yamazaki. Pria asal Jepang ini berharap agar peserta dapat memperkuat jaringan IT, karena meningkatnya perkembangan IT akan berpengaruh pula dalam pertumbuhan ekonomi.

Selain memberikan kata sambutan, rektor Ubaya juga berkesempatan untuk mengetuk palu dalam opening ceremony sebagai tanda seminar siap untuk dimulai. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa HKI menjadi perhatian bagi Ubaya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan terhadap perlindungan IT mereka.

Untuk pembahasan topik, seminar ini dibagi menjadi dua sesi. Dalam sesi pertama dekan FH Irta Windra Syahrial SH MS ditunjuk sebagai moderator, dan pada sesi kedua DR Wisnu Aryo Dewanto SH LLM LLM. Tiap sesi diisi oleh tiga orang pembicara dengan materi yang berbeda-beda. Tidak hanya mendengarkan presentasi dari tiap pembicara, tetapi moderator juga mempersilahkan para peserta untuk memanfaatkan sesi tanya jawab. Setelah sesi pertama berakhir, pihak Ubaya memberikan souvenir kepada tiap pembicara sebelum MC mengarahkan peserta untuk makan siang. Sedangkan untuk sesi kedua dilanjutkan dengan acara yang sama seperti sesi pertama.

“Tujuan dari seminar ini adalah untuk membangun kesadaran HKI dalam masyarakat. Sedangkan alasan mengapa Ubaya bekerjasama dengan pihak Jepang dikarenakan HKI di Jepang sangat maju. Hal ini dapat dilihat dari kantor HKI yang menerima banyak pendaftaran HKI, paten, dll. Saya berharap agar dalam seminar ini dapat saling bertukar pikiran dan menambah pengetahuan tentang HKI, karena HKI sangat penting dalam membantu perekonomian negara,” tutup dekan FH Ubaya ini dengan ramah. (cyn/wu)