Ingatkan Bahaya Rokok dengan Tulang Belulang fadjar January 9, 2012

Ingatkan Bahaya Rokok dengan Tulang Belulang

SURABAYA ndash; Ada yang berbeda di tempat tunggu dekat parkir mobil Universitas Surabaya (Ubaya). Tepat di bawah tulisan area merokok, ada tulang belulang yang disusun menyerupai orang yang memegang sebatang rokok. Bagian paru-parunya dipenuhi puntung dan abu rokok. Seni instalasi itu adalah salah satu cara mahasiswa Ubaya untuk mengingatkan bahaya merokok.

Selain tema tersebut, ada 13 karya ambient media lain di dalam kampus. Ambient media merupakan salah satu media alternatif dalam periklanan yang mengedepankan estetika. Tema umum pada karya-karya tersebut berisi imbauan untuk peduli lingkungan. Selain rokok, ada tema penghematan air, larangan buang sampah di got, dan kebersihan.

Sherly Handayani yang membuat karya rokok itu menilai, dalam persoalan rokok orang memang bebas memilih. Tetapi, konsekuensinya, merokok bisa berbahaya bagi kesehatan. ”Saya menampilkan tengkorak biar lebih mengena, biar ebih tersampaikan maksudnya,” jelas mahasiswi jurusan desain dan manejeman produk (DMP) tersebut.

Dia membuat karya itu dengan mempergunakan kawat sebagai kerangka utama. Dia lantas melapisinya dengan kertas koran, lalu membungkusnya dengan semen. Selanjutnya, karya tersebut dicat warna kuning keputihan. ‘Saya sengaja tidak pakai tengkorak, tetapi pakai bola. Biar tidak terlalu seram,’ imbuhnya.

Menurut Silky Perdanawati, dosen DMP, karya itu akan dipajang sampai Selasa. Dia menuturkan, karya yang bisa disebut sebagai seni instalasi tersebut merupakan bagian dari tugas mata kuliah pemodelan. Kebetulan tema yang diambil adalah masalah lingkungan yang menjadi isu nyentrik belakangan ini.

Apresiasi juga diberikan oleh Rektor Ubaya Prof Joniarto Parung. Dia menuturkan, karya mahasiswa tersebut memang menarik. Dia mencermati karya yang berupa pipa dan keran air yang ditancapkan pada keran air serta larangan membuang sampah sembarangan. ”Kalau tulisan saja, rasanya kurang menarik. Nah, dengan dibuat seperti itu, karya mereka terlihat lebih menarik,” tuturnya. (jun/c8/oni)

Dikutip dari: Jawa Pos, 9 Januari 2012