Acara Rutin Simakrama, Mempererat Persaudaraan fadjar October 7, 2011

Acara Rutin Simakrama, Mempererat Persaudaraan

Pada 1-2 Oktober 2011, Wantilan Agung Dewa Ruci Pura Segara Surabaya tampak ramai dari biasanya. Pada hari tersebut telah diadakan acara Simakrama atau Upanayana. Simakrama merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya oleh mahasiswa baru (maharu) hindu di Surabaya. Bertempat di Jl. Memet S. Komplek TNI ndash; AL Kenjeran Surabaya. “Acara ini bertujuan mendekatkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” tutur Ni Made Ayunda Darma Tirsani selaku ketua panitia.

Selain maharu, acara ini dihadiri oleh para pengurus Unit Kesatuan Kemahasiswaan Hindu (UKKH) dan Kegiatan Mahasiswa Hindhu Dharma Indonesia (KMHDI). Adapun kegiatan yang dilakukan di simakrama yaitu hari pertama pemberian materi tentang multiple intelligence. Di sesi ini pembicara yang selaku dosen Unair memberikan cara belajar yang benar agar mahasiswa yang merantau dapat sukses di Surabaya.

Mahasiswa terlihat antusias dalam mengikuti sesi berikutnya yaitu upacara Upanayana. Di sana maharu dikukuhkan oleh Ratu Pedanda. Mulai dari kegiatan sembahyang, melukap atau menyiram air suci kepada peserta oleh ratu pedanda. Yang terakhir, peserta diberi karawista yaitu daun alang-alang yang dipasang di dahi.

Pemberian motivasi kepada maharu menjadi sesi berikutnya. Pembicaranya adalah dari dosen ITS yang menjelaskan tentang kiat-kiat agar menjadi pemimpin sukses disuatu organisasi. Jadi dari acara ini, pembicara yang sukses merantau telah memberikan hal yang bermanfaat bagi maharu di Surabaya.

Sesi penutupnya adalah pembacaan pengharapan. Pertama, maharu menulis cita-cita yang ingin didapatkannya di Surabaya. Setelah itu, tulisannya digantungkan dipohon. “Sesi ini diharapkan agar peserta yakin dapat meraih cita-citannya,” tutur cewek ramah ini.

Hari kedua, seluruh maharu diajak untuk mengikuti outbond yang sudah disiapkan panitia. “Sesi outbound lebih kearah melatih kerjasama dan keakraban, bergaul dengan yang lain. Cara yang dipakai adalah dengan mengacak anggota tim agar individu lebih mengenal maharu lainnya,” sambungnya.

Selain itu, adanya renungan bagi panitia dan maharu tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan setelah outbond selesai. “Diharapkan semua maharu khususnya yang beragama Hindhu lebih mempererat persaudaraanya, tutupnya. (az/wu)